Bangkitkan UMKM, Krisna Oleh-oleh Hadir di Yogyakarta
Yogyakarta – kabarbalihits
Setelah 17 tahun berdiri, Toko Oleh-oleh Krisna Bali hadir di Yogyakarta dengan nama Krisna Oleh-oleh Nusantara Yogyakarta. Sesuai dengan namanya, Krisna Oleh-oleh Nusantara menyuguhkan berbagai camilan dan cinderamata khas dari berbagai wilayah Nusantara, terutama dari Yogyakarta, Jawa Tengah, dan sekitarnya.
Krisna Oleh-oleh Nusantara akan menempati area strategis di pusat wisata Yogyakarta. Tepatnya di Mall Malioboro, Jl. Mataram No.31, Suryatmajan, Danurejan, Yogyakarta. Acara grand opening yang dilakukan pada Jumat (31 Mei 2024) akan dimeriahkan dengan penampilan artis Katon Bagaskara dan Happy Asmara.
Dalam acara ini juga diserahkan bantuan kepada anak panti asuhan, pelaku UMKM, dan penyandang disabilitas. Kehadiran Toko Oleh-oleh Krisna Nusantara di Yogyakarta ini berangkat dari usulan Presiden Joko Widodo kepada Ajik Cok, pemilik Toko Oleh-oleh Krisna Bali. Setelah melihat perkembangan Krisna yang pesat, Presiden Jokowi meminta kepada Ajik Cok yang memulai usahanya dari tukang cuci mobil hotel itu untuk membuka toko oleh-oleh di berbagai destinasi wisata di Indonesia.
Permintaan Presiden Jokowi itu diwujudkan oleh Ajik Cok. Di bawah bendera Manajemen PT Krisna Nusantara Grup, Ajik Cok memulai dengan membuka Krisna Oleh-oleh Nusantara di Yogyakarta.
“Jik pastikan di Yogya Krisna tidak diisi oleh-oleh khas Bali saja tetapi juga oleh-oleh khas Nusantara. Produk-produk yang ada di Yogya adalah produksi UMKM yang ada di seluruh Indonesia. Jik ingin mengembangkan produk-produk oleh-oleh Nusantara.Terutama yang ada di Yogyakarta dan Jawa Tengah,” ungkap pemilik nama asli Gusti Ngurah Anom itu.
Dengan menempati lahan seluas 8.000 meter persegi, Krisna Oleh-oleh Nusantara Yogyakarta menyajikan berbagai produk camilan seperti kacang, pie susu, bakpia, keripik, pia, kopi, kerupuk, dan lain-lain. Tentu barang non camilan seperti T-shirt, dress, celana, daster, aroma terapi, lulur, lukisan, kerajinan perak, dan produk-produk kerajinan lain juga dapat dibeli wisatawan sebagai buah tangan dari Yogyakarta. Seperti halnya pelaku UMKM, Krisna Oleh-oleh Nusantara juga mengutamakan penduduk Yogyakarta dan Jawa tengah sebagai karyawan. Seluruh karyawan Krisna Oleh-oleh Nusantara berjumlah 107 orang, sebagian besar adalah penduduk Yogyakarta.
Banyak Pilihan
Kehadiran Krisna Oleh-oleh Nusantara ini disambut dengan antusias oleh para pelaku UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) yang berada di Yogyakarta dan Jawa Tengah. Salah satunya Dyah Mustika Ayu. Dengan bendera perusahaan CV D’ Hapsari Jaya, Dyah memproduksi Kue Kacang Hapsari untuk Krisna Oleh-oleh Nusantara.
“Saya sangat mengapresiasi kehadiran Krisna di Yogya. Selain memudahkan wisatawan yang ingin beli cinderamata atau oleh oleh khas Yogya, Krisna juga sangat membantu UMKM di Yogya untuk mengembangkan usahanya,” ucap Dyah.
Pendapat senada disampaikan oleh Purwanti. Purwanti adalah supplier batik, lurik, dan ecoprint di Krisna Oleh-oleh Nusantara. “Saya senang sekali Krisna hadir di Yogyakarta karena hasil produksi saya bisa dijual di Krisna sehingga bisa lebih dikenal oleh masyarakat Yogya,” ucap Purwanti, pemilik perusahaan supplier Listy Batik Yogya.
Mustofa Madoong. Supplier Batik Madoong Kertijayan Pekalongan juga merasakan hal yang sama. Mustofa melihat kehadiran Krisna di Yogyakarta akan sangat membantu para pelancong untuk mendapatkan oleh-oleh saat berwisata.
“Dengan adanya Krisna Oleh-oleh di Yogya maka semakin komplit dan banyak pilihan para wisatawan berbelanja. Mulai dari pernak-pernik, batik, lukisan, camilan, pakaian, dan banyak yang lainnya. Pokoknya kalau Krisna itu sangatlah komplit, mewah, dan nyaman untuk wisatawan belanja,” ujar supplier Batik Madoong Kertijayan, Pekalongan itu.
Maju Bersama
Komitmen memajukan UMKM setempat diwujudkan Ajik Cok dengan memberi tempat kepada pelaku usaha di Yogyakarta dan Jawa Tengah. “Total, Krisna Oleh-oleh Nusantara menampung 183 supplier, yang terdiri dari supplier camilan dan supplier non camilan. UMKM yang bergabung dengan Krisna Yogya saat ini berasal dari berbagai kota di wilayah Jawa Tengah seperti Yogya, Klaten, Sleman, Solo, Salatiga, Banjarnegara, Banyumas, Pekalongan, Sukoharjo, Jepara, dan lain sebagainya. Seperti halnya di Bali, Jik ingin Krisna maju bersama para UMKM di Yogya dan Jawa Tengah,” tutur Ajik Cok.
Peranan Krisna Oleh-oleh Bali dalam mengembangkan UMKM di Pulau Dewata diakui oleh pelaku usaha di Bali. Toko Oleh-oleh yang didirikan oleh Ajik Cok bersama istrinya, Ketut Mastrining, pada tahun 2007 itu selalu memberikan dukungan kepada para pelaku UMKM untuk meningkatkan kualitas produknya. Dukungan itu diakui oleh Made Suparta yang menjadi supplier kaos sejak pertama kali Krisna berdiri. Made Suparta menilai Ajik Cok dan istrinya tidak hanya ingin maju sendiri saja tetapi juga membawa pelaku UMKM berkembang bersama.
“Sebagai pengusaha puluhan tahun, saya menilai Ajik Cok adalah pengusaha paling kredibel. Kita diberi kebebasan untuk bereksperimen dan berkreasi. Kalau orang lain atur kita, kalau Ajik tidak. Kita coba, kita evaluasi sendiri. Tidak heran Ajik bisa besar seperti ini,” ujar Made Suparta.
Dalam banyak kesempatan Ajik Cok yang juga dikenal sebagai Ajik Krisna itu, sering memberikan tips kepada penggiat UMKM di berbagai kota dalam berbagai seminar, diskusi, atau ceramah. Berbagai acara itu selalu dipenuhi oleh ratusan pelaku UMKM untuk mendapat masukan secara langsung dari pemilik toko oleh-oleh terbesar di Asia Tenggara itu.
Kiprah Krisna dalam memajukan UMKM diakui oleh pemerintah dengan melibatkan Krisna dalam program KUR Klaster untuk para pelaku UMKM. Menurut Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, Teten Masduki, “Untuk bidang pariwisata kita menempatkan Krisna Oleh-oleh Bali sebagai piloting program KUR Klaster. Kita butuh aggregator sekaligus offtaker seperti Ajik Krisna yang bisa menjadi penjamin,” kata Teten Masduki.
Harapan UMKM
Seperti halnya di Bali, para UMKM di Yogyakarta dan Jawa Tengah berharap Ajik Cok dan Bu Jero, panggilan untuk Ketut Mastrining, istri Ajik Cok, dapat memberikan bantuan untuk pengembangan usaha dan kesejahteraan mereka. Harapan itu dilontarkan Abiyyu Khansa Herpranowo, supplier souvenir kayu jati dan mahoni.
“Harapan saya, Krisna selain dapat membantu UMKM lokal dalam memasarkan produknya juga juga bisa membantu dalam hal produksi sehingga para UMKM dapat menyokong suplai Krisna. Untuk ranah yang lebih besar mungkin Krisna dapat membawa produk oleh-oleh indonesia ke mata dunia,” ucap Abiyyu pemilik usaha Aby Production Handycraft.
Ucapan-ucapan itu disuarakan oleh Dyah Mustika Ayu, Purwanti, Mustofa Madoong, dan Abiyyu Khansa Herpranowo yang mewakili para pelaku UMKM di Yogyakarta dan Jawa Tengah. Lebih jauh, Mustofa Madoong berharap dari waktu ke waktu Krisna dapat terus berkembang di Pulau Jawa, secara khusus di tempat-tempat wisata.
“Saya berharap Krisna dapat diperbanyak. Misalnya di Kaliurang, Borobudur, Solo, Cirebon, dan lain-lain. Biar krisna semakin familiar di Pulau Jawa, ya,” katanya. (r)