April 20, 2024
Ekonomi

Disinggung Mengenai Tata Ruang, Griya Damai Property Nyatakan Tak Gunakan Lahan Produktif

Denpasar-kabarbalihits

Meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap rumah, bisnis property (pengembang perumahan) kian menjamur, khususnya di Bali. Ketatnya persaingan membuat pelaku bisnis ini berlomba-lomba menawarkan kemudahan menarik kepada konsumen.

Namun dalam perjalanannya, faktor kenyamanan dan keamanan konsumen sering terabaikan. Akibatnya, banyak persolan muncul di kemudian hari. Hubungan baik antara pelaku bisnis property dengan konsumen berubah menjadi tidak harmonis berujung saling gugat.

Griya Damai Property (GDP), salah satu perusahaan pengembang perumahan di Bali, banyak belajar dari kasus-kasus kompetitornya. Karenanya, prinsip kehati-hatian menjadi faktor utama pimpinan GDP sebelum mengerjakan sebuah proyek.

“Kami harus jamin kenyamanan dan keamanan konsumen. Pertama yang kami sangat teliti adalah keamanan lahan. Kami harus pastikan lahan yang akan kami bangun sesuai peruntukan, tidak menyalahi aturan Rancangan Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) yang ditetapkan pemerintah,” kata Direktur Utama GDP I Wayan Tama ditemui di Kantornya, Jalan Sekar Jepun, Denpasar Timur, Rabu (3/2).

Tama menuturkan, meski memiliki target yang cukup besar, tak serta-merta membuat pimpinan GDP terburu-buru menentukan lokasi proyek. Prinsipnya santai, tidak melakukan alih fungsi lahan produktif, membantu memfasilitasi perumahan untuk masyarakat menegah ke bawah, serta yang terpenting lokasinya strategis.

“Terbukti, proyek-proyek yang digarap GDP, seperti di jantung kota Karangasem, Pesinggahan Klungkung, Keramas dan Buruan Gianyar, semuanya strategis, dekat dengan fasilitas umum. Dan yang terpenting, tidak ada lahan produktif yang dialihfungsikan. Artinya, GDP sangat mendukung pelestarian lahan pertanian di Bali yang lekat dengan ‘local genius’ Subak,” imbuh Tama sembari tersenyum tipis.

Baca Juga :  SE Gubernur Bali Nomor 04 Tahun 2021 Tentang Penggunaan Kain Tenun Endek Bali Menuai Dukungan Dari Pimpinan Instansi Vertikal

Untuk saat ini, masih menurut Tama, GDP masih memiliki ratusan unit rumah. Calon pembeli akan merasakan servis memuaskan yang tidak didapatkan di perusahaan property lain. GDP menggunakan sistem jemput bola hingga cair, bagi yang menggunakan Kredit Kepemilikan Rumah (KPR).

Lebih lanjut, pengusaha energik asal Desa Tatiapi, Kecamatan Tampaksiring, Gianyar ini menilai, proyeknya yang terletak di Desa Pesinggahan, memiliki prospek yang cerah. “Gria Damai Dawan” (Pesinggahan) dekat dengan Pura Goa Lawah, dekat rumah makan yang sangat terkenal dan yang menarik dekat dengan kawasan Pusat Kebudayaan Bali (PKB) yang sudah mulai dibangun,” pungkasnya.(kbh2)

Related Posts