
Kunjungan Presiden Majelis Umum PBB ke Tanjung Benoa, Apresiasi Kesiapan Bencana Tsunami di Badung
Badung-kabarbalihits
Presiden Majelis Umum PBB, Dennis Francis, bersama jajarannya, melakukan kunjungan ke Tanjung Benoa Tsunami Ready pada Minggu (19/5). Kunjungan ini mencakup simulasi bencana gempa bumi dan tsunami yang dilaksanakan di SMP Negeri 3 Kuta Selatan. Dennis Francis mengaku bangga dengan konsep simulasi yang dilakukan.
Dalam kunjungan ini, turut hadir Kalaksa BPBD Badung, I Wayan Darma, Ketua FPRB Tanjung Benoa, I Wayan Deddy Sumantra, Kepala Pusdalops, Wayan Suryawan, Ketua FPRB Provinsi Bali, I Putu Sutha Wijaya, Lurah Benoa, I Wayan Sudiana, serta undangan lainnya.
Setelah menyaksikan simulasi, Dennis Francis menyatakan kesannya terhadap kesiapsiagaan komunitas, terutama siswa sekolah dalam menghadapi bencana gempa bumi dan tsunami. Ia menekankan tiga aspek penting dalam penanganan bencana: informasi yang valid, penyaringan informasi, serta respons cepat dan tepat dalam mencari tempat aman.
“Apa yang saya lihat di sekolah ini memberikan saya banyak kepuasan dan kebanggaan. Komunitas ini telah mencapai banyak hal terkait tanggap darurat untuk bencana alam tsunami dan gempa bumi,” ujarnya.
Francis juga mengapresiasi pemimpin komunitas, guru, dan siswa yang telah meraih prestasi notable milestone dalam mencapai kemandirian dalam menjaga dan melindungi diri serta komunitas dalam situasi darurat.
“Selamat kepada komunitas di sini dan kepada setiap orang yang telah mengusulkan atau menciptakan sistem ini. Saya mengerti ini sudah menjadi modul di Indonesia dan kita memiliki banyak komunitas lainnya yang sedang mengembangkan konsep tanggap darurat mereka sendiri. Teruslah melanjutkan perkembangan,” jelasnya.
Kalaksa BPBD Badung, I Wayan Darma, menyampaikan bahwa FPRB Tanjung Benoa telah melaksanakan simulasi bencana sebagai persiapan menyambut kedatangan Presiden Majelis PBB. “Ini berkaitan dengan pelaksanaan WWF di Nusa Dua. Kami melibatkan FPRB Tanjung Benoa, siswa, dan guru. Kami berharap Kabupaten Badung dan Bali lebih dikenal di tingkat internasional,” ujarnya.
Ia juga berharap melalui simulasi ini, masyarakat semakin sadar akan pentingnya keselamatan. Masyarakat diharapkan memahami tindakan yang perlu dilakukan jika terjadi bencana tsunami. “Para tokoh masyarakat dan Kepala Sekolah di kawasan pesisir diharapkan dapat memberikan informasi cepat kepada warganya, termasuk di perhotelan. Kami berharap masyarakat lebih menyadari tanggung jawab bersama terhadap bencana,” ungkapnya.
Kunjungan ini menjadi momentum penting dalam memperkuat kesadaran dan kesiapsiagaan bencana di Bali, serta menunjukkan komitmen komunitas lokal dalam menjaga keselamatan diri dan lingkungan.(r)