November 25, 2024
Politik

Wayan Suyasa Beri “Petuah” Pada Made Tomy Martana Putra, Caleg Termuda Golkar Yang Sukses Raih Kursi DPRD Badung

Badung – kabarbalihits

Berdasarkan hasil pleno KPU Badung, di Dapil Kuta Selatan caleg termuda dari Kuta Selatan, yakni I Made Tomy Martana Putra akhirnya lolos meraih Kursi DPRD Badung dengan perolehan 3.525 suara.

Tokoh muda Desa Pecatu sekaligus Ketua PK Partai Golkar Kuta Selatan ini berhasil menumbangkan Incumbent Ni Ketut Suweni caleg Partai Golkar dari Desa Ungasan. Suweni hanya memperoleh 2.039 suara.

Tomy Martana Putra yang juga Ketua KNPI Badung ini, Minggu 3 Maret 2024 disela ramah tamah di kediamannya di Desa Pecatu mengucapkan terimakasih kepada para pendukung serta sejumlah pihak yang telah ikut membantu dalam meloloskan dirinya ke kursi legislatif, termasuk caleg-Caleg Golkar di Kuta Selatan sehingga mampu meningkatkan raihan kursi Partai Golkar dari 2 kursi sebelimnya menjadi 3 kursi.

“Saya selaku Pimpinan Kecamatan Partai Golkar Kuta Selatan, mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu saya. Saya juga merasa sangat terharu terhadap apa yang telah dicapai ini dengan tim kami. bahkan saya sempat diremehkan dan sempat diisukan tidak lolos dan tidak jadi anggota DPRD Badung. Namun saat ini saya buktikan dan dengan support orang tua serta keluaga besar sert restu Ida Sang Hyang Widi Wasa kami akhinya bisa lolos,”ujanya.

Sementara perwakilan keluarga Made Tomy Martana Putra, I Made Sutama mengatakan, Ketua DPD Golkar Badung telah memberikan kepercayaan kepada Tomy sebagai calon legislatif dari Dapil Kuta Selatan.

“Inilah awal suksesnya Tomy Martana Putra, walaupun ia mempunyai massa segudang sampai puluhan ribu, kalau tidak dicalonkan oleh Ketua DPD Golkar Badung tidak mungkin Tomy bisa menjadi seorang anggota DPRD Badung. Sudah selayaknya Tomy dan saya bersama keluarga mengucapkan terima kasih kepada ketua DPD Golkar Badung bapak Wayan Suyasa yang telah memberikan kepercayaan kepada anak kami, Tomy, ” terangnya.

Baca Juga :  Sekda Adi Arnawa Buka Bulan Bhakti Gotong Royong LPM Kelurahan Kuta

Wakil Ketua DPRD Badung yang juga ketua DPD Partai Golkar Badung, I Wayan Suyasa mengatakan, semua ini berkat kerjasama dan kerja keras bersama.

Pada Prinsipnya tujuannya sebagai ketua partai ingin memotivasi Tomy dan menpatkannya sebagai Pimpinan Kecamatan Partai Golkar di Kuta Selatan.

“Pecatu ini gudangnya tokoh-tokoh Badung. Artinya apa, saya melihat ketokohan-ketokohan itu, kenapa kita Partai Golkar tidak bisa memberikan reward terhadap ketokohan tersebut. Untuk itu saya memilih Tomy sebagai PK Partai Golkar Kuta Selatan. Dan kami juga memberikan motivasi Tomy untuk terus bekerja ditengah masyarakat dan menjadikan diri lolos dalam Pemilu 2024 ini serta jadikan dirimu wakil rakyat. Maka, dengan kerja keras dan tidak terlepas dari orang tuanya Tomy yang sangat mensupport, akhirnya ia bisa melaju menjadi DPRD Badung,“ujarnya.

Lebih lanjut Wayan Suyasa mengingatkan Tomy Martana, bahwa menjadi anggota DPRD badung bukan untuk menjadi kaya, tapi itu jabatan yang mulia.

“Wakil rakyat adalah representatif rakyat, kalau bicara gaji boleh dilihat. Namun kenapa banyak orang yang ingin menjadi wakil rakyat, karena beliau ingin harga diri, performen yang harus dijaga melalui jabatan yang terhormat,” paparnya.

Politisi inovatif yang digadang-gadang menjadi Calon Bupati Badung Tahun 2024 ini juga bernostalgia dengan dimasa kehidupannya yang saat itu jauh dari cukup.

Ia juga tidak membayangkan, bisa menjadi seorang wakil rakyat dan menduduki jabatan Wakil Ketua DPRD Badung seperti saat ini.

“Memang terharu dengan bagaimana capaian yang kita raih, kalau Tomy terharu masih bisa bicara dihadapan pendukung, tapi saya terharu di banjar saya sendiri tidak bisa berbicara, kebanyakan menangis tidak bisa bicara. Kalau Tomy ini anak muda berbakat, dan “O” terakhirnya itu ada, yakni ada ongkosnya. Pengelingsirnya siap mensupport anaknya. kalau saya sendiri tidak seperti beliau, saya tidak punya apa-apa. Saya melarat dari kecil, hanya besar keinginan saja. Saya ini dari kecil di desa memang tidak ada apa-apa. Sampai saya pergi dan bersekolah di Buleleng karena saya tidak punya apa-apa di desa. Orang tua saya tidak bisa menyekolahkan saya dan saya diajak oleh bibi saya di Buleleng dan bersekolah disana,”paparnya.

Baca Juga :  Jelang Tahun Baru, Penjabat Bupati Buleleng Tinjau Langsung Korban Bencana Longsor di Desa Madenan

Dikatakan Wayan Suyasa, setelah tamat sekolah pihaknya bekerja di salah satu hotel yang ada di Tanjung Benoa. Karena jengah dan restu dari Tuhan Yang Maha Esa serta jalan karma sehingga pihaknya diberikan kemudahan jalan sehingga bisa seperti sekarang ini.

”Saya harapkan Tomy harus bersyukur kepada Tuhan dan para pendukung,” terangnya. (kbh6)

Related Posts