Sekda Suyasa Tekankan Penggunaan Aksara Bali Harus Lebih Adaptif di Era Digitalisasi
Buleleng-kabarbalihits
Pembelajaran penggunaan aksara Bali harus lebih adaptif pada zaman global dan digitalisasi. Hal itu terlihat dari perlombaan Bulan Bahasa Bali ke VI tahun ini yang salah satunya memperlombakan mengetik aksara Bali dengan keyboard tamiang.
Demikian disampaikan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Buleleng Gede Suyasa saat membuka lomba Bulan Bahasa Bali ke -VI di Kabupaten Buleleng yang mengambil tema “Jana Kerthi-Dharma Sadhu Nuraga” yang dimaknai sabagai altar pemulian bahasa, aksara, dan sastra Bali sebagai sumber kebenaran, kebijaksanaan, dan cinta kasih untuk memperkuat jati diri Krama Bali bertempat di area halaman Kantor Dinas Kebudayaan Kabupaten Buleleng, Senin (12/2).
Sekda Suyasa menegaskan bahwa kegiatan ini juga bisa dijadikan momentum sebagai orientasi dalam perkembangan, pelestarian dan pengunaan bahasa dan aksara Bali. Dimana kegiatan Ini mungkin akan mendorong generasi muda untuk semakin mencintai bahasa Bali khususnya di era digitalisasi.
“Tinggal di sekolah saja harus ada penyesuaian tuntutan sosial dalam masyarakat terkait penggunaan bahasa Bali. Bagaimana anak-anak muda kita terampil menggunakan bahasa bali dan bukan hanya sekedar teori semata tapi bagaimana mereka mencintai dan menggunakannya,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Buleleng Nyoman Wisandika mengatakan bahwa kegiatan Bulan Bahasa Bali tahun ini memperlombakan 7 kategori, yaitu lomba lomba Nyurat Aksara Bali Tingkat SD, lomba Nyurat Lontar Tingkat SMP, lomba Debat Mebasa Bali, lomba Ngwacen Lontar usia 19 sampai dengan 23 Tahun, lomba Masatua Krama Istri dari Paiketan Krama Istri (Pakis), lomba Pidarta antar Bendesa Adat dan lomba Mengetik Aksara Bali dengan keyboard tamiang.
Khusus untuk lomba mengetik aksara Bali dengan keyboard tamiang adalah yang pertama dilakukan dari tahun sebelumnya dan bahkan di tingkat provinsi belum di agendakan. Karena terbilang baru dilaksanakan, lomba ini nantinya tidak akan dilombakan di tingkat provinsi.
“Setelah perlombaan selesai dan mendapatkan pemenang, maka juara pertama akan dibina kembali untuk mengikuti lomba tingkat provinsi pada tanggal 19-20 Pebruari 2024. Sedangkan untuk pemenang lomba mengetik aksara Bali dengan keyboard tamiang hanya dilombakan di tingkat kabupaten saja.
Masih ditempat yang sama, salah satu peserta lomba mengetik aksara Bali dengan keyboard tamiang Luh Susiani dari perwakilan SMKN 1 Sawan mengungkapkan alasannya mengikuti lomba ini karena hobinya menulis aksara Bali sedari dulu.
Kata Susiani, walaupun kendati baru diperlombakan dan terkesan agak sulit, lomba ini menurutnya menjadi suatu tantangan tersendiri baginya. Dimana dirinya berlatih 3 kali dalam seminggu dengan bimbingan gurunya. Alhasil dengan kerja kerasnya berhasil menjadi perwakilan Kecamatan Sawan dan dirinya mengaku optimis bisa juara.
“Meskipun terkesan sulit tapi saya optimis bisa dapat juara dalam perlombaan ini. Semoga kegiatan ini bisa dilakukan secara berkelanjutan dalam menjaga dan melestarikan penggunaan bahasa dan aksara Bali ke depannya,” tutupnya.(r)