November 17, 2025
Daerah Sosial

Desa Adat Pecatu Tanam 2100 Pohon Tabebuya, Wujudkan Pariwisata Bersih, Hijau dan Berbunga

Badung -kabarbalihits

Desa Adat Pecatu  Kecamatan Kuta Selatan melaksanakan penanaman 2100 pohon Tabebuya secara serentak disepanjang jalan protokol yang ada di desa adat tersebut, Minggu (14/1/2024). Penanaman pohon secara serentak ini akan dilakukan secara berkelanjutan untuk mendukung Pecatu sebagai Daerah Tujuan Wisata Bersih, hijau dan berbunga sehingga memberikan kenyaman pada wisatawan yang berkunjung. Hadir dalam kesempatan tersebut Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa.

Kelihan Desa Adat Pecatu Made Sumerta yang ditemui disela kegiatan menyampaikan, penanaman pohom secara serentak ini merupakan rehabilitasi tanaman atau pohon perindang yang terkena dampak dari masifnya pembangunan khususnya akomodasi wisata yang ada di Desa Pecatu. Rehabilitasi tanaman pohon perindang ini telah dikoordinasikan dengan desa dinas dan disepakati untuk segera melakukan penanaman pohon secara serentak.

“Maka pada hari ini, kita Desa Adat Pecatu berssama dengan desa dinas melakukan penanaman pohon dengan menurunkan krama desa adat untuk menanam pohon disepanjang jalan protokol yang ada di Desa Adat Pecatu,”ungkapnya.

Made Sumerta yang juga Anggota DPRD Badung ini menjelaskan adapun pohon yang ditanam sebagai perindang ini adalah Tabebuya atau dikenal juga dengan tanaman Sakura karena diyakini dapat memberikan pemandangan atau estetika melalui daunnya yang lebat dan bunganya yang indah serta terdiri dari bermacam -macam warna. “Dan kita meyakini Tabebuya ini bisa hidup di Desa Pecatu. Melalui kegiatan ini, adalah upaya menjaga kelestarian lingkungan bagian konsep Tri Hita Karana terutama Palemahan. Inilah yang kita wujudkan melalu penanaman pohon serentak,”paparnya. Sebagai upaya untuk mewujudkan pariwisata bersih, hijau dan berbunga sebagai icon pariwisata di Pecatu, sehingga program penanaman pohon ini akan terus dilanjutkan tentu dengan tanaman yang berbeda. Salah satunya adalah flamboyan. Hal ini sesuai dengan topografi dari Desa Pecatu yang merupakan perbukitan. “Nanti kalo dilihat dari bawah dan saat tanamannya berbunga tentu akan menjadi pemandangan indah,”bebernya.

Adapun pohom Tabebuya yang ditanam kali ini sebanyak 2100 pohon dan merupakan swadaya dari Desa Adat Pecatu. “Kedepan saya berharap Pemkab Badung bisa memberikan perhatian sehingga pecatu ini bisa menjadi daerah yang lebih menarik untuk dikunjungi wisatawan sebagai daerah yang bisa memberikan keindahan dan kenyamanan,”tukasnya.

Perbekel Pecatu Made Karyana Yadnya penanaman pohon perindang yang dilakukan Desa Adat Pecatu adalah potret  sinergitas antara desa adat dan desa dinas di Bali. “Kami dari desa dinas yang mendapatkan bantuan dana dari pemerintah daerah dan pemerintah pusat  telah mengalokasikan untuk ketahanan pangan dengan budidaya tanaman alpukat yang kami berikan kepada masyarakat sebagai upaya pemberdayaan,”ujarnya.

Baca Juga :  Bupati Giri Prasta  Sambangi Jembrana, Badung Angelus Buana Gelontor Hibah Dan BKK Senilai 68 M Lebih

Sementara, Wakil Bupati Badung Ketut Suiasa menyambut baik kegiatan penanaman pohon yang dilaksanakan Desa Adat Pecatu sebagai upaya menjaga kualitas lingkungan. Selain mengapresiasi kegiatan yang merupakan langkah baik dan strategis, atas nama Pemkab Badung Wabup Suiasa menegaskan komitmennya akan mengawal sektor pariwisata yang dimiliki Desa Adat Pecath dengan menjaga kualitas lingkungannya melalui program yang ada. “Pecatu sebelumnya adalah daerah kering atau tandus. Dan saat ini sudah semakin baik menjaga lingkungannya hal ini harus dijaga dan ditingkatkan terlebih Pecatu sektor andalannya adalah pariwisata. Selain bertumpu pada keindahan alam, pelestarian alam dan lingkungan harus menjadi suatu komitmen kuat masyarakat Pecatu,”tukasnya.kbh6.

Related Posts