
Unhi Denpasar Buka Pintu Kolaborasi Internasional Melalui Seminar Beyond Education
Denpasar-kabarbalihits
Universitas Hindu Indonesia (Unhi) Denpasar menggelar seminar internasional bertajuk “Beyond Education: Riding the Waves of Major Changes and Uncertainty” di Aula Indra Prasta Kampus Unhi Denpasar, Kamis (21/12). Acara ini dihadiri oleh sejumlah narasumber internasional terkemuka, antara lain Prof. John Lee CG dari Renmin University China, Prof. Sir Sean Patrick Rozario dari American Trinity University California, President of the Graduate Woman Association, Dr. Christina Tian, dan Kepala LPPM Unhi Denpasar, Dr. Made Novia Indriani, ST., MT.
Seminar ini merupakan hasil kolaborasi antara Universitas Hindu Indonesia (Unhi) Denpasar, Universitas Indonesia (UI), Kerthi Bali Research Center (KBRC), serta Universitas Trisakti. Dengan format hybrid, kegiatan ini tidak hanya diikuti oleh dosen dan mahasiswa Unhi Denpasar, tetapi juga melibatkan sekitar 60 universitas dari Bali, luar Bali, bahkan dari luar negeri.
Ketua Panitia Seminar, Putu Atim Purwaningrat, S.E., M.M menyatakan bahwa tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan pengetahuan dan wawasan peserta tentang topik-topik internasional. Dengan menghadirkan narasumber dari berbagai negara, seminar ini diharapkan dapat membuka pemahaman mendalam mengenai isu-isu global dan menghubungkan para peserta dengan ahli profesional serta partisipan dari berbagai belahan dunia.
“Jadi kegiatan ini akan menghubungkan antara audience dengan para ahli profesional kemudian para peserta lain di belahan dunia yang lain yang tentunya nanti endingnya adalah untuk membuka pintu kolaborasi di masa depan,” ungkapnya.
Wakil Rektor III Unhi, Dr. Drs. I Putu Sarjana, M.Si mewakili rektor menyatakan bahwa seminar internasional ini tidak hanya fokus pada pendidikan, tetapi juga mengajak untuk melihat peran perguruan tinggi dalam konteks global yang penuh ketidakpastian. Kerjasama antar lembaga seperti Universitas Indonesia dan Trisakti diharapkan mampu menghasilkan pemikiran-pemikiran strategis yang dapat menjawab perubahan mendasar di lingkungan sekitar.
“Pemakalah seminar diharapkan dapat memberikan kontribusi pemikiran global, terutama dalam konteks pemulihan ekonomi Bali pasca-pandemi COVID-19. Dengan mengacu pada kearifan lokal Bali, diharapkan hasil pemikiran tersebut dapat memberikan solusi untuk mengatasi tantangan ekonomi global dalam suasana ketidakpastian,” harap Sarjana.
Seminar internasional ini diakhiri dengan harapan bahwa kolaborasi yang terjalin dapat menjadi pijakan untuk membuka pintu kerjasama lebih lanjut di masa depan. Melalui diskusi dan pertukaran ide di forum ini, diharapkan perguruan tinggi dapat turut berperan aktif dalam menghadapi perubahan global dan menciptakan solusi yang inovatif.(kbh2)


