BKPSDM Badung Menggebrak, Hari Ini Gelar Sosialisasi dan Sharing Session tentang Penerapan SIMALEN
Badung-kabarbalihits
Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Badung mengadakan acara sosialisasi dan sesi berbagi informasi mengenai penerapan Sistem Manajemen Talenta (SIMALEN) sebagai bagian dari kebijakan dan manajemen ASN (Aparatur Sipil Negara) di Kabupaten Badung.
Acara tersebut dihadiri oleh para pemangku kepentingan yang bertanggung jawab dalam pengelolaan kepegawaian di Organisasi Perangkat Daerah (OPD) masing-masing, dan resmi dibuka oleh Kepala BKPSDM Badung, Dr. Drs I Gede Wijaya, MM., yang mewakili Sekda Kabupaten Badung.
Gede Wijaya menjelaskan bahwa penerapan aplikasi ini merupakan tindak lanjut dari Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN, yang kemudian diatur lebih lanjut melalui Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 11 Tahun 2017 dan PP Nomor 17 Tahun 2020 tentang Manajemen PNS. Ini bertujuan untuk meningkatkan profesionalisme ASN secara umum.
Salah satu standar profesional dalam manajemen kepegawaian adalah memastikan bahwa pegawai memiliki potensi dan kompetensi yang sesuai dengan persyaratan jabatan dan kebutuhan organisasi.
“Kami akan menerapkan sistem ini sesuai dengan prosedur. Kami akan menyampaikan paparan terlebih dahulu, kemudian, setelah sistem ini disetujui, akan mendapatkan rekomendasi dari Komisi ASN. Diharapkan rekomendasi ini akan memberikan dukungan, karena ini bertujuan memudahkan pimpinan dalam pengambilan keputusan, terutama dalam menempatkan individu yang tepat di posisi yang tepat,” ucap Wijaya.
Wijaya juga mengundang semua pihak yang terlibat dalam manajemen kepegawaian di OPD untuk memastikan pemahaman yang seragam terkait penerapan sistem ini, dengan harapan bahwa hal ini akan mengurangi potensi hambatan saat sistem ini diterapkan. Ia menegaskan pentingnya persiapan, termasuk memeriksa kembali profil pegawai yang tersimpan dalam Sistem Informasi Kepegawaian (Simpeg) dan melakukan penyesuaian data jika diperlukan.
Upaya pembaruan data ini dianggap sangat penting, karena saat sistem ini berjalan, data yang ada dalam Simpeg akan menjadi rujukan utama. Oleh karena itu, pihaknya mengingatkan bahwa pembaruan data seharusnya dilakukan lebih awal jika diperlukan.
“Ini adalah peringatan kita bahwa data kepegawaian harus benar-benar terkini. Meskipun kami mengakui bahwa mengelola data kepegawaian tidaklah mudah, aplikasi ini akan tetap diterapkan sebagai alat untuk menyediakan informasi yang berharga bagi pimpinan dalam pengambilan keputusan,” Tegasnya. (Kbh2)