Rayakan HUT ke-47, Perumda Air Minum Tirta Mangutama Badung Menggelar “Water Education”
Denpasar -Kabarbalihits
Perumda Air Minum Tirta Mangutama Kabupaten Badung, Senin (16 /10/2023) , menggelar acara water education yang melibatkan masyarakat khususnya siswa SMP dan SMA. Kegiatan yang dilaksanakan serangkaian HUT ke-47 perusahaan daerah milik Pemkab Badung tersebut berlangsung selama dua hari yakni 16 dan 17 Oktober 2023 di Instalasi Pengolahan Air (IPA) Estuari Pemogan Denpasar dengan peserta siswa -siswi SMPN 2 Kuta dan SMAN 2 Kuta Selatan.
Direktur Teknik Perumda Air Minum Tirta Mangutama Badung, I Made Suarsa, ST didampingi Kabag Pelanggan dan Kabag Produksi, Putu Wawan Widnyana dan I Made Umbara menyampaikan water education merupakan kegiatan rutin tahunan serangkaian HUT Perumda Air Minum Tirta Mangutama.
“Kegiatan ini bertujuan memberikan edukasi kepada masyarakat atau pelanggan melalui para pelajar. Jadi hari ini kita memberikan edukasi kepada siswa-siswa SMPN 2 Kuta dan besok (17 oktober 2023, red) kepada siswa -siswi SMAN 2 Kuta Selatan,”ucapnya.
Melalui pelaksanaan water education, kata Made Suarsa para siswa ini dapat memberikan pengetahuaannya kepada masyarakat proses pengolahan air mulai dari hulu hingga air siap didistribusikan kepada masyarakat pelanggan.
“Bahwa proses ini tidak semudah yang dibayangkan oleh masyarakat. Prosesnya cukup rumit dan panjang, mulai mengambil air baku yang belum diketahui kualitasnya kemudian kita olah dengan sistem tertentu sampai akhirnya bisa dinikmati masyarakat. Tentunya air yang sudah kita olah melalui tes laboratorium internal dan eksternal sesuai standar Permenkes (Peraturan Menteri Keshatan,red) sehingga layak digunakan sebagai air bersih,” bebernya.
Dalam kesempatan tersebut Dirtek Made Suarsa juga berharap kepada siswa peserta water education dapat memberikan edukasi kepada teman -temanya dan orang tuanya, bahwa bagaimana bisa menggunakan air dengan bijak.
“Saat ini dengan adanya El Nino dan kemarau berkepanjangan semua sumber air Perumda Air Minum Tirta Mangutama mengalami penurunan debit. Dengan adanya penurunan debit ini, sehingga akan terjadi penurunan kapasitas juga. Mari kita bersama -sama menggunakan air dengan bijak. Air adalah kebutuhan nomor dua setelah udara,”tegasnya.
Perumda Air Minum Tirta Mangutama, imbuh Made Suarsa juga terus mengoptimalkan pelayanan kepada masyarakat sehingga mendapatkan pelayanan penuh dalam pemenuhan air bersih terutama di Badung Selatan. Khususnya yang ada di dataran tunggi seperti Desa Pecatu, pihaknya juga sudah melakukukan proses penambahan sumber air yang ada di Estuary yang diperkirakan akan rampung pada akhir Oktober 2023.
“Sehingga, dengan segera air bisa kami suplay kepada masyarakat untuk di daerah Badung Selatan. Selain itu, dengan pasokan air yang sudah bertambah, kami juga menambah mesin pendorong supaya ketika air sudah ada, masyarakat yang ada di selatan lebih cepat mendapatkan air. Artinya, tekanannya pun cukup, oleh karena itu tidak cukup hanya menggunakan gravitasi. Kami sudah menambah 3 mesin pompa, satu sudah terpasang di reservoir Pecatu dan 2 mesin pompa lagi akan dipasang di akhir November salah satunya di reservoir Ungasan,” tukasnya.
Secara khusus Pak Pios begitu sapaan akrab Made Suarsa juga mengimbau agar penggunaan Air Bawah Tanah (ABT) dapat dikurangi. Pihaknya di Perumda Air Minum Tirta Mangutama akan senantiasa berusaha untuk memenuhi kebutuhan air masyarakat melalui inovasi sehingga akses air bersih 100 persen masyarakat Badung dapat terwujud sesuai instruksi Presiden Jokowi.
“Saat ini semua program itu sudah kami canangkan. Kami berharap masyarakat Badung ditahun 2024 permasalahan tentang penyediaan air bersih dapat kami selesaikan,”tegas Made Suarsa.
Sementara, Agung Sayoga selaku Waka Humas SMPN 2 Kuta menyatakan terima kasih atas pelaksanaan water education yang diselenggarakan Perumda Air Minum Tirta Mangutama Badung dengan melibatkan peserta didiknya.
“Melalui water education, kami bersama anak didik mendapatkan kesempatan langsung melihat bagaimana proses pengolahan air. Dari air baku menjadi air layak konsumsi bagi masyarakat,”ungkapnya.
Pelaksanaan water education diawali dengan para siswa diajak melihat langsing air baku yang disuplai dari estuary dam. Selanjutnya, ke lokasi kedua yakni tempat pencampuran air dengan zat kimia. Setelah pencampuran zat kimia, tahap selanjutnya adalah pengendapan lumpur. Untuk tahapan berikutnya para siswa ini menyaksikan penyaringan lumpur sehingga air betul-betul bersih dan higienis dapat dihasilkan. Kemuidan air akan dimasukan ke reservoir untuk selanjutnya siap dialirkan ke rumah-rumah pelanggan.(Kbh6).