Pentas Seni PMM 3 Unwar Berlangsung Istimewa, Diapresiasi Menteri Bintang Puspayoga
Denpasar-kabarbalihits
Universitas Warmadewa (Unwar) dalam Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) menunjukkan komitmen kuat terhadap program pemerintah, khususnya Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia (Kemendikbud Ristek RI). Dalam rangka menjalankan Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) 3 Tahun 2023 dengan fokus pada Modul Nusantara, mahasiswa Unwar menggelar sebuah pertunjukan seni kebinekaan yang luar biasa di Nabeshima Creative Space, Denpasar, Sabtu (7/10).
Pelaksanaan kegiatan untuk memupuk rasa cinta terhadap seni budaya nusantara ini juga turut dihadiri Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI, I Gusti Ayu Bintang Dharmawati Puspayoga, Sekretaris Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI, Pribudiarta Nur Sitepu serta Sekda Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Wiradana mewakili Walikota Denpasar.
Pentas Seni Jagatnatha merupakan bagian dari Program Modul Nusantara dalam seri Modul Kebinekaan yang diikuti oleh mahasiswa PMM Kelompok 1 Jagatnatha. Tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk mempromosikan persatuan dan kesatuan di antara mahasiswa PMM yang berasal dari 14 Provinsi dan tersebar di 21 universitas di seluruh Indonesia. Mereka mencapai tujuan ini melalui penampilan seni dan budaya daerah asal masing-masing mahasiswa.
Salah satu sorotan utama dalam pentas seni ini adalah penampilan tarian daerah, termasuk Tari Sekar Jempiring yang merupakan maskot dari Kota Denpasar. Bintang Puspayoga, yang kini menjabat sebagai menteri PPPA, memiliki peran penting dalam penciptaan tarian ini. Selain itu, tarian Tortor dari Sumatera Utara juga memukau penonton. Yang lebih menarik, mahasiswa PMM dan Menteri Bintang Puspayoga bergabung dalam menyanyikan lagu Jempiring Putih dengan sangat baik.
Dr. Agus Darma Yoga Pratama, SS., M.Hum, Dosen Modul Nusantara Unwar, dalam laporannya mengungkapkan pentingnya kegiatan ini dalam memupuk rasa kecintaan terhadap budaya, suku, ras, dan agama yang beragam di Indonesia. Mahasiswa dari 14 provinsi ini dengan bangga mengenakan pakaian adat masing-masing dan dari budaya daerah lain, menunjukkan semangat untuk memahami dan menghargai kekayaan kebudayaan Nusantara.
“Selain pentas seni, para mahasiswa PMM juga diajak untuk mengunjungi Pura Puja Mandala, di mana mereka dapat melihat bagaimana berbagai agama dapat berdampingan secara harmonis. Semangat merajut kebhinekaan ini diharapkan akan memotivasi generasi muda, khususnya mahasiswa PMM, untuk mencintai adat, budaya, dan tradisi Nusantara,” ucap Agus Darma.
Dalam aspek akademik, program pertukaran mahasiswa merdeka tetap memperhatikan perkuliahan dengan mengkonversi sebanyak 20 SKS, termasuk 4 SKS yang terkait dengan kegiatan Modul Nusantara ini.
Menteri Bintang Puspayoga memberikan apresiasi yang tinggi untuk kegiatan ini karena ia yakin bahwa melalui pentas seni, para mahasiswa dapat belajar lebih banyak tentang tradisi dan kebudayaan lintas daerah. “Jadi saya berharap semangat kebhinekaan ini akan memotivasi generasi muda untuk mencintai adat, budaya, dan tradisi Nusantara,” harap Bintang Puspayoga.
Para mahasiswa Unwar yang mengikuti program ini juga sangat antusias. Mereka merasa bangga bisa berpartisipasi dan menunjukkan keindahan budaya daerah mereka dalam pentas seni ini. Mereka juga merasa bahwa program ini telah memperkuat persatuan di antara mereka, meskipun berasal dari latar belakang yang berbeda-beda.
Seusai pentas seni Nabila Lutfi, yang menggunakan busana adat Palembang, Timothy Charra Nugraha Situmorang mahasiswa asal Batak, Sumatera Utara yang mengenakan busana adat Dayak, Kalimantan Barat dan Rizal Agustian dengan busana adat daerah Aceh menyatakan rasa bangganya mengikuti program ini.
Nabila Lutfi mengatakan, dalam pentas seni ini dirinya bersama semua mahasiswa pertukaran membawakan tarian Wonderful yang merupakan tarian sisi kontemporer dari tarian Tortor dari Sumatera Utara, dengan jumlah penari sebanyak 23 orang dalam 1 kelompok. Selain itu juga melantunkan lagu Bunga Jempiring yang merupakan mascot dari kota Denpasar. “Saya bangga, tidak salah memilih Warmadewa karena kata teman-teman yang ikut dalam PMM 3, kampus ini merupakan PTS terbaik di Denpasar, Bali,” Nabila mengungkapkan.
Mahasiswa lainnya, Timothy Charra Nugraha Situmorang mengaku mendapat semangat yang luar biasa dengan program ini. Karena menurutnya dengan adanya perbedaan juga ada persamaan yang menyatukan mereka. ”Jadi kami semangat, kami tidak membeda-bedakan kelompok satu dengan lainnya termasuk tidak membedakan suku, ras, agama, budaya dengan yang lainnya. Jadi kami disini satu, yakni Indonesia dan kami merasakan keindahan yang luar biasa,” pungkasnya.
Dengan semangat merajut kebhinekaan dan cinta terhadap kebudayaan Nusantara, program pertukaran mahasiswa merdeka Unwar melalui pentas seni ini telah memberikan kontribusi positif bagi pemahaman dan rasa persatuan di antara generasi muda Indonesia.(kbh2)