October 27, 2024
Seni Budaya

Paibon Delod Bingin Ungasan Laksanakan Karya Pitra Yadnya dan Atma Wedana, Disel Astawa Tegaskan Bentuk kebersamaan dan Gotong Royong

Badung – kabarbalihits

Paibon Delod Bingin Ungasan Kuta Selatan melaksanakan Karya Pitra Yadnya Pengabenan dan Atma Wedana Memukur Nyatur Rebah. Puncak Pengabenan akan dilaksanakan pada Anggara Pon Merakih 19 September 2023 yang diikuti 14 sawa salah satunya adalah Almarhum I Ketut Gede Kharyana Putra Bendesa Adat Ungasan, I Wayan Disel Astawa yang mengalami kecelakaan di Jalan Pura Pengulapan Desa Ungasan 12 Agustus 2023 lalu.

Upacara Ngulapin ke Setra Desa Adat Ungasan diawali sejak pagi hari dengan rangkaian upacara Mrasyascita sarana pitrya yadnya diantaranya Tumpang Salu, Pengorong, Damar Kurung, Jegeg Bagus serta bale yang akan digunakan pada karya pitra yadnya tersebut.

Manggala Karya Wayan Disel Astawa yang ditemui saat upacara menyampaikan rangkaian Karya Pitra Yadnya Pengabenan dan Atma Wedana Memukur Nyatur Rebah Paibon Delod Bingin Ungasan sudah diawali sejak 10 September 2022 dengan upakara matur piuning matur, Nanceb tungguh Surya di Pengorong atau Bale Pawedaan.

” Pada 13 September 2023 dialksanakan Upacara Ngulapin ke Setra sesuai Dresta di Desa Adat Ungasan tidak diperkenankan melaksanakan Upacara Ngaben dengan pembakaran jenazah. Sehingga dilaksankan upacara ngulapin ke segara atau Ngendag, mamitang almarhum yang akan diupacarai,”ucapnya.

Upacara Ngulapin di setra lanjut Disel Astawajuga dilanjutkan dengan “Mamitang” di Pura Prajapati dan Catus Pata serta Mapiuning ring Jaba Pura Dalem Desa Adat Ungasan. Dalam upacara Pengabenan ini, diikuti 14 sawa, 2 Ngelungah serta 4 Ngelangkir.

“Dari 14 Sawa terdapat nenek dan kakek saya serta putra tercinta saya Ketut Gede Kharyana. Selainnya itu adalah saudara saya semuanya baik misan maupun mindon,”jelasnya.
Menurut Wayan Disel Astawa yang juga Bendesa Adat Ungasan ini menerangkan seusai upacara nebusin di Catus Pata, secara khusus dilaksanakan Upacara Ngulapin atau upacara Giri Pati di lokasi kecelakaan Ketut Gede Kharyana yang merupakan putranya. Hal ini sesuai dengan petunjuk yang didapatkan dari Ida Rsi Agung Wayahan Geria Punduk Dawa Klungkung.

“Upacara ini kami lakukan karena anak saya menknggal “Salah Pati” sehingga wajib dilaksanakan upacara ini, agar Alm Ketut Gede Kharyana presida memargi antar sekaligus memohonkan krama khususnya keluarga Paibon Delod Bingin Ungasan tidak ada lagi yang mengalami kejadian serupa,”paparnya.

Selanjutnya, sebelum puncak karya pada Anggara Pon Merakih 19 September 2023, pada 17 September 2023 akan dilaksanakan upacara Meras dan Ngaskara.
Adapun biaya dalam karya ini, Prenawa dan Nyekah dikenai masing -masing Rp 10 juta terkait kekurangannya Wayan Disel Astawa menyampaikan sesuai kesepakatan keluarga besar dalam hal membangun kebersamaan biaya akan ditanggung pihaknya. “Ini wujud kebersamaan membangun upacara ini dengan gotong royong,”bebernya.

Baca Juga :  Magendu Wirasa di Desa Taman, Wayan Suyasa Bantu Perbaikan Pratima Pura Senilai Rp 25 Juta

Disel Astawa juga mengatakan sejatinya Karya Pitra Yadanya Oengabenan ini rutin dialksanakan setiao 5 tahun aekali, namun karena adanya Pandemi Covid-19, sehingga upacara ini baru bisa dilaksanakan di bulan September 2023. Adapun Pemuput dalam upacara ini adalah Ida Rsi Agung Wayahan Geria Punduk Dawa Klungkung. (Kbh6)

Related Posts