October 14, 2024
Daerah Sosial

Harapkan Ruang Mobilitas, Disabilitas Netra Terganggu Akan Hal Ini

Denpasar-kabarbalihits

Penyandang disabilitas netra khususnya di Bali tidak ingin mendapat perlakuan yang berbeda oleh masyarakat pada umumnya. Terkadang mobilitas mereka terganggu akan suara klakson yang sengaja dibunyikan dengan keras saat berjalan.

Hal tersebut dikeluhkan oleh salah seorang disabilitas netra bernama I Nyoman Bawa saat mengikuti kegiatan Rally Tongkat Adaptif di kawasan Lapangan Niti Mandala Renon, Denpasar, Minggu (20/8/2023).

Tidak hanya itu, suara motor yang sengaja digeber oleh pengendara motor juga membuat Bawa merasa diperlakukan berbeda. Ia meminta kesadaran pengendara motor agar tidak mengeber suara motornya saat penyandang disabilitas netra berjalan di pinggir jalan.

“kadang-kadang sengaja membunyikan klakson keras disamping kita, ada juga sengaja mengebrom mesinnya disamping kita. Itu mohon kesadarannya, ya kalau kita tidak punya riwayat jantung, kalau punya? ya itulah,” kata Nyoman Bawa, sembari berjalan mengikuti Rally Tongkat Adaptif, serangkaian HUT Pertuni (Persatuan Tunanetra Indonesia) Provinsi Bali ke-48.

Bawa yang kesehariannya berprofesi sebagai pemijat sekaligus musisi ini, juga sempat menerima pernyataan dari seseorang dengan meremehkan kondisinya. Padahal ia mampu berkarya dengan melakukan sesuatu. Melalui kegiatan Rally Tongkat Adaptif ini, ia juga ingin menunjukkan bahwa mampu bermobilisasi dengan cara yang berbeda.

“inilah contohnya dengan alat bantu tongkat putih ini,” jelasnya.

Bawa mengaku sejak di bangku sekolah pada tahun 1987 telah menggunakan tongkat untuk beraktivitas, namun dari 2019 baru menggunakan tongkat adaptif.

Diharapkan masyarakat pada umumnya agar memberi ruang kepada penyandang disabilitas netra untuk bermobilisasi. Pemerintah juga diminta untuk memberikan akses saat berjalan di trotoar. Dimana trotoar yang dilalui agar tidak banyak hambatan.

“contohnya trotoar, agar tentunya tidak banyak hambatan yang ada di trotoar itu,” ujarnya.

Baca Juga :  Bupati Giri Prasta Ajak Semeton Pasek Bersatu Membangun Bali dan NKRI

Saat beraktivitas, Bawa kerap menggunakan tongkat putih adaptif yang didapatkan dari Pertuni Provinsi Bali. Dengan tongkat ini, ia bisa berjalan dibantu dengan sensor, apabila menemui halangan disekitarnya tongkat tersebut akan berbunyi.

“bunyi atau bergetar. Nah ini perpaduan antara kemajuan teknologi, diadaptasikan kedalam tongkat,” imbuhnya. (kbh1)

Related Posts