November 25, 2024
Ekonomi Pariwisata

Utang Total BUMN Rp 1.600 Triliun, Erick Tohir Yakini Proyek KEK Sanur Hasilkan Keuntungan

Denpasar-kabarbalihits

Dalam membangun proyek Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sanur yang menjadi pusat Layanan Kesehatan dan Pariwisata Kelas Dunia dibutuhkan kerjasama yang baik. Dimana Kolaborasi antara sejumlah BUMN karya ini diapresiasi Menteri BUMN, Erick Thohir.

Dikatakan pengembangan KEK Sanur merupakan langkah transformasi strategis yang menciptakan berbagai nilai tambah untuk Indonesia. Dengan KEK Sanur ini, Indonesia akan memiliki pusat layanan kesehatan kelas dunia dan akan menjadi magnet pariwisata baru melalui konsep medical & wellness tourism.

Dalam tinjauannya, Erick Thohir juga menyinggung soal utang BUMN dan menghitung nilai pada pembangunan di kawasan ini.

“karena kadang-kadang selalu terbelenggu dengan utang-utang. Total utang BUMN itu Rp 1.600 Triliun, modalnya Rp 3.200 Triliun. Jadi kalau kita berusaha biasanya utangnya 70%, modalnya 30%, kalau ini kebalik, utang cuma 34%, modalnya 66%,” ungkap Menteri BUMN, Erick Thohir, saat meninjau Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sanur, bersama Direktur Utama PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) Dony Oskaria,  Direktur Utama PT Hotel Indonesia Natour Christine Hutabarat, Direktur utama PT Pertamina Bina Medika IHC, pada Kamis (6/7/2023).

Dicontohkan untuk membuat terobosan kawasan ekonomi kesehatan pertama di Indonesia menghabiskan dana total proyek sebesar Rp 1,4 Triliun dengan menghasilkan Hotel dan Exhibition Center dan diyakini akan menerima keuntungan. 

“dan yakin untung, karena membuat sesuatu terobosan di Indonesia, kawasan khusus ekonomi kesehatan pertama,” katanya.

Meski belum ada hitungan nilai keuntungan, Hotel dan Exhibition Center di KEK Sanur ini disebut telah dibooking 5 tahun kedepan untuk conference medical. 

Baca Juga :  Erick Thohir Tarik Dokter Diaspora Balik ke Indonesia, Setelah Rampung Pusat Layanan Kesehatan dan Pariwisata Kelas Dunia

Erick juga menilai progress kawasan di Sanur ini telah bagus, meski pembangunan Rumah Sakit belum rampung. Sedangkan untuk Hotel dirasa cukup megah, terlebih adanya peninggalan sejarah yakni berupa relief dengan kondisi masih baik yang ditempatkan di lobi Hotel. 

“relief bergambar pak Soekarno membawa bayi, ada masyarakat. Saya sudah minta juga mengelola kawasan benar-benar relief ini jangan sampai punah, karena ini sejarah,” ujarnya. (kbh1)

Related Posts