PT. Indo Bali gas Group Gelar Operasi Pasar, Tepis Adanya Isu Kelangkaan Gas 3 Kg
Badung-kabarbalihits
Terkait adanya isu kelangkaan dan mahalnya Gas LPG 3 kilogram di masyarakat, membuat owner PT Indo Bali Gas Group, Dewi Supriani, SH.,MH langsung turun tangan dengan menggelar Operasi Pasar yang berlokasi di Kantor Damkar Perumahan Dalung Permai, Kecamatan Kuta Utara Badung, sabtu (10/6).
Setidaknya sebanyak 2 (dua) unit truk “Gas Melon” dengan masing-masing truk berisikan sebanyak 560 tabung seketika ludes terserap dengan harga Rp. 18 ribu per tabung sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET) Gubernur No. 63 tahun 2022.
Dewi Supriani yang akrab disapa Anik Yahya ini mengutarakan operasi pasar yang dilakukan perusahaannya yakni PT Indo Bali Gas Group sudah menggelar beberapa kali operasi pasar terkait isu kelangkaan gas LPG 3 kilogram ini.
Ketika ditanya adanya isu kelangkaan gas LPG bersubsidi tersebut, disangkal Anik Yahya karena pihaknya yang merupakan agen resmi LPG 3 Kilogram dari Pertamina selama ini tidak mendapatkan pengurangan Suplai gas dari Pertamina. Bahkan pihaknya sudah mendistribusikan ke pangkalan untuk disalurkan kepada masyarakat luas untuk dijual sesuai HET Dari pemerintah.
“Kami tegaskan kembali, Pertamina sudah memberi tambahan dalam beberapa hari ini sebanyak ribuan tabung, bahkan semua teman-teman agen juga sudah menggelar operasi pasar secara serentak. Kemarin kami juga menggelar operasi pasar di Kelurahan Kuta,” ujar Anik Yahya seraya berharap kepada pengecer agar tidak memanfaatkan situasi isu kelangkaan Gas Bersubsidi ini dengan menaikkan harga dengan signifikan.
Dengan operasi pasar ini sekaligus pihaknya mensosialisasikan bahwa isu kelangkaan gas LPG 3 kilogram itu tidak benar. Mengingat Operasi pasar yang digelar ini adalah di wilayah Kabupaten Badung, maka operasi pasar tetap dengan aturan yakni wajib menyerahkan fotokopi KTP Badung dengan maksimal pembelian sebanyak 2 tabung.
Dalam kesempatan tersebut pengusaha yang juga berprofesi sebagai Lawyer atau Pengacara ini juga meminta kepada semua pihak agar tidak membuat statement yang meresahkan tanpa ada bukti yang nyata seperti halnya isu kelangkaan gas elpigi bersubsidi yang terjadi sejak beberapa hari lalu.
“Menurut saya Pertamina sangat peduli dengan masyarakat dan pihak Pertamina juga tidak henti -hentinya turun ke masyarakat untuk melihat bahwa apakah gas itu memang benar-benar langka,” imbuhnya.
Terkait operasi pasar PT. Indo Bali Gas Group ini juga membuat Ketua DPRD Badung, Dr. Drs. I Putu Parwata, MK.,MM turut memantau dan melihat kenyataan bahwa di masyarakat Badung khususnya ternyata tidak ada kelangkaan gas LPG bersubsidi tersebut.
“Jadi gas masih banyak dan bisa disuplai ke masyarakat dan inilah kerjasama pemerintah yang diharapkan oleh Gubernur Bali, yakni bagaimana melakukan pemantauan terhadap gas bersubsidi kepada masyarakat,” ucap Parwata.
Lebih lanjut Parwata menambahkan kegiatan ini adalah bukti nyata kerjasama pemerintah dengan PT Indo Bali Gas Group beserta dengan jajarannya yang telah mampu mensuplai gas LPG 3 kg dengan maksimal.
“Sehingga saya harapkan tidak ada lagi isu kelangkaan gas LPG bersubsidi oleh masyarakat dengan demikian masyarakat tetap dilayani dan mendapatkan gas yang bersubsidi,” tandasnya.
Hadir Ajianto, selaku Sales Branch Manager Pertamina Rayon IV Badung-Gianyar dalam kegiatan operasi pasar tersebut. Pihaknya menyikapi isu kelangkaan LPG 3 kg tersebut dengan menggandeng pemerintah dengan harapan kebutuhan masyarakat bisa terpenuhi dengan baik.
“Kami berterima kasih, karena meskipun di hari Sabtu atau hari libur tapi PT. Indo Bali Gas Group tetap memberikan layanan ekstra di daerah Dalung ini, bahkan kemarin agen ini juga action dengan berpartisipasi dalam operasi pasar di Kecamatan Kuta. Jadi kami dari Pertamina memberikan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada PT. Indo Bali Gas Group atas kerjasama yang baik tersebut,” paparnya.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kab. Badung, Ida Bagus Gede Arjana, SE, M.Si juga hadir memantau pelaksanaan operasi pasar dan melihat secara langsung kondisi suplai gas di masyarakat sesungguhnya.
“Isu kelangkaan gas bersubsidi memang tidak ada, sehingga kami yang juga selaku Tim Pengendalian Inflasi Kabupaten Badung bergerak cepat untuk ikut bekerja sama menggelar operasi pasar seperti saat ini,” pungkasnya.(kbh2)