October 14, 2024
Pariwisata

Gerah Akan Prilaku Buruk Bule di Bali, IFBEC Bali Turut Bantu Amankan Lingkungan Jadi Nyaman

Gianyar-kabarbalihits

Warga negara asing yang terlibat berbagai masalah di Bali tentunya telah disikapi dengan sejumlah kebijakan yang dikeluarkan oleh Pemerintah Bali. Namun prilaku buruk beberapa bule tetap saja muncul di media sosial, yang dipastikan dapat merusak citra Pariwisata Bali.

Sehingga prilaku wisatawan yang datang ke Pulau Bali dipandang menjadi tantangan bagi Pemerintah dalam membangkitkan Pariwisata di Bali.

Kegerahan akan situasi ini sangat dirasakan dari organisasi profesi di bidang Perhotelan, khususnya di bidang Food & Beverage Service yakni IFBEC Bali.

Saat acara Gathering di Sanctoo Suites and Villas, Singapadu, Gianyar, pada Jumat (26/5/2023), Ketua Indonesian Food and Beverage Executive Association (IFBEC) Bali, I Ketut Darmayasa menyampaikan, Pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk kebangkitan Pariwisata di Bali pasca pandemi Covid-19. Dimulai dari memberlakukan VoA untuk 92 Negara pada bulan April 2022, kemudian diberlakukan bebas Visa kunjungan kepada seluruh negara Asean.

“bahkan maskapai penerbangan di bulan April sudah mencapai sekitar 31 maskapai penerbangan dari 15 negara yang terkoneksi di 24 kota. Hal lain tentang menunjukkan bukti asuransi kesehatan sudah dihapus Pemerintah, dan penghapusan penerapan untuk menunjukkan bukti Pre-Flight Result Test Covid-19,” ucap Ketua IFBEC Bali, I Ketut Darmayasa, S.IP, MM, CHT, CRMH, CFSH.

Namun dibalik kebangkitan pariwisata di Bali justru dihadapkan berbagai tantangan terutama yang melibatkan warga asing. Diantaranya terkait warga asing yang bekerja secara ilegal, bahkan membuka bisnis sendiri di Bali. Kemudian warga asing yang memiliki KTP domisili Bali, serta berbagai konflik antara warga asing dengan warga lokal.

Berbagai tantangan Pariwisata yang menjadi masalah tersebut diharapkan bisa terselesaikan dengan baik oleh Pemerintah, dan menjadi perhatian oleh semua pihak.

Termasuk dari seluruh anggota IFBEC Bali yang akan membantu dalam menerapkan menjaga lingkungan sekitar menjadi nyaman dan aman.

“bagaimana kita menjaga lingkungan itu tetap nyaman dan aman,” jelasnya.

Baca Juga :  Terlibat Pada Event FHTB 2022, IFBEC Bali Akan Gelar Beberapa Kompetisi

Dalam menghadapi tantangan tersebut, Darmayasa dihadapan anggota IFBEC menyerukan, sebagai sumber daya manusia Pariwisata khususnya pengelola makanan dan minuman diwajibkan memiliki kompetensi dan kemampuan. Diawali dengan kemampuan untuk beradaptasi pada setiap kondisi apapun, dan memiliki kemampuan bertahan dalam situasi apapun.

“berikutnya harus memiliki kemampuan untuk bekerjasama dengan siapapun, termasuk dengan asosiasi lain, kita harus bersatu. Juga memiliki kemampuan untuk mengajar dan mempelajari hal-hal baru dengan cepat, yang terakhir kita mampu untuk selalu berprestasi dalam kondisi apapun,” imbuhnya. (kbh1)

Related Posts