January 20, 2025
Pariwisata

Tanggapi Statemen Presiden Jokowi Akan Buka Pariwisata Juni, Ramia “Jangan 2022, Tapi 2021”

Badung-kabarbalihits

Kunjungan Presiden RI Joko Widodo untuk meninjau vaksinasi terkait Covid-19 sangat di apresiasi oleh masyarakat Bali. Dalam kunjungannya tersebut, selasa (16/3) Presiden Jokowi juga sempat berstatemen jika angka Covid 19 dibali bisa dikendalikan, protokol kesehatan dilakukan dengan baik dan vaksin sudah merata, maka pariwisata Bali bisa dibuka Juni mendatang.

Statemen Presiden tersebut di tanggapi positif oleh Wakil Ketua Umum DPP Indonesia Hotel General Manager Asociation (IHGMA), Dr.(C) I Made Ramia Adnyana, SE, MM, CHA. Dikatakannya, proses vaksinasi secara massal ini harus ditingkatkan lagi, sehingga tercapai dua juta vaksin untuk masyarakat Bali, agar memberikan keyakinan ataupun kepercayaan kepada pasar internasional.

“Dengan semakin tingginya tingkat presentase tervaksinasi masyarakat bali, akan memberikan keyakinan ataupun kepercayaan kepada pasar internasional untuk bisa kembali datang ke Bali,” ucapnya.

Ditambahkannya, ini adalah moment yang sangat baik. Campur tangan pemerintah sangat diharapkan agar pembukaan pariwisata bisa lebih disegerakan, mengingat para pekerja pariwisata sudah lama terdampak covid-19.

https://youtu.be/gzbGMSJ86ok

“Jadi ini merupakan moment yang sangat baik, dan campur tangan pemerintah sangat di harapkan agar pembukaan pariwisata bisa lebih di segerakan, mengingat para pekerja pariwisata yang terkena dampak Covid-19 sangat parah,” tuturnya.

Menurutnya jika Pariwisata tidak segera di buka, maka akan mematikan ekonomi Bali. Pemerintah pusat, Kementerian Pariwisata dan Presiden RI diharapkan segera membuka pariwisata sesuai dengan statement yang disampaikan yaitu pada bulan juni atau juli 2021 bukan 2022.

“Pemerintah pusat, kementerian pariwisata dan Presiden diharapkan segera membuka pariwisata sesuai dengan statement yang disampaikan yaitu pada bulan Juni atau bulan Juli 2021 bukan 2022 karena kami sudah tidak mampu lagi bertahan sejauh itu,” tegasnya.

Ramia yang juga wakil ketua BPPD/ PHRI Kabupaten Badung menuturkan industri pariwisata sudah melakukan antisipasi dibukanya kembali pariwisata. Seperti Protokol CHSE, penerapan protokol kesehatan yang berbasis pada Cleanliness (kebersihan), Health (kesehatan), Safety (keamanan) dan Environment Sustainability (kelestarian lingkungan) yang dilakukan oleh kementrian kesehatan dan oleh pemerintah daerah provinsi maupuan kabupaten/kota.

Baca Juga :  Tunda Bongkar Aspal Jalan di Atas Tanahnya, Ipung Minta Keadilan

Kedepan GM H Sovereign Bali ini berharap tidak akan terjadi penundaan terhadap pembukaan sektor pariwisata karena tahun 2021 vaksin sudah dilakukan terhadap pekerja pariwisata dan seluruh masyarakat bali yang berhubungan langsung dengan wisatawan.

“Karena pada saat dibukanya domestik market tanggal 30 Juli 2020 setelah itu terjadi peningkatan. kami berharap itu tidak terjadi lagi, mengingat tahun 2020 belum di temukannya vaksin sedangkan tahun 2021 vaksin sudah dilakukan terhadap pekerja pariwisata dan seluruh masyarakat bali yang berhubungan langsung dengan wisatawan,” pungkasnya (Tim kbh)

Related Posts