April 18, 2024
Ekonomi

Warga Mulai Buru Pernak Pernik Imlek, Penjual Sebut Belum Ada Peningkatan

Denpasar-kabarbalihits

Menjelang Hari Tahun Baru Imlek, saat ini warga keturunan Tionghoa di Denpasar mulai memburu pernak pernik Imlek. Hampir di tiap toko di wilayah Denpasar dan sekitarnya yang menjual kebutuhan Imlek diburu pembeli.

Seperti terlihat di salah satu toko berlokasi di Jalan Dr Sutomo, Denpasar, pada Kamis siang (19/1/2023), tampak para pembeli memilih kebutuhan untuk Hari Imlek yang jatuh pada tanggal 22 Januari 2023.

Iwan salah satunya, ia datang untuk membeli beberapa keperluan seperti Dupa, Kue Keranjang, dan Angpao Imlek yang dipandu oleh istrinya melalui Handphone.

“Iya saya beli beberapa saja, ini dikasitau sama istri lewat telpon. Saya belum tahu apa saja yang mau dibeli untuk imlek,” katanya.

Pembeli lainnya bernama Kadek Karmini yang tidak merayakan Imlek mengaku baru pertama kali berburu pernak pernik di toko ini, untuk membuat parsel Imlek yang akan diberikan kepada sahabatnya.

“Cari pernak pernik aja sih, kue keranjang, mungkin buah juga isinya,” ujarnya.

Sementara pemilik toko, Andi Wijaya menyampaikan, sejak seminggu terakhir warga sudah mulai berdatangan untuk membeli pernak pernik untuk Imlek.

Pembeli biasanya mencari Lampion, Kue Keranjang, Angpao, Hiasan Imlek, Uang kertas dan Gantungan.

“Pengunjung bisa beli pernak pernik untuk menghias altar leluhur, juga para Dewa. Terus angpao untuk sumbangsih kepada yang belum menikah. Ada yang beli Kue keranjang, juga manisan, dupa, lilin kertas, uang kertas untuk persembahan para Dewa,” jelas Andi Wijaya saat diwawancara usai melayani pembeli di Toko Mutiara Bali, Jalan Dr. Sutomo 14 A Denpasar.

Menurutnya dengan situasi ekonomi yang belum pulih, penghasilan dari menjual pernak pernik Imlek belum ada peningkatan signifikan, meski kebijakan PPKM telah dicabut resmi oleh Pemerintah.

“Sekarang PPKM sudah dibuka, antusias agak lumayan. Cuma yang menghias ini yang baru-baru aja. Kalau Hotel dan Restoran belum kelihatan mencari pernak pernik karena ada simpanan tahun lalu,” terangnya.

Dibandingkan momen Imlek sebelumnya, diakui nilai yang didapat pada Imlek tahun ini tidak jauh berbeda yakni rata-rata sekitar Rp 10 Juta.

“Kalau datang orang membeli saja sudah bagus. Tahun sebelum itu hampir sama, sekarang lebih berkurang.

Baca Juga :  TPAKD Kabupaten Badung Gelar Seminar Regional Bersama BEM Fakultas Bisnis Dan Pariwisata Universitas Triatma Mulya

Tidak hanya warga yang merayakan Imlek mencari pernak pernik, para siswa pun dikatakan ikut berpartisipasi mencari pernak pernik dianjurkan dari Sekolahnya, yang bertujuan untuk menekan nilai intoleransi.

“Anak-anak di Sekolah disuru belajar menghargai atau menghormati keyakinan berbeda dan untuk menghias bersama, untuk merayakan bersama,” imbuhnya.

Baginya Imlek pada Tahun Kelinci Air ini melambangkan kesabaran dan keberuntungan, yang diharapkan akan membawa kedamaian dan kesuksesan. (kbh1)

Related Posts