November 25, 2024
Sosial

TPS3R Jagat Lestari Mulai Dioperasikan, Desa Munggu Gencarkan Edukasi Pemilahan Sampah Disumber

Badung -Kabarbalihits

Desa Munggu Kecamatan Mengwi sejak 1 Januari 2023 mulai mengoperasikan Tempat Pengelolaan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R) Jagat Lestari. Operasional TPS3R yang berlokasi di Munduk Layud Banjar Sedahan desa setempat ini menjadi belum maksimal diakibatkan pemilahan sampah di sumber yakni rumah tangga belum optimal dilakukan. Demikian diungkapkan Perbekel Munggu Ketut Darta yang ditemui Selasa (10/1).

Lebih lanjut Perbekel Munggu Ketut Darta menyampaikan TPS3R Jagat Lestari Desa Munggu selesai di bangun akhir Desember tahun 2022 dan sudah dilaksanakan upacara pemlaspasan. Pembangunan TPS3R ini bersumber dari dana bantuan
Balai Prasarana Permukiman Wilayah Bali Kementrian PUPR sebesar Rp 600 juta. “Awal Januari 2023 kita sudah mulai operasikan TPS3R tersebut dengan memperkerjakan 30 orang serta 6 orang sebagai pengelola,”ungkapnya. Sebelum beroperasinya TPS3R ini, pemerintah Desa Munggu sudah melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk pemilahan sampah. Hal ini dilakukan untuk mempermudah dalam operasional TPS3R.

“Karena pencacahan hanya dapat dilakukan pada sampah organik. Sedangkan anorganik dipisah untuk diolah ditempat lain, tidak menyatu di TPS3R ini,”jelasnya.

TPS3R Jagat Lestari hingga saat ini sudah melayani kurang lebih 2500 konsumen yang terdiri sari 50 persennya merupakan masyarakat Wed (penduduk asli,red) sejumlah 1538 KK. Sisanya terdiri dari pengusaha dan penduduk pendatang di Desa Munggu. “Untuk penduduk Wed tidak kami kenakan biaya alias gratis, sedangkan pengusaha dan pendatang kami pungut retribusi, sebesar Rp 35 ribu,” paparnya. Dengan konsumen sebanyak itu Ketut Darta mengakui TPS3R Jagat Lestari mengalami kewalahan karena hanya memiliki satu mesin pencacah, sehingga pihaknya juga sudah memohon bantuan tambahan mesin pencacah kepada instansi terkait, termasuk mengajukan proposal permohonan CSR dari BUMN.

“Mudah -mudahan dalam waktu dekat ini kita sudah mendapat tambahan mesin pencacah,”harapnya. Selain karena keterbatasan mesin pencacah yang baru tersedia satu unit, masih banyaknya masyarakat yang belum melakukan pemilahan juga mengakibatkan operasional TPS3R Jagat Lestari menjadi belum optimal. Sehingga dalam waktu dekat pihaknya akan melakukan edukasi pemilahan sampah lanhsung ke rumah – rumah diseluruh banjar yang ada di Desa Munggu.

“Karena jika sampah sudah dipilah disumber (rumah tangga,red) sampah organik langsung dapat dimasukan ke mesin pencacah. Dua truk sehari habis tercacah. Kalau belum dipilah otomatis tenaga yang ada disana kita geser untuk melakukan pemilahan. Hal inilah yang memperlambat pekerjaan di TPS3R. Kami mohon masyarakat untuk membantu kami dalam pemilahan, agar efisiensi tenaga, efisensi waktu secara otomatis pekerjaan akan tuntas dalam satu hari,”bebernya.

Secara khusus Ketut Darta menyampaikan terima kasih kepada Bupati Badung yang telah membantu dana BKK sebanyak Rp 546 juta untuk dana opersioanal TPS3R ini. “Terima kasih pak Bupati Badung, semoga bantuan ini bisa berlanjut,”harapnya. Atas nama masyarakat Desa Munggu Ketut Darta juga menyampaikan terima kasih kepada Gubernur Bali atas pemberian lahan yang merupakan aset Pemprov Bali untuk lokasi TPS3R.

Baca Juga :  Melaspas, Mecaru Rsi Gana, Mendem Pedagingan dan Pasupati Wewayangan Ida Betara Dang Hyang Sidi Mantra Di Pura Botoh

Sementara ditemui di lokasi TPS3R Jagat Lestari, Ketua Kelompok Pengelola Pemanfaat TPS3R Jagat Lestari Desa Munggu, Made Ngurah Sutantra menerangkan TPS3R ini berdiri diatas lahan 46 are yang merupakan lahan Pemprov Bali. Ngurah Sutantra yang didampingi Nyoman Agus Risma Artha selaku sekretaris juga menyampaikan beberapa kendala yang dihadapi TPS3R Jagat Lestari diantaranya masih kurangnya armada untuk pengangkutan sampah mengingat sampah yang dihasilkan di Desa Munggu dalam sehari sebanyak 4 sampai 5 truk . “Saat ini kita baru memiliki armada pengangkut berupa tiga unit truk dan dua motor roda tiga,”jelasnya. (Kbh6)

Related Posts