Gelar Ngelawar Bareng, KPU Bali Harapkan ‘Lawar Pemilu’ Berkualitas
Denpasar-kabarbalihits
Ide kreatif muncul dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Bali dalam menyambut Pemilu Serentak 2024, yakni merangkul seluruh peserta Partai Politik untuk Ngelawar Bareng.
Menu khas Bali yang sengaja dibuat di Kantor KPU Bali pada Rabu (28/12/2022) dimaknai untuk mempersatukan warna politik dalam adonan lawar.
Menurut Ketua KPU Bali, I Dewa Agung Gede Lidartawan, dengan adanya berbagai macam warna parpol mengusung misi yang berbeda-beda, namun pada Pemilu ini visi yang diemban harus searah yakni bisa mensejahterakan masyarakat. Hal ini dipandang sama dengan Ngelawar, yang diprediksi semua senang saat makan lawar.
“Masyarakat berprediksi, Pemilu ini bagus, pemimpin kita bagus, sama orang ngelawar. Ngelawar itu semua bikin masakan itu enak, semua berpikir. Maka kita buat lawar itu bersama-sama, dari segala macam orang, dari segala macam kemampuan, akhirnya kita buat satu adonan. Pada saat adonan itu sduah jadi mari kita cicipi bersama-sama,” kata I Dewa Agung Gede Lidartawan, di sela-sela kegiatan Ngelawar Bersama.
Konsep Ngelawar yang dilakukan secara bersama-sama ini dikatakan bisa diaplikasikan pada Pemilu nantinya. Dimana saat menginput data pemilih bisa dilakukan bersama-sama, juga saat kampanye, dan pemungutan suara bisa mengajak bersama masyarakat.
“pada saat hasil itu sudah terjadi, entah itu kurang garam, mungkin ada suka pedas tapi tidak terlalu pedas, itulah yang harus kita terima. Sehingga saat ngelawar berikutnya bisa kita perbaiki,” jelasnya.
Baginya target Pemilu di Bali hanya ada dua, yaitu wajib pemilih 83 persen dan tidak ada sengketa dalam Pemilu. Sebab sistem keterbukaan telah diterapkan dan dilakukan secara bersama-sama.
“ngapain kita ribut-ribut karena kurang asin kurang garam, padahal suda dikerjakan bareng-bareng. Maka dengan keterbukaan yang ada, orang ngelawar tidak ada sembunyi-sembunyi terbuka semua. Maka saya yakin dan percaya Pemilu di Provinsi Bali tidak ada lagi sengketa sampai ke MK,” pungkasnya.
Saat ini Parpol yang bertarung pada Pemilu 2024 di Bali berjumlah 17, namun ada 1 parpol yang sedang diproses, jika memenuhi syarat akan bertambah total menjadi 18 parpol.
Khusus pada ngelawar ini menggunakan olahan daging ayam agar diterima semua pihak, hal itu sesuai dengan visi besar KPU Bali Pemilu harus bisa mensejahterakan masyarakat dan Pemilu adalah sarana integrasi bangsa.
Lidartawan optimis terkait target suara pemilih 83 persen di Bali. Sebab dinilai Pemilu sebelumnya telah mencapai 82,7 persen.
“tinggal sedikit lagi memoles bagaimana data pemilih bagus, orang terdaftar tetapi orangnya nggak ada, kalau itu terjadi golput akan tinggi juga. Kita bersama-sama dan kita sudah sepakat dengan komis 1 dengan Gubernur untuk memantau kita dalam proses itu dengan dukcapil,” ujarnya.
Baginya para peserta yang diundang pada Ngelawar Bersama bisa melakukan proses ngelawar, karena ini bagian dari tradisi di Bali, meski tidak sebaik yang diinginkan.
“karena semua tidak punya kemahiran yang sama, itulah pemilu juga. Tidak semua partai politik pemahaman yang sama” terangnya.
Lidartawan kembali berharap, ‘Lawar Pemilu’ yang dihasilkan adalah lawar yang berkualitas dan mensejahterakan rakyat.
“dan bukan menyengsarakan rakyat,” harapnya.
Ngelawar Bersama yang diikuti oleh perwakilan stakeholder terkait, dan mengundang seluruh pimpinan parpol peserta Pemilu 2024 merupakan kegiatan yang pertama digelar KPU Bali, meski dikatakan tahun 2019 pernah digelar hanya dengan internal partai.
Ditambahkan, dalam sosialisai Pemilu ini KPU Bali lebih memilih menggunakan platform medsos, menurutnya sebagian pemilih sekitar 54 persen adalah pemilih milenial. Juga sosialisasi dengan cara tradisional masih dilakukan seperti lewat pagelaran seni di masing-masing Kabupaten/ Kota di Bali. (kbh1)