GRACE II Resmi Dibuka, Kembangkan Pariwisata Melalui Dunia Food & Beverage
Badung-kabarbalihits
Annual International Food and Beverage Meeting yang digelar oleh Indonesian Food and Beverage Executive Association (IFBEC) Bali sekaligus dirangkaikan dengan Green Restaurant & Creative Event (GRACE) II resmi dibuka di Grand Istana Rama Hotel, Kuta, Badung, pada Jumat, (18/11/2022).
Event yang mengundang 20 Presiden asosiasi makanan dan minuman dunia ini dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Pariwisata Bali, Tjok Bagus Pemayun mewakili Gubernur Bali, Wayan Koster.
Pada kesempatan tersebut, Kadispar Bali Tjok Bagus Pemayun menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya event GRACE II yang berlangsung dari 18-20 November 2022. Bali yang tergantung dengan pariwisata diketahui pertumbuhan ekonomi selama dua setengah tahun terpuruk akibat pandemi covid 19, sehingga kegiatan ini dinilai mampu membangkitkan Pariwisata Bali.
“Tentu dengan adanya GRACE II, apalagi ada 20 delegasi dari beberapa Negara menambah Bali dipercaya lagi dan tidak ada alasan wisatawan mancanegara untuk tidak datang ke Bali,” ucap Kadispar Bali Tjok Bagus Pemayun usai meninjau pameran GRACE II.
Bali yang menawarkan Pariwisata Budaya memiliki makanan khas yang beragam juga dapat dipromosikan melalui event ini. Disebutkan Pemerintah Provinsi Bali telah menyiapkan regulasi terhadap produk makanan dan minuman lokal agar bisa dipromosikan ke Manca Negara. Terlebih minuman arak menjadi Warisan Budaya takbenda, pihaknya telah mengundang para GM hotel untuk menyajikan arak dijadikan cocktail sebagai welcome drink.
“Sangat bagus sekali arak ini sebagai welcome drink, sehingga kita membantu para pengrajin arak untuk lebih giat lagi menjaga kualitas dari destilasi arak itu,” ujarnya.
Sementara Ketua IFBEC Bali I Ketut Darmayasa, S.IP, MM, CHT, CRMH, CFSH, mengatakan, event GRACE II ini bagian dari gerakan mendukung G20 untuk mengembangkan Pariwisata Bali melalui bentuk lain dari Food & Beverage.
GRACE II diisi dengan 20 booth pada pameran industri makanan dan minuman dari beberapa UMKM. Juga dilangsungkan seminar yang berkaitan dengan tren dunia F&B saat ini.
“Misalnya bagaimana kita tahu tentang wine, karena di Singaraja adalah tempat berkembangnya anggur terbesar di Bali, jadi itu perlu kita angkat. Kemudian kita mau mengaktifkan kembali tentang highly effective marketing strategy food and beverage, jadi bagaimana kita menata marketing kita kedepan, sehingga F&B bisa eksis. ” terang I Ketut Darmayasa.
Lainnya juga diadakan berbagai kompetisi, seperti Late Art Competition, Flairtending Competition, Sommelier Competition, Table Stup Competition, Flambe Competition, dan Fruit Cutting Competition. Dimana kompetisi tersebut dirangkaikan pada Annual International Food and Beverage Meeting.
“Jadi kita mengundang 20 Presiden asosiasi makanan dan minuman dunia. Ada Jerman, Yunani, U.K, China, Taiwan dan semua Negara Asean kecuali Timor Leste,” paparnya.
Ketut Darmayasa menargetkan bagi delegasi yang hadir pada event ini bisa mempromosikan Pulau Dewata, sebab Bali telah lama terpuruk akibat pandemi mewabah.
“Mereka bisa bercerita di Negaranya masing-masing, itu untuk global. Untuk skup yang lebih kecil di F&B, kita melihat trennya dulu. Ternyata masih tetap eksis bahkan bisa menjadi nomor dua terfavorit setelah industri lain,” imbuhnya. (kbh1)