November 17, 2025
Politik

Pilih Partai Yang Nyaman, Ridwan Kamil Siap Diduetkan Ganjar Pranowo

Badung-kabarbalihits

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyatakan dirinya memantapkan diri masuk ke partai politik dan akan diumumkan pada Desember mendatang. 

Gubernur Ridwan Kamil juga telah melakukan komunikasi secara intens dengan sejumlah partai, salah satunya partai Golkar dan membuka peluang untuk menjadi calon wakil Presiden. Namun ia akan memilih partai yang membuat nyaman dirinya. 

“Semua partai sangat baik, cuma komunikasi  itu dibangun dari proses, dan proses itu masih berlangsung. Biasanya lihat sajalah di Instagram, mana sering ketemu mana mungkin arahnya kesana,” ungkap Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, dihadapan media disela-sela kegiatan KTT G20 di Kuta, Senin (15/11/2022). 

Mengingat ramainya bursa calon Presiden yang didengungkan di media, Gubernur Ridwan Kamil mendoakan negeri ini agar bisa melakukan transisi kepemimpinan dengan lancar. 

“Orang-orang yang benar bekerja, disukai bisa didukung, sehingga makin kesini Indonesia semakin terhormat. G20 aja itu sudah pengakuan yang luar biasa,” ujarnya.

Kang Emil sapaan Gubernur Jawa Barat ini pun akan siap jika koalisi partai menduetkan dengan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. 

“Saya tidak bisa berandai-andai, kalau pun ada perjodohan dengan Pak Ganjar ya Alhamdulilah dijalani. Saya dua kali Pilwalkot, Pilgub juga sama, jadi mencintai setelah menikahi, ini proses politik,” terangnya. 

Ia pun mengaku tidak akan memaksakan diri mencari posisi karena disesuaikan dengan hasil survei. 

“Saya juga tidak masalah, masih ada hak politik Jawa Barat dua kali. Tapi kalau takdirnya ada masa ditolak,” kata Kang Emil. 

Baca Juga :  Serukan “Metangi” Aksi Intaran Tolak Pembanguan Terminal LNG di Kawasan Mangrove

Ditegaskan kembali, nantinya siapa pun yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden sudah ditentukan oleh Tuhan. Menurutnya, semakin dekat tahun politik pemilihan presiden, salah satu fenomena yang perlu dicegah kecenderungan polarisasi yang memecah masyarakat dan politik identitas. 

“Saya khawatir kalau terulang lagi, masa tiap 5 tahun kita begini. Mudah-mudahan 2024 demokrasi rekonsolidasi,” harapnya. (kbh1)

https://youtu.be/jNyc48BcCyM

Related Posts