163 PMI Berangkat ke New Zealand Sebagai Pemetik Apel, PT. Al Wihdah Jaya Sentosa “Gaji Bersih Mereka Capai Rp. 30 Juta per Bulan”
Denpasar-kabarbalihits
Sebanyak 163 Pekerja Migran Indonesia dilepas PT. Al Wihdah Jaya Sentosa Kantor Cabang Bali dan akan bekerja ke negara New Zealand sebagai pemetik buah apel melalui sebuah perusahaan Bostock New Zealand Limited. Para Pahlawan Devisa yang rata-rata sudah bekerja lebih dari 5 tahun ini berangkat secara bertahap, yakni mulai Minggu (6/11), Senin (7/11), Selasa (8/11) dan Rabu (9/11).
Kepala Kantor PT. Al Wihdah Jaya Sentosa Kantor Cabang Bali, I Nengah Yasa Adi Susanto, SH.,MH mengatakan, keberangkatan kali ini merupakan angkatan pertama pasca pandemi Covid-19 mewabah. Sebagai Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia (P3MI), PT. Al Wihdah Jaya Sentosa Kantor Cabang Bali yang beralamat di Jalan Pondok Indah No. 18X Denpasar telah memfasilitasi para pekerja migran ini berangkat kembali bekerja, mulai dari proses dokumen, proses visa bahkan medical check up.
“Kantor cabang kami di Bali sudah mendapatkan pengesahan atau legalitas sejak tahun 2020. Jadi perusahaan pusatnya ada di Jakarta, sementara di sini saya sebagai kepala kantor cabang, sehingga saya sangat bersyukur bisa membantu para pekerja migran Indonesia ini yang akan berangkat ke New Zealand,” ucap Adi Susanto.
Sementara itu jika berbicara mengenai penghasilan, Yasa Adi Susanto yang juga berprofesi sebagai pengacara ini menyatakan pekerja dibayar per jam yang dalam satu hari bekerja minimal 9 jam mulai senin hingga sabtu. Dengan upah 22,10 Dolar New Zealand per jamnya, sehingga jika rata-rata dalam sebulan mereka mendapat “Gaji Bersih” antara 20 hingga 30 juta rupiah.
“Gaji bersih yang saya maksudkan itu adalah gaji yang mereka terima sesudah dipotong tiket keberangkatan, biaya akomodasi, biaya asuransi termasuk biaya konsumsi atau makan mereka selama di sana. Jadi mereka menerima gaji bersih setelah dipotong kewajiban mereka tersebut antara 20 hingga 30 juta per bulannya,” imbuhnya.
Hadir Direktur Utama PT. Al Wihdah Jaya Sentosa, Puji Astuti. Dikatakan, para pekerja migran ini dalam satu kontrak bekerja selama 7 bulan dan selama 5 bulan mereka di rumah masing-masing, selanjutnya kembali bekerja di bulan November. Ditambahkannya, peluang kerja sebagai pemetik buah apel di New Zealand dikatakan masih terbuka lebar karena Bostock New Zealand Limited membutuhkan hampir 400 pekerja dari Indonesia.
“Pada dasarnya perusahaan di sana sangat senang mempekerjakan orang Indonesia karena pekerja keras dan loyal di samping mereka tidak pernah hitungan waktu,” ujar Puji.
Meski demikian Puji Astuti berharap pemerintah Indonesia bisa mengapresiasi peluang kerja yang ada disana dengan melakukan pendekatan kepada negara New Zealand agar para calon pekerja yang ingin bekerja di sektor perkebunan di negara tersebut bisa ditempatkan sebanyak-banyaknya.
“Sebenarnya banyak sekali masyarakat yang ingin bekerja di sektor ini namun masih terbatas kuota,” Puji menyayangkan.
Salah satu pekerja asal Buleleng, I Nyoman Budayasa mengatakan, dirinya sudah bekerja di perusahaan tersebut sejak awal tahun 2000 an. Ketika ditanya mengenai proses penyelesaian dokumen keberangkatan, Nyoman Budayasa menyatakan PT. Al Wihdah Jaya Sentosa Kantor Cabang Bali sangat mempermudah bahkan biaya yang dikeluarkan saat keberangkatan tidak lebih dari Rp. 5,8 juta. (Kbh2)