Peringatan 20 Tahun Bom Bali, Karangan Bunga Warga Asing Penuhi Monumen Ground Zero
Badung-kabarbalihits
Warga negara asing khususnya warga Australia terus berdatangan mendatangi Monumen Ground Zero, Kuta pada peringatan tragedi kemanusiaan 20 Tahun Bom Bali (12/10/2022). Terlihat karangan bunga disertai foto para korban memenuhi pada area Monumen Ground Zero.
Seperti yang dilakukan salah satu keluarga korban dari Australia bernama Natasha, ia menunggu karangan bunga yang dipesan pada jasa perangkai bunga untuk diletakkan di Monumen Ground Zero.
Ketika karangan bunga yang diantarkan oleh kurir tiba, Natasha bergegas menghampiri petugas untuk diijinkan meletakkan karangan bunga tersebut.
Dengan waktu hanya 5 menit yang diberikan oleh petugas, Natasha mengambil kesempatan untuk berfoto dengan latar belakang jejeran karangan bunga dan kembali keluar area Monumen sambil mengusapkan air mata.
Kepada wartawan Kabarbalihits, dengan singkat Natasha mengaku merasa senang untuk mengikuti acara Peringatan 20 Tahun Bom Bali ini.
“I’m happy to join this ceremony,” katanya.
Ia sengaja datang dan menikmati liburannya selama dua minggu di Bali.
Peringatan 20 Tahun Bom Bali ini dilakukan dengan acara Doa Bersama dan Pelepasan Burung Merpati yang berlangsung di Monumen Ground Zero, Legian, Kuta, Kabupaten Badung pada Rabu sore, 12 Oktober 2022.
Peringatan tragedi kemanusian ini diikuti dari berbagai kalangan, terutama didatangi dari korban selamat maupun keluarga korban dari warga negara asing.
Panitia Peace Memorial Ceremony, Putu Adnyana menyampaikan, acara ini mengambil tema doa dari Bali untuk dunia. Dari tempat terjadinya tragedi kemanusiaan 20 tahun silam ini diharapkan bisa menumbuhkan rasa perdamaian diantara sesama, sehingga bisa dijauhkan dari tragedi kemanusiaan yang telah terjadi.
“Dihadapan kita juga hadir korban bom Bali, yang mana kita bersama-sama untuk berdoa dan memohon kekuatan oleh Tuhan Yang Maha Esa,” ucapnya.
Dikatakan LPM Kuta bersama Yayasan Istana Dewata yang merupakan Yayasan korban Bom Bali, mengajak semua masyarakat yang hadir pada peringatan Bom Bali ini turut menggaungkan perdamaian sehingga dapat saling menghargai satu sama lain.
Tidak hanya mendoakan para korban dan keluarga korban, doa bersama yang dipimpin oleh pemuka lintas Agama ini ditujukan kepada negara-negara yang sedang mengalami konflik perang, serta mendoakan penyelenggaraan G20 yang dilaksanakan di Bali agar sukses.
Kepala Dinas Sosial Provinsi Bali, I Dewa Gede Mahendra mewakili Gubernur Bali Wayan Koster pada sambutannya mengatakan, keamanan wajib dibangun bersama pasca terjadinya tragedi kemanusian Bom Bali yang telah merenggut banyak nyawa, harta benda dan menyisakan traumatik.
Saat ini Provinsi Bali menjadi daerah tujuan wisata yang telah ditopang oleh sumber daya manusia serta sarana prasarana yang memadai untuk menjaga keamanan daerah, Krama Bali, serta keamanan Pariwisata.
“Ketentraman bukan hanya monopoli satu pihak, melainkan sinergitas peran seluruh elemen. Perdamaian mengajarkan kita untuk tidak melakukan konflik dan bertindak tanpa bermusuhan atau niat buruk,” ucapnya.
Kejadian 20 tahun silam disebut sebagai tragedi yang mengerikan bagi Indonesia dan dunia internasional. Maka pencegahan dan pemberantasan terorisme menjadi agenda serius bagi Pemerintah Indonesia untuk melindungi segenap bangsa dan setiap orang. (kbh1)