October 14, 2024
Seni Budaya Sosial

Serangkaian Karya Ngenteg Linggih, Desa Adat Padangsambian Akan Persembahkan Wali Calonarang 4 Kali Beruntun

Denpasar-kabarbalihits

Desa Adat Padangsambian, Denpasar Barat, akan menggelar Upacara Mamungkah, Ngenteg Linggih, dan Padudusan Agung Menawaratna pada Saniscara, Kliwon, wuku Wayang, 1 Oktober 2022.

Serangkaian Upacara yang tergolong besar tersebut, juga akan dilangsungkan berbagai Wewalian. Menjadi menarik, karena Desa Adat Padangsambian akan menghadirkan Wali Sesolahan Calonarang selama 4 kali beruntun di Bulan Oktober nanti.

Bendesa Adat Padangsambian, I Made Suparman usai prosesi Upacara Nedun Bhatara Kahyangan Tiga lan Tabeng menyampaikan, Upacara Karya Mamungkah, Ngenteg Linggih, dan Padudusan Agung Menawaratna ini dilaksanakan karena dilatarbelakangi dari keberadaan Pura Dalem yang dimiliki Desa Adat Padangsambian letaknya lebih rendah dari jalan raya.

Sehingga pada paruman agung memperoleh hasil kesepakatan, dengan melakukan pemugaran disertai meninggikan seluruh bangunan pelinggih Pura Dalem Kahyangan dari posisi sebelumnya.

“Itu dasar kami untuk melaksanakan Karya Mamungkah, Ngenteg Linggih ini,” kata Bendesa Adat Padangsambian, I Made Suparman didampingi Prawartaka Karya, Jero Mangku Nyoman Sujantara bersama perangkat adat lainnya (20/9/2022).

Dikatakan usai Puncak Karya, Mamungkah, Ngenteg Linggih dan Padudusan Agung pada 1 Oktober, keesokannya dilangsungkan Penganyaran dan Maprani dilanjutkan dengan Wali yang ada di wilayah Desa Adat Padangsambian.

Lantaran Upacara dilakukan di Pura Dalem Kahyangan, Wali Sesolahan Calonarang sengaja dipersembahkan lebih dari satu kali, yakni pada tanggal 2,3,5, dan 6 Oktober 2022.

“Diawali oleh wali yaitu, pengempon Pura Dalem Pauman memiliki Petapakan Rangda dan Barong itu akan melakukan wali Calonarang. Selanjutnya dilakukan oleh Pemerajan Agung Sakti Linggih Ida Betara Sakti, itu pentas Calonarang kedua. Ketiga, disini disebut ada Ratu Gede Pura Puseh, itu Barong Panji Landung. Keempat ada dua pengempon Pemerajan Jero Kajanan datang dari Pura Puseh,” beber Jero Bendesa.

Sebelumnya persiapan puncak karya ini telah dilakukan sejak dari bulan Agustus 2022 dan melibatkan seluruh krama dari 14 Banjar Desa Adat Padangsambian.

Disebutkan pada pembangunan setelah pemugaran di Pura Dalem Kahyangan dan Pura Prajapati menghabiskan biaya hingga Rp 3 Milyar lebih yang didapat dari swadaya Krama Agung Desa Adat Padangsambian.

“Untuk biaya Karya kita siapkan sekitar Rp 2 Milyar 700 ribu,” jelasnya.

Prawartaka Karya, Jero Mangku Nyoman Sujantara menambahkan, serangkaian Upacara yang digelar di Pura Dalem Kahyangan Desa Adat Padangsambian dipastikan arus lalu lintas Jalan Tangkuban Perahu – Jalan Kebo Iwa menjadi terganggu. Sehingga pihaknya meminta permakluman kepada masyarakat, dimana pada kondisi ini menutup jalan hingga 10 Oktober 2022.

Baca Juga :  "Badung Angelus Buana" Bupati Giri Prasta Pertama Sambangi Kabupaten Jembrana di Tahun 2024, Gelontorkan Hibah Dan BKK Senilai 100 M Lebih

“Kami dari krama Desa Adat Padangsambian memohon maaf dan berterima kasih atas partisipasi kerjasamanya sehingga Karya kami terselenggara dengan lancar,” ucapnya.

Dengan terselenggaranya seluruh rangkaian Karya, nantinya diharapkan seluruh masyarakat khususnya di Desa Adat Padangsambian mendapatkan anugerah yang diharapkan. (kbh1)

Related Posts