
Dirjen Vokasi Bertemu Dunia Industri Di PNB: Pendidikan Vokasi Harus Punya Visi Masa Depan
Badung – kabarbalihits
Pendidikan vokasi bersama mitranya harus punya visi masa depan yang jelas, sehingga kebutuhan dunia usaha dan dunia industri yang akan datang, sudah bisa disiapkan mulai saat ini oleh pendidikan vokasi. Hal tersebut disampaikan Dirjen Vokasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI, Dr. Ir. Kiki Yuliati, M.Sc., saat bertemu puluhan dunia usaha, dunia industri, dan dunia kerja (DUDIKA) di Politeknik Negeri Bali, Rabu (31/8).
Di tengah agenda kerjanya di Bali, Dirjen Vokasi, Dr. Ir. Kiki Yuliati, M.Sc. menyempatkan diri mengunjungi Politeknik Negeri Bali, sekaligus melakukan dialog dengan mitra dunia usaha dunia industri, serta civitas akademika PNB.
Dalam kesempatan tersebut Kiki Yuliati menegaskan pentingnya mitra dunia usaha dunia industri dalam pendidikan vokasi. Menurutnya, pedidikan vokasi pasti dan harus didasarkan pada kebutuhan masyarakat, yang dalam hal ini adalah mitra dari dunia usaha dunia industri. “Kemitraan kita dengan industri menjadi kunci dari keberadaan vokasi. Kalau tidak ada mitranya, itu bukan pendidikan vokasi,” ungkap Kiki Yuliati.
Lebih lanjut Kiki Yuliati mengatakan ada tiga aspek yang mendasari pendidikan vokasi, yaitu kepekaan terhadap kebutuhan masyarakat, kedekatan dengan mitra industri, serta kejelasan visi masa depan atau “future outlook”.
Visi masa depan ini sangat diperlukan karena kebutuhan dunia usaha dunia industri saat ini tidak bisa secara instan dipenuhi oleh pendidikan vokasi saat ini juga. Karena itu pendidikan vokasi bersama mitra industri harus bersama-sama memperkirakan dan merancang kebutuhan di masa depan, sehingga bisa disiapkan mulai saat ini oleh pendidikan vokasi.
Kiki Yuliati mencontohkan Green Tourism serta energi terbarukan yang telah dikembangkan PNB, merupakan salah satu kebutuhan masa depan yang sudah disiapkan sejak dini oleh Politeknik Negeri Bali.
“Sekarang mungkin belum terpikir oleh sebagian besar masyarakat Indonesia, kenapa kita harus memikirkan energi terbarukan, tapi entitas pendidikan bersama mitranya sudah melihat sekian tahun ke depan. Jadi kita sifatnya antisipatif, untuk membuat masyarakat Indonesia yang siap proaktif, bukan masyarakat yang reaktif,” jelas Kiki Yuliati.
Dalam kesempatan ini, Kiki Yuliati juga menerima langsung sejumlah masukan dari dunia usaha dunia industri mitra PNB. Berbagai masukan tersebut langsung ditanggapi Kiki Yuliati, sekaligus diharapkan bisa memperkuat kemitraan yang telah terjalin dengan baik di PNB saat ini.
Sementara itu Direktur Politeknik Negeri Bali, I Nyoman Abdi, S.E. M.eCom., mengatakan peran mitra sangat penting bagi Politeknik Negeri Bali. Dirinya juga sejalan dengan pandangan Dirjen vokasi Kiki Yuliati, tentang perlunya visi masa depan yang dirancang bersama mitra dunia usaha dunia industri.
“Kalau kita pendidikan vokasi tidak memiliki future outlook atau apa yang kita inginkan di masa depan, maka pendidikan vokasi akan mati. Manakala pendidikan vokasi selalu update, maka saat itu pendidikan vokasi akan terus hidup, bergandengan tangan dengan industri. Karena industri akan mau menggandengkan tangan dengan pendidikan vokasi jika pendidikan vokasi memiliki komitmen yang kuat dan berpandangan jauh ke depan,” ungkap Nyoman Abdi.
Saat ini Politeknik Negeri Bali telah menjalin kerjasama dengan lebih dari 400 mitra dunia usaha dunia industri, diantaranya St. Regis Bali, The Apurva Kempinski, dan PT. Adi Putra. (kbh7)