
BRI REI Expo 2022 Resmi Dibuka, Tawarkan Ribuan Hunian Baru Subsidi dan Komersil
Denpasar-Kabarbalihits
BRI REI Expo 2022 secara resmi dibuka, Jumat 8 Juli 2022 sore, di Level 21 Mall Denpasar. Event hasil kolaborasi Bank Rakyat Indonesia (BRI) bersama Dewan Pengurus Daerah Real Estat Indonesia (DPD REI) Bali yang digelar selama 10 hari (8 – 17 Juli 2022) ini menyuguhkan tak kurang 1.500 unit rumah baru dengan klasifikasi subsidi maupun komersil (non subsidi), yang memungkinkan masyarakat Bali memiliki rumah impian.
Wakil Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) REI, Ikang Fawzi disela membuka kegiatan mengatakan, BRI REI Expo sebagai waktu tepat untuk membangkitkan sektor properti khusunya di Bali.
“Dua tahun benar-benar tidur akibat pandemi Covid-19, sekarang ini waktu kembali bangkit, dan itu momentumnya kita manfaatkan,” katanya.
Lantas, Ikang Fawzi mengingatkan, developer yang ingin meningkatkan penjualan, harus menyiapkan produk dengan konsep terbaik.
“Seperti saya bilang, ada perubahan-perubahan konsep dalam membeli rumah. Ada tiga faktor, kesehatan, digitalisasi/modern, dan energi baru terbarukan/green economy. Konsep perumahannya bisa mengarah kesitu,” ujarnya.
Ikang Fawzi juga berpandangan, saat ini masyarakat memiliki ketertarikan luar biasa untuk memiliki rumah.
Terlebih saat ini perekonomian masyarakat mulai pulih, pasca terimbas pandemi Covid-19 selama dua tahun terakhir.
“Pasar sudah lama (tidak belanja). Sekarang dia benar-benar harus belanja produk yang bisa menjawab semua permasalahan. Apa itu? soal kesehatan sudah pasti, kemudian juga harus punya rumah yang benar-benar aman,” katanya.
Ikang Fawzi juga mengatakan, banyak fasilitas bagi developer untuk memanfaatkan momentum ini.
Salah satunya suku bunga perbankan yang relatif berpihak bagi masyarakat dan developer.
“Momentum ini belum pernah ada selama saya berbinis di dunia properti. Ini momentum yang jarang terjadi. Dimana semua stakeholder sepakat memberikan pelayanan terbaik buat konsumen. Jadi bukan basa-basi kalau saya bilang this time to buy, itu benar-benar potensi yang besar,” tegasnya.
Sementara, Ketua DPD REI Bali, I Gede Suardita menyatakan optimis event ini akan menjaring banyak konsumen.
“Saya setuju dengan pernyataan Kakanda saya, Waketum Ikang Fawzi, kita sekarang time to buy. Dimana kita juga REI Bali menghilangkan kesan eksklusif kita. Kita dulu terkenal menjual rumah komersil yang middle up sampai ke villa, untuk tahun-tahun pandemi ini memang banyak mengajarkan kita untuk lebih down to earth. Dimana akhirnya rumah subsidi menjadi solusi,” sebutnya.
Sebagai bukti, lanjut Gede Suardita pihaknya dalam event BRI REI Expo ini mayoritas menjual rumah subsidi.
Dari total 1.500 hunian baru yang ditawarkan, 1.000 unit merupakan rumah subsidi, dan 500 berklasifikasi komersil (non subsidi).
“Di Bali kan backlog perumahan untuk MBR (Masyarakat Berpengasilan Rendah) sekitar 15.000. Kita optimis menjual subsidi 1.000 unit itu pasti gampang terjualnya. Karena seperti kita ketahui, harganya terjangkau, suku bunga disubsidi sama pemerintah, apalagi bank sudah open border sekarang untuk pembiayaan khusus untuk MBR,” bebernya.
Gede Suardita yang juga Direktur BCA Estate ini menyebut, meski ekonomi dan pariwisata mulai bangkit pasaca Pandemi telah mengajarkan masyarakat yang sebelumnya bergantung kepada sektor pariwisata untuk beralih ke sektor lain. Beralihnya sudut pandang masyarakat, kata Gede Suardita menjadi waktu yang tepat bagi pengembang untuk menggarap potensi tersebut.
Masyarakat yang dahulu menjadi pekerja pariwisata, kini banyak beralih sebagai pengusaha atau pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
“Makanya kita optimis, di momentum perdana ini, ini merupakan sejarah untuk DPD REI Bali,” tegasnya.kbh6 e Suardita menyatakan optimis event ini akan menjaring banyak konsumen.
“Saya setuju dengan pernyataan Kakanda saya, Waketum Ikang Fawzi, kita sekarang time to buy. Dimana kita juga REI Bali menghilangkan kesan eksklusif kita. Kita dulu terkenal menjual rumah komersil yang middle up sampai ke villa, untuk tahun-tahun pandemi ini memang banyak mengajarkan kita untuk lebih down to earth. Dimana akhirnya rumah subsidi menjadi solusi,” sebutnya.
Sebagai bukti, lanjut Gede Suardita pihaknya dalam event BRI REI Expo ini mayoritas menjual rumah subsidi.
Dari total 1.500 hunian baru yang ditawarkan, 1.000 unit merupakan rumah subsidi, dan 500 berklasifikasi komersil (non subsidi).
“Di Bali kan backlog perumahan untuk MBR (Masyarakat Berpengasilan Rendah) sekitar 15.000. Kita optimis menjual subsidi 1.000 unit itu pasti gampang terjualnya. Karena seperti kita ketahui, harganya terjangkau, suku bunga disubsidi sama pemerintah, apalagi bank sudah open border sekarang untuk pembiayaan khusus untuk MBR,” bebernya.
Gede Suardita yang juga Direktur BCA Estate ini menyebut, meski ekonomi dan pariwisata mulai bangkit pasaca Pandemi telah mengajarkan masyarakat yang sebelumnya bergantung kepada sektor pariwisata untuk beralih ke sektor lain. Beralihnya sudut pandang masyarakat, kata Gede Suardita menjadi waktu yang tepat bagi pengembang untuk menggarap potensi tersebut.
Masyarakat yang dahulu menjadi pekerja pariwisata, kini banyak beralih sebagai pengusaha atau pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
“Makanya kita optimis, di momentum perdana ini, ini merupakan sejarah untuk DPD REI Bali,” tegasnya.(kbh6)