October 26, 2024
Daerah Kesehatan

Kasus Meningkat, 128 Ekor Sapi di Bali Terjangkit PMK, Distan Datangkan 110 ribu Dosis Vaksin

Denpasar-kabarbalihits

Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Bali berupaya melakukan vaksinasi bagi hewan ternak sapi di beberapa wilayah Bali dengan mendatangkan 110 ribu dosis vaksin. Vaksinasi dilakukan terkait meningkatnya kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak Sapi di Bali yang menjadi 128 ekor. 

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Bali I Wayan Sunada memaparkan, perkembangan kasus penyebaran PMK pada hewan ternak Sapi di wilayah Bali, dari data sebelumnya hanya 63 ekor kini menjadi 128 ekor. Dimana penambahan kasus terjadi di wilayah Kabupaten Buleleng.

“Di Gerokgak Buleleng ada 3 ekor, Seririt ada 11 ekor, Lokapaksa ada 10 ekor, total jumlahnya adalah 128 ekor,” papar I Wayan Sunada dihadapan awak media pada Selasa siang (5/7/2022).

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Bali, I Wayan Sunada

Vaksin yang didatangkan dari pusat sebanyak 110 ribu dosis akan disebarkan di beberapa wilayah Bali, dan dilanjutkan penyemprotan disinfektan.

“Itu sudah kita petakan wilayahnya, Buleleng, Jembrana, karena berdekatan dengan Banyuwangi, kita juga vaksin ternak kita disana, di Karangasem berdekatan dengan NTB, Lombok juga divaksinasi. Kalau vaksin ini habis saya akan menghubungi lagi pusat, akan didatangkan lagi,” ujarnya. 

Pesatnya penyebaran PMK di Bali, saat ini hewan ternak tidak bisa didatangkan dari luar Provinsi maupun antar Kabupaten. Dikatakan aktivitas jual beli hewan ternak di Pasar Hewan Beringkit juga ditutup resmi per hari ini (5/7/2022). 

“Per hari ini tutup, di Bali akan kita buatkan surat edaran,” katanya. 

Ditegaskan, kejadian ini merupakan wabah penyakit. Pihaknya serius melakukan upaya-upaya yang melindungi peternak dan hewan ternak yang belum terjangkit. 

“Harus kita lakukan lockdown, harus kita lakukan pemotongan bersyarat, atau stamping out. Tetapi dari Dinas Pertanian, dinas Karantina, Balai Besar Veteriner, kita sudah bergerak untuk melakukan secepat mungkin melakukan ini agar tuntas PMK ini,” tegasnya. 

Sebelumnya, saat merebaknya PMK di Kabupaten Gianyar sebanyak 38 ekor, dan di Lokapaksa Buleleng 24 ekor beberapa hari lalu, pihaknya sudah melakukan stamping out (pemusnahan hewan ternak) yang terjangkit. 

Baca Juga :  Tingkatkan Kapasitas SDM Bagian Pengadaan Barang Jasa Setda Badung Gelar Pembinaan dan Advokasi Pengadaan Barang/Jasa

Upaya lainnya, dilakukan pemotongan bersyarat pada hewan yang terjangkit termasuk mengencangkan program desinfektan. Sementara, terkait lockdown, sudah dilakukan sampai kasus ini selesai. 

“Minimal 14 hari tidak ada kasus baru, lockdown dicabut,” imbuhnya.

Kembali dijelaskan, pada penelusuran kasus PMK di Bali, pertama kali terditeksi di Kabupaten Gianyar. Setelah pengecekan, tidak ditemukan adanya hewan masuk dan hewan keluar, namun terbukti secara tiba-tiba muncul kasus PMK. 

“Artinya, bisa saja penyakit ini dibawa oleh manusia maupun alat angkut. Kemungkinan juga dari alat angkut, karena virus ini mudah menular, dan mudah diterbangkan angin,” terangnya. (kbh1)

Related Posts