Inovasi Dedy Sanggalangit, Manfaatkan Tenaga Surya Gerakkan Mobil dan Penerangan Rumah
Buleleng-kabarbalihits
Berbagai inovasi terbaru pada dunia otomotif bermunculan. Salah satunya inovasi yang dirancang oleh pria asal Sanggalangit, Buleleng, bernama Putu Dedy Wihartama, yakni memanfaatkan tenaga surya sebagai pengganti bahan bakar untuk kendaraan mobil.
Putu Dedy Wihartama menuturkan, dalam menciptakan mobil listrik dengan energi surya berawal dari keresahannya terhadap lingkungan, dimana tanpa disadari seringnya menghirup udara yang tidak segar. Kemudian ia berkeinginan membuat kendaraan roda empat yang ramah lingkungan.
“Karena kita tahu polusi menyebabkan gangguan kesehatan, merusak lingkungan, membuat panas global, Jadi kita terus berpikir membuat terobosan transportasi ramah lingkungan yang tidak ada polusinya,” kata Putu Dedy Wihartama saat ditemui tempat usahanya di Desa Sanggalangit, Gerokgak, Buleleng (10/6/2022).
Diakui dalam pembuatan kendaraan ramah lingkungan ini bukanlah penemuan murni dari diri sendiri, namun berinovasi memadukan rangkaian dari mobil listrik dengan energi terbarukan dari panel surya.
“Biar sama-sama bersinergi, bermanfaat dengan membuat alat sederhana membantu kegiatan kita sehari-hari,” jelasnya.
Biaya 1 unit Mobil listrik tenaga surya yang dikeluarkan tidaklah sedikit, Dedy menghabiskan total dana sebanyak Rp 35 juta, dan diselesaikan selama dua bulan.
“Ada Gardan, dinamo, kit stir roda depan, rangka kontruksi, trus stir, panel surya, kontroler, aki dan lainnya. Ini total habis Rp 35 Juta,” terangnya.
Dikatakan sistem pada mobil listrik ini adalah menyimpan panas matahari melalui panel surya yang diteruskan pada baterai / Aki.
“Jadi setiap ada sinar bisa dipakai. Kecuali malam hari baru gunakan setrum yang ada di aki,” ucapnya.
Dalam pemanfaatannya, mobil listrik tenaga surya ini ia digunakan hanya untuk mengangkut barang-barang menuju ternak ayam miliknya.
Dedy berharap kepada pengusaha kecil yang memerlukan operasional sederhana dan murah, mobil ini dinilai sangat baik untuk membantu dalam meringankan tugas.
“Saya sendiri sudah coba selama 4 bulan menggunakan ini, perawatan murah, biaya operasional kecil hampir tidak ada. Karena energi yang didapatkan dari sinar matahari,” bebernya.
Hingga saat ini ia belum menemui kendala pada mobil ramah lingkungan yang dibuatnya.
Di saat kondisi cahaya terik, dalam uji cobanya mobil ini bisa berjalan dengan jarak tempuh total hingga 14 Km dan baterai masih tersisa penuh. Nantinya ia akan mencoba jarak yang lebih jauh dengan ijin jalan dari pihak kepolisian setempat.
“Paling jauh daerah Gondol, Barat Desa Sanggalangit itu sekitar 7 Km bolak-balik. Saat ini belum ada kendala,” tegasnya.
Menurutnya kegunaan panel surya bergagam, selain untuk tenaga pembuatan kendaraan mobil listrik, Dedy juga memakai panel surya pada rumahnya untuk penerangan dan menghidupkan alat elektronik lainnya. Dimana saat ini keseharian di rumahnya sudah tidak menggunakan pelayanan PLN.
“Kalau ini (panel surya dirumahnya) maksimal bisa menghasilkan 5000 watt, bisa menghidupkan AC 2 biji, kulkas, terus komputer, pemanas sama oven, dan mengalirkan air keperluan mandi, seterika, Tv, semua dah keperluan saya ini. Di rumah ini sudah 24 jam tanpa PLN,” imbuhnya.
Sedikitnya masyarakat umum memanfaatkan panel surya dalam keseharian karena dipandang kurangnya informasi lebih mendalam terkait fungsi panel surya tersebut.
“Sebenarnya kalau dibandingkan dengan investasi di mesin atau generator hampir sebanding, cuma mereka belum familiar aja, belum mengenal lebih dekat,” ujarnya. (kbh1)