
Dirjen Pendidikan Vokasi Beri Penguatan MBKM, PBL dan Program Matching Fund di Politeknik Negeri Bali
Badung – kabarbalihits
Direktur Jenderal (Dirjen) Pendidikan Vokasi Kemendikbud Wikan Sakarinto, S.T, M Sc, Ph D., kembali mengunjungi Politeknik Negeri Bali untuk memberikan penguatan terkait program merdeka belajar kampus merdeka (MBKP), Project Based Learning (PBL) dan sosialisasi program Matching Fund, Pada Rabu (24/3).
Menurut Dirjen Wikan, penguatan yang perlu dilakukan yakni terkait program MBKM serta 8+i Link and Match. Yakni, pertama, terkait kurikulum disusun bersama sejalan dengan penguatan aspek softskills, hardskills dan karakter sesuai kebutuhan dunia kerja.
Kemudian Kedua, pembelajaran diupayakan berbasis proyek riil dari dunia kerja project based learning (PBL). Artinya, kurikulumnya harus lebih banyak project based nya sambil kuliah.
“Mahasiswa itu belajarnya harus langsung praktek dalam menghadapi tantangan nyata, sehingga diharapkan pendidikan vokasi seperti di Politeknik Negeri Bali, suasana pembelajaran tidak lagi kaku seperti dulu. Namun kelas-kelas itu harus sudah berubah menjadi seperti Co-working space atau Co-Working group. Mahasiswa itu nantinya kuliah sambil mengerjakan project, dan juga berbaur dengan mahasiswa dari prodi dan jurusan lain, bahkan dengan adik angkatan, untuk menggarap satu project dimana projectnya itu bisa pesanan dari industri maupun dari konsumen lain” ujarnya.
Wikan Sakarinto menambahkan, dalam program PBL ini, mahasiswa akan sangat interaktif. Sehingga setelah mereka mahir mengerjakan project, tantangan berikutnya adalah mereka akan mencari project, membuat proposal, RAB, penawaran , presentasi, meyakinkan customer. Diharapkan mahasiswa tidak hanya mengerjakan project, namun juga belajar mencari dan mendapatkan project, mengelola project, mengerjakan project, menghasilkan produk, sampai ke delivery ke konsumen.
Selain penguatan itu, juga dilakukan pengecekan kesiapan untuk launching program D2 Fast Track. Yang mana untuk di PNB sendiri, telah disiapkan sebanyak 8 prodi D2 Fast Track atau disebut SMK-D2 Fast Track.
Pada kesempatan ini juga disosialisasikan terkait program Matching Fund, untuk mendorong pendidikan vokasi dengan pihak industri bisa menggarap sesuatu secara bersama-sama.
Seperti melakukan penelitian bersama untuk menghasilkan suatu produk. Nantinya industri yang dimaksud akan berpartisipasi dengan bantuan pendanaan juga dari kementerian.
“Matching Fund ini adalah anggaran setiap perguruan tinggi vokasi yang mau mencoba PBL dengan mengajak industri, kementerian juga akan memberikan dana Matching untuk mendorong perguruan tinggi menggelar PBL,” jelasnya.
Sementara itu, Direktur PNB I Nyoman Abdi, SE., M.eCom., menyampaikan, kunjungan dirjen ini dalam rangka penguatan D2 Fast Track. Tentu dengan adanya program ini, pelayanan PNB saat ini sudah semakin meluas.
Nyoman abdi juga menyampaikan terimakasih atas kunjungan Dirjen Wikan yang selama ini sudah sering datang ke PNB untuk selalu memonitoring dan melakukan komunikasi yang intensif untuk mensukseskan program-program unggulan.
Ditambahkannya ada delapan ( 8 ) prodi baru yang telah diusulkan dengan didukung oleh SMK, dunia usaha dan dunia industri. Ini menurutnya akan menjadi luaran yang sangat bagus untuk industri maupun masyarakat. Sehingga benar-benar nantinya pendidikan di PNB dapat memenuhi kebutuhan industri.
Dari delapan Prodi, lanjut Abdi, proges saat ini, Prodi Akuntansi Perpajakan sudah mulai menerima mahasiswa, D2 Tehnik Sipil, Manajemen Administrasi Jaringan Komputer, Admin Manajemen Tehnik Digital. (kbh5)