November 25, 2024
Seni Budaya

Padukuhan Samiaga Bali Gelar Mepandes Bersama, Sesuai Dengan Keindahan Dalam Kebersamaan

Denpasar-kabarbalihits

Padukuhan Samiaga Bali menggelar metatah atau potong gigi bersama bertempat di Griya Padukuhan Samiaga Penatih, senin (7/3). Karya mapandes atau metatah bersama ini bertema “Keindahan Dalam Kebersamaan” yang awalnya dirancang untuk upacara mepandes Shri Karang Yogesvara Dhaksa, yakni anak kedua dari pasangan I Wayan Artana, S.Ag.,M.Fil.H dengan Desak Made Sumiasih, yang tidak lain adalah adik kandung dari sulinggih Ida Dukuh Acharya Dhaksa.

Penyelenggara upacara, I Wayan Artana mengatakan, sebagai rasa syukur sekaligus sebagai rasa kebersamaan dan rasa berbagi, pihaknya juga mengajak umat sedharma lainnya untuk ikut dalam upacara potong gigi ini. Wayan artana mengatakan, bagi peserta yang ikut dalam upacara ini tidak dibebankan biaya, meski demikian peserta mepandes turut memberikan punia seikhlasnya.

“Langkah ini adalah suatu bentuk nyata dari meguna desa atau menyama braya karena esensinya mampu membantu umat dengan keterbatasan biaya yang ingin melaksanakan Yadnya,” ucapnya.

Menurutnya yadnya ini tidak berbicara tentang upacara yang sederhana, namun lebih kepada upacara yang sesuai dengan prutuk dari upacara itu sendiri. Karena dari rangkaian upacara ini juga ada upacara Menek Kelih, mengingat dari total peserta sebanyak 175 orang, hampir 80 persen peserta tersebut belum melaksanakan upacara menek kelih. Bahkan peserta yang ikut metatah berasal dari semua daerah di Bali ini juga datang dari lintas klen.

Baca Juga :  Festival Seni Budaya Badung Meriah dengan Lomba Baleganjur Tingkat Remaja

Ida Dukuh Acharya Dhaksa mengatakan, pelaksanaan upacara yang dilakukan bersama dengan umat sedharma lainnya ini adalah dengan ketulusan hati, serta ingin memberikan kesempatan secara bebas kepada masyarakat.

Ida dukuh berharap jika ada kesempatan atau upacara serupa digelar ditempat lain, agar secara bersama-sama dilakukan dengan rasa kekeluargaan.

“Hal tersebut dilaksanakan mengingat kita semua adalah saudara, dan pesan dari para leluhur kami yakni tiga perintah yang diberikan kepada Pasemetonan Shri Karang Buncing yang sangat indah, salah satunya adalah jangan pernah merasa tidak bersaudara,” pungkas Ida Dukuh. (kbh2)

Related Posts