Butuh Proses Panjang, 26 PMI Ukraina Asal Bali Tiba Dengan Selamat
Badung-kabarbalihits
Puluhan Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Bali yang bekerja di Ukraina tiba pada Senin malam, (7/3/2022) di kedatangan Domestik Bandara I Gusti Ngurah Rai. Kepulangan pahlawan devisa ini merupakan Imbas dari invasi dari Negara Rusia.
26 PMI yang tiba dengan penerbangan pesawat Air Asia Qz7518 ETD rute Jakarta-Bali disambut Kepala UPT BP2MI wilayah Bali, Kadisnaker Provinsi Bali dan Kadisnaker Kabupaten/Kota, serta keluarga masing-masing.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan ESDM Provinsi Bali, Ida Bagus Ngurah Arda menyampaikan pemulangan para PMI ini memerlukan proses yang cukup panjang, dan tiba dengan selamat.
Data yang diterima dari BP2MI, PMI yang berasal dari Bali sebanyak 28 orang. Dari 28 orang tersebut yang kembali ke Bali hanya 26 orang, 2 orang sisanya sedang menjalani karantina di Jakarta.
“Mudah-mudahan secepatnya dinyatakan sehat, dan bisa bergabung dengan keluarganya,” Ucap Ida Bagus Ngurah Arda, (7/3/2022).
Disebutkan PMI asal Bali yang bekerja di Ukraina telah berlegalitas, dimana dominan berprofesi sebagai terapis.
Dengan masa kontrak kerja yang bervariasi, tidak menutup kemungkinan para PMI ini akan kembali bekerja ke Ukraina jika situasi telah kondusif.
“Jadi kalau kondisi disana sudah aman, dan memungkinkan untuk disana, dan Pemerintah Indonesia mengijinkan kembali untuk kesana ya mungkin dia bisa lebih mudah, tentunya dengan prosedur yang ada,” Jelasnya.
Disarankan para PMI asal Bali ini jika kembali bekerja keluar negeri agar mendaftarkan diri di aplikasi sisnaker.baliprov.go.id. Hal ini sesuai dengan pergub Nomor 12 Tahun 2001 tentang sistem perlindungan WNI krama Bali.
“Jadi sebelum dia berangkat terbang, H-2 untuk mengisi. Sehingga mereka selain terdaftar di BP2MI juga terdaftar di pemprov Bali. Sebab selama ini kita selalu minta datanya ke BP2MI,” Katanya.
Dari data yang disampaikan, 28 PMI tersebut berasal dari masing-masing wilayah kabupaten/ kota, yakni 4 orang dari Kota Denpasar, Kabupaten Tabanan 5 orang, Kabupaten Karangasem 4 orang, Kabupaten Gianyar 3 orang, Kabupaten Buleleng 7 orang, Kabupaten Badung 3 orang, dan Kabupaten Bangli 2 orang.
“Kalau ngga salah yang masih di Jakarta (2 orang karantina) itu dari Tabanan,” Ujarnya.
Sementara PMI asal Payangan, Gianyar bernama Ni Wayan Sukendrayani mengaku senang tiba di Bali. Ia menceritakan keberadaannya yang baru pertama kali bekerja di Ukraina ketika konflik kedua negara Rusia-Ukraina memanas. Ia merasa ketakutan ketika mendengar suara ledakan. Bersama temannya, ia mendapat perlindungan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI).
“Kita tidak boleh keluar. Kita dijemput keamananan, kita dikawal. Setiap jalan kita di stop,” Katanya.
Dengan kontrak kerja satu tahun, dan baru berjalan 5 bulan, Sukendrayani mengaku akan kembali mengais rejeki di tempat ia bekerja sebelumnya, jika situasi di Ukraina telah kondusif.
“Astungkara, kalau sudah baik ya pengen lagi,” Harapnya.
Ia tertarik kembali bekerja ke Ukraina, dengan alasan memliki bos yang baik, dan gaji yang didapat cukup besar, namun ketika ditanya jumlah gaji yang diterima Sukendrayani tidak mau menyebutkan jumlahnya.
“Bosnya bagus, hotelnya bagus, gajinya juga bagus pastinya. Itu privasi ya, maaf,” Ujarnya.
Sebelumnya Kepala UPT Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Wilayah Bali, Wiam Satriawan mengatakan sebanyak 60 Warga Negara Indonesia (WNI) yang dipulangkan dari Negara Ukraina.
Dari keseluruhan WNI tersebut adalah Pekerja Migran Indonesia (PMI) sebanyak 30 orang dan 28 orang diantaranya adalah warga asal Bali yang berhasil dievakuasi dari Negara Ukraina.
Seluruh biaya pemulangan PMI tersebut gratis dan ditanggung oleh pemerintah dan BP2MI. (kbh1)