June 27, 2025
Daerah Seni Budaya

Kreatif dan Kritis, Seka Teruna di Sidakarya Wujudkan Karya Ogoh-Ogoh Covid 19

Denpasar-kabarbalihits 

Sosok menyeramkan menjadi tontonan warga yang melintas di Banjar Dukuh Mertajati, Sidakarya, Denpasar. Sosok berwarna gelap tersebut adalah ogoh-ogoh bertemakan Covid 19 yang akan diarak pada hari Pengrupukan, sehari menjelang Hari Suci Nyepi Tahun Caka 1944 yang jatuh pada tanggal 3 Maret 2022. 

Terlihat layaknya monster, beberapa karakter dikaitkan dengan Virus Covid 19 beserta variannya.

 

Ketua Umum Seka Teruna Tunas Muda, I Putu Ade Widiantara menyampaikan, Ogoh-ogoh ini dibuat berawal dari keresahan dengan situasi Pandemi Covid 19 yang berdampak ke seluruh lini kehidupan, sehingga ia bersama anggota yang lain yakin menggarap karya Ogoh-Ogoh berjudul ‘Gerubug’. 

“Gerubug bahasa indonesianya berarti kehancuran tingkat tinggi. Di situasi ini seluruh sektor kehidupan masyarakat terbelenggu oleh penyebaran virus Covid 19. Dalam aplikasinya kami membuat sesosok figuran yang mewakili sektor kehidupan,” Ucap Putu Ade Widiantara saat ditemui di Banjar Setempat (1/3/2022). 

Secara detail dipaparkan makna dari alat-alat yang dipegang banyak tangan pada ogoh-ogoh tersebut, yang dimaksudkan terbelenggu oleh Virus Covid 19.

Seperti tangan menggenggam Bajra yang disimbolkan sebagai sisi Keagamaan. Tangan memegang lontar yang berarti pada bidang pendidikan, dilanjutkan tangan memegang alat panggul ditujukan pada bidang Seni dan Budaya. Kemudian tangan memegang jarum suntik dimaksudkan pada bidang kesehatan, dan alat Cangkul pada sektor pertanian dan peternakan, serta digenggamnya alat pancing ditujukan pada sektor perikanan. 

Proses pembuatan ogoh-ogoh ini dimulai dari Bulan Januari hingga akhir Februari 2022 dengan bahan-bahan ramah lingkungan. 

“Ada arang menyesuaikan dengan konsep kita, simbolisasikan dengan kehancuran atau luluh lantahnya sektor kehidupan dengan arang. Terus ada sekam bakar, sama seperti arang,” Katanya.

Baca Juga :  Pasien OTG-GR Covid-19 Buleleng Dipindah ke Tempat Isolasi Terpusat

Menjadi unik, adanya aksesoris kain ogoh-ogoh dilapisi dengan beberapa masker, yang dimaksudkan agar tiap individu tetap memperhatikan kesehatan sesuai himbauan Pemerintah. Namun pesan kritis juga terekspos, dengan banyaknya pemakaian masker justru menjadi masalah baru yang timbul, yakni meningkatnya limbah masker. 

“Disituasi ini kami ingin mengangkat nilai dari masker itu, atau ingin mengolah limbah masker itu supaya menjadi sesuatu yang bernilai terkait dengan pencemaran kesehatan dan lingkungan,” Terangnya. 

Secara umum karya ogoh-ogoh ini dikaitkan dengan ajaran mitologi Agama Hindu yang mengacu pada lontar ajaran Siwa Tatwa. Diceritakan, sedari dulu telah ada wujud Butha Buthi, Kala Kali, dan penyakit berupa virus. 

“Ogoh-ogoh ini menggambarkan virus covid dirantai, isinya ada Delta, Omicron dan lain sebagainya,” Ujarnya. 

https://youtu.be/uCvyEltfnt8

Ditambahkan, pesan yang disampaikan pada karya ogoh-ogoh ini adalah agar seluruh masyarakat agar tidak panik menghadapi situasi di masa pandemi dan mengikuti aturan Pemerintah dalam menerapkan prokes. (kbh1) 

Related Posts