Nyaman, Warung Makan Konsep Kebun di Tengah Kota
Denpasar-kabarbalihits
Berburu kuliner sekaligus mendapatkan tempat nongkrong yang asik tentu menjadi daya tarik bagi para pengunjung. Di tengah Kota Denpasar terdapat warung makan berkonsep unik, yakni memadukan kuliner tradisional dan sekeliling area dipenuhi dengan tanaman hias. Sehingga kesan rasa segar, sejuk, dan nyaman ada di warung ini, yang beralamat di Jalan Teuku Umar, Gang Rajawali, Desa Dauh Puri Kelod, Denpasar.
Pemilik Warung Bu Agung Bali Green, Anak Agung Ngurah Manik Jaya Pramarta mengatakan, konsep warung makan yang dipadukan dengan kebun di tengah Kota Denpasar ini berawal dari stand tanaman yang didirikan pada tahun 2012, khusus menjual tanaman obat dan tanaman hias. Selanjutnya, agar profesi Ibunya yang berjualan makanan tidak terhenti, maka istri Agung Manik melanjutkan di tempat stand tanaman ini yang baru dimulai beberapa bulan lalu.
“Ibu saya dulu tinggal beda jalan, ada warung, karena sudah pensiun dilanjutkan oleh istri. Jadi kita buat padukan konsepnya antara warung makan dan kebun. Jadi orang mau beli tanaman bisa sekalian ngopi dan makan,” Ucap Anak Agung Ngurah Manik Jaya Pramarta (7/1/2022).
Berbagai jenis tanaman koleksi aroid dipajang sekitar warung, seperti philodendron, syngonium, monstera, dan anthurium. Warung makan ini menawarkan makanan tradisional diantaranya, tipat cantok, rujak kuah pindang, rujak bulung, tipat plecing, nasi goreng suna cekuh, nasi campur ayam betutu, soto ayam tipat, dan es daluman.
“Yang paling best sellernya itu tipat santok, ada tipat plecing juga, rujak pastinya. Kalau orang nongkrong pasti nyari rujak sama bulung,” Ujarnya.
Untuk harga makanan dinilai sangat terjangkau bagi kalangan pekerja, yang berkisar dari Rp 8 ribu hingga Rp 15 ribu per porsi.
“Terjangkau, karena segmennya kita disini banyak pekerja, pegawai counter hp, kantoran, di masa pandemi ini gimana caranya kita mengemas dengan harga yang terjangkau sudah bisa all in,” Jelasnya.
Dalam mengelola usahanya, Agung Manik memanfaatkan 3 karyawan untuk membantu istrinya, yang saat ini warung dibuka dari pukul 08.00 Wita sampai pukul 18.00 Wita. Nantinya pada pertengahan bulan Januari warung akan dibuka hingga pukul 23.00 Wita dengan tambahan menu yang lain.
“Rencana menu malam ada seafood, ada lawar marlin, cumi sune cekuh nantinya. Lebih konsepnya ke tempat nongkrong,” Katanya.
Diakui pelanggan Ibunya yang dahulu kembali mendatangi warung Bu Agung Bali Green ini setelah melihat di media sosial.
“Sudah mulai ada langganan yang dulu datang kesini, sempat bingung nyari pindah kemana Bu Agung, dulu di jalan Pulau Ambon,” Tambahnya.
Salah seorang pengunjung Oka Muliadi mengaku sering makan siang di warung Bu Agung ini. Menikmati makanan dengan konsep hijau yang terbuka.
“Bagus, semua serba terbuka. Saya suka sebatas penikmat, hijau. Di Kota kan susah cari suasana alam,” Katanya.
Pengunjung lainnya, Sephia menilai jarang menemui warung yang asri dan menu makanan tradisional yang ditawarkan sesuai dengan keinginan.
“Ditambah alam juga, makanannya tradisional jadi sesuai. Jarang juga ditengah kota ada cafe kebun kaya gini,” Imbuhnya (kbh1)