Tren Tanaman Keladi, 2022 Colocasia Pharaoh Mask Akan Booming
Gianyar-kabarbalihits
Tanaman hias Colocasia dan Alocasia menjadi tanaman paling diburu bagi pecinta tanaman saat ini. Terlebih tanaman ini mempunyai daya tarik tersendiri karena memiliki berbagai bentuk dan warna daun yang berbeda. Bahkan tanaman termasuk dari keluarga keladi-keladian ini mudah dikembangkan dan dijadikan ladang bisnis.
Seperti yang diungkapkan I Nyoman Budi Arsana asal Desa Pering, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar, ia membudidaya berbagai jenis tanaman ini karena dianggap tanaman yang unik dan banyak peminatnya, sehingga mudah dijual.
“Uniknya ada di warna daun, warna batang. Penyakitnya sedikit dan aman untuk dikembangkan. Disini ada Alocasia, Colocasia, Caladium juga ada,” Ucapnya saat ditemui di kediamannya (6/1/2022).
Budi memanfaatkan sisa halaman rumahnya untuk mengembangkan jenis colocasia, alocasia dan caladium. Seperti, midori sour, mojito, pharaoh mask, white lava, lemonade, black coral, black magic, dan lainnya. Dimana kisaran harga tanaman tersebut dari ratusan ribu hingga puluhan juta rupiah.
“Ada yang seratus ribuan, 10 jutaan juga ada jenis Colocasia hybrid Pharaoh Mask,” Katanya.
Dikatakan penjualan tanaman ini tergantung permintaan, terkadang dalam satu bulan bisa terjual hingga 20 tanaman dengan jenis yang berbeda.
Tidak hanya di Indonesia, tren tanaman ini hingga ke luar negeri. Sehingga ia kecipratan rejeki untuk menyuplai tanaman agar dikirim ke luar negeri.
“Saya ngirim paling ke Jakarta, Malang. Ke luar negeri paling teman-teman, kadang ngambilnya di saya. Ke Thailand ada, vietnam ada,” Jelasnya.
Menurutnya jenis Colocasia yang akan booming di tahun 2022 adalah Colocasia Pharaoh Mask karena dianggap masih sedikit yang mengoleksi.
Tanaman ini memiliki daun yang lebar, dengan tepian mengarah ke batang. Warna hijau pada daun dengan tulang-tulang yang menonjol berwarna gelap, dan batang berwarna cokelat tua semakin terlihat sangat unik.
“Unik dia, Jarang yang punya. Kita inden dari Petani 7 juta anaknya masih nempel indukan, kalau yang gede Rp 15 juta sampai Rp 20 juta,” Imbuhnya. (kbh1)