Presiden Jokowi Harapkan Pariwisata Bali Bertransformasi Menjadi Green Tourism
Denpasar-kabarbalihits
Dampak dari pandemi Covid-19 berkepanjangan membuat ekonomi di Bali mengalami kontraksi paling dalam dibandingkan Provinsi lain, yang hanya mengandalkan pada sektor Pariwisata.
Sehingga Presiden Joko Widodo meminta hal ini dijadikan perhatian oleh semua pihak untuk meningkatkan difersifikasi ekonomi. Terutama di Bali, saat ini tidak bisa tergantung pada satu sektor saja.
“Ditengah sektor pariwisata yang mengalami pukulan yang sangat hebat, sektor pertanian justru mampu bertahan. Bahkan tumbuh positif dibandingkan dengan sektor yang lain,” Ucap Presiden Joko Widodo, di Kura-Kura Bali Turtle Island Development, Serangan, Denpasar Selatan, (3/12).
Paradigma dan tata kelola pariwisata harus memprioritaskan kesehatan dan keamanan. Dikatakan perjalanan pariwisata di masa pandemi dan pasca pandemi dipastikan adanya perubahan signifikan.
“Wisatawan pasti menghindari kerumunan dan kontak erat yang terlalu sering, karena apapun para wisatawan harus bisa diyakinkan bahwa kesenangan dalam berwisata itu tetap terjamin kesehatannya,” Ujar Jokowi.
Selanjutnya adanya pemikiran dimana pariwisata Bali perlu bertransformasi dari mass tourism menjadi green tourism, dan quality tourism.
“Harus mulai kita pikirkan ke arah itu. Pariwisata yang berbasis sosial, budaya dan lingkungan sejalan dengan nilai-nilai filosofi kearifan lokal Bali yang membangun harmoni dan memuliakan alam,” Pungkasnya.
Adanya komitmen yang kuat untuk menerapkan green ekonomi. Dinilai Kekuatan Bali dan Indonesia ada pada konsep green ekonomi, yang akan digarap mulai Bulan Desember.
“Kita mulai nanti pertengahan Bulan ini akan membangun green industrial park di Kalimantan Utara, akan menjadi terbesar di dunia. Kita mulai dan harus mulai,” Tegasnya.
Hal ini juga bisa dianggap sebagai kontribusi persoalan dunia dalam mengatasi dampak perubahan iklim. (kbh1)