September 19, 2025
Daerah Ekonomi Pariwisata

Bali Andalkan Sektor Pariwisata, Presiden Jokowi Sebut Ekonomi Bali Alami Kontraksi Paling Dalam

Denpasar-kabarbalihits 

Presiden Joko Widodo menyebutkan saat ini Negara mengalami devisit, karena dampak dari wabah Pandemi Covid-19 yang berpengaruh di segala lini. Tidak hanya di dalam negeri, hal ini juga berdampak keluar negeri yang tidak terprediksi sebelumnya. 

Sedangkan Ekonomi Bali dikatakan mengalami kontraksi paling dalam dibandingkan Provinsi lainnya. Karena sektor Pariwisata yang diandalkan adalah sektor yang paling awal kena imbas dan paling lama bisa pulih kembali.

Hal tersebut diungkapkan saat meluncurkan Peta Jalan Ekonomi Kerthi Bali menuju Bali Era Baru di Three Mountain Bamboo Pavilion, Kura-Kura Bali Turtle Island Development, Serangan, Denpasar Selatan, (3/12).

Juga dikatakan, karena pandemi beberapa negara juga terjadi kelangkaan pangan, dan terjadi kenaikan inflasi yang tinggi. Sehingga dibutuhkan sikap kehati-hatian menanggapi kondisi saat ini. 

“Kita harus hati-hati dan juga karena pandemi beberapa minggu terakhir terjadi kenaikan harga produsen, hati-hati itu juga akan masuk yang namanya harga konsumen juga ikut naik, hati-hati ini,” Kata Presiden Jokowi dihadapan Gubernur Bali dan undangan penting lainnya. 

Sehingga kebijakan ekonomi pada semua negara dikatakan mengalami devisit, dan moneter terguncang juga dialami di beberapa negara. 

“Kemarin pada saat pertemuan, hanya menteri keuangan yang mulai ketakutan apabila devisit yang tinggi kemudian ke devisit yang normal. Artinya terjadi shock lagi karena uang jadi ngerem semuanya,” Ujar Jokowi.

Disebutkan, kompleksitas masalah muncul bertubi-tubi dan disarankan untuk bersiap-siap mengantisipasi dalam mengkalkulasi dalam perencanaan.

Terkait Indonesia menjadi Presidensi G20, hal ini merupakan sebuah kehormatan karena telah diberikan kepercayaan oleh Dunia. 

“Hati-hati G20 negara-negara besar ada semuanya, dan didalam presidensi G20 nanti kita juga akan masuk ketiga hal konsentrasinya, pertama di arsitektur kesehatan global yang harus berubah dengan kejadian pandemi ini, kemudian transformasi digital semua negara mengarah itu, yang ketiga green ekonomi dan transisi energy yang juga penting untuk kita bicarakan,” Pungkasnya.

https://youtu.be/UnpskDWa6po

Ditegaskan, Pandemi ini dijadikan momentum untuk melakukan transformasi fundamental. 

“Semua harus memiliki keinginan itu, sehingga ketangguhan ekonomi kita itu ada. Karena pandemi ini sudah memberikan peluang kita untuk melompat naik. Kita bisa meningkatkan diri dan melakukan transformasi ekonomi secara besar-besaran,” Tegas Jokowi. 

Diharapkan saat pasca covid selesai, situasi sudah berada diposisi yang lebih baik. Presiden Jokowi memahami selama dua tahun belakangan ini masyarakat Bali merasa terpukul. Dimana pertumbuhan ekonomi tahun 2020 berada di posisi minus 9,43 persen sebelumnya pada kondisi normal disebutkan posisi Bali berada plus 3,53 persen. 

“Sehingga ekonomi Bali dikontraksi paling dalam dibandingkan Provinsi yang lain, karena sektor pariwisata yang diandalkan Bali ini adalah sektor paling awal terimbas dan sektor yang paling belakang untuk pulih,” Bebernya. 

Sehingga perlu melakukan refleksi besar-besaran sekaligus mentransformasi diri secara fundamental. 

Baca Juga :  PJ Bupati Lihadnyana Sampaikan Refleksi 2022 dan Rencana Pembangunan Buleleng 2023

Sebelumnya, Gubernur Bali Wayan Koster dalam sambutannya mengatakan menjelang akhir tahun 2021 telah mulai ada indikasi pemulihan ditandai dengan peningkatan jumlah wisatawan domestik yang berkunjung ke Bali. 

“Penerbangan mulai penuh, tingkat hunian hotel mulai meningkat, restoran mulai ramai, dan aktivitas ekonomi masyarakat lokal mulai menggeliat,” Kata Gubernur Koster. 

Pandemi Covid-19 dijadikan momentum untuk menyadarkan diri, bahwa perekonomian Bali yang didominasi satu sektor Pariwisata sangat rentan terhadap perubahan faktor eksternal.

“Seperti gangguan keamanan, bencana alam, dan bencana non alam. Oleh karena itu sudah saatnya perekonomian Bali kembali pada keorisinilan dan keunggulan sumber daya lokal yang meliputi alam, manusia dan kebudayaan Bali,” Ujarnya. (kbh1) 

Related Posts