October 14, 2024
Politik Sosial

Sebagai Evaluasi Kegiatan Pertanian, Gus Adhi Bangkitkan Kelompencapir Bagi Krama Subak

Jembrana – kabarbalihits

Sebagai upaya memantau dan mengevaluasi kegiatan pertanian yang merupakan konsistennya selaku wakil rakyat, Anggota Komisi II DPR RI, Anak Agung Bagus Adhi Mahendra Putra, membangkitkan kembali Kelompencapir (Kelompok Pendengar, Pembaca, dan Pemirsa).

Secara perdana, Anggota Fraksi Golkar yang akrab dipanggil Gus Adhi itu, memilih mempopulerkan Kelompencapir di Subak Baluk, Desa Baluk, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana, Kamis 18 Nopember 2021. Kegiatan Kelompencapir ini dilaksanakan disela kegiatan panen perdana Demplot VUB Padi Khusus dan VUB Padi Spesifik Lokasi pada areal 17 hektar Subak Baluk.

Gus Adhi mengatakan, sangat ingin membangkitkan kembali Kelompencapir yang sukses di era pemerintahan Presiden Suharto. Tujuannya untuk memantau dan mengevaluasi kegiatan pertanian.

“Hari ini perdana, saya memilih Kabupaten Jembrana untuk kembali membangkitkan Kelompencapir yang pada jamanya dulu di era pak Suharto sebagai upaya memantau, mengaevaluasi kegiatan pertanian yang ada di nusantara,”ungkapnya.

Dihidupkannya kembali kelompencapir, kata Gus Adhi sangat penting dilakukan untuk itu menurut politisi senior Partai Golkar asal Jero Kawan Kerobokan Badung ini kelompencapir akan dilaksanakan secara berkelanjutan di seluruh kabupaten/kota di Bali.

“Ini perdana di Jembrana, kemudian akan dilanjutkan di Kabupaten Buleleng, kemudian di Kabupaten Badung dan seterusnya,”jelasnya.

Gus Adhi yang dikenal dengan spirit perjuangan Amanah Merakyat Peduli (AMP) juga mencontohkan peningkatan produksi yang diperoleh petani di Subak Baluk setelah mendapatkan pemdampingan dari steakholder terkait.

“Ini penting dilakukan, ternyata manfaatnya luar biasa, petani tidak janda duda lagi artinya sudah ada pendamping selama ini, begitu BPTP hadir dari 12 kali nyemprot jadi 5 kali, dari hasilnya hanya 7 ton di varietas impari 30 sekarang hasilnya 12,3 ton, ini sangat luar biasa, dari pemberian pupuknya sesuai kebutuhan tidak buang-buang biaya,” jelas Gus Adhi sebelum membuka kegiatan Kelompencapir.

Dipandu host Titin Prapmika, kegiatan Kelompemcapir yang dikemas seperti cerdas cermat, berlangsung seru dan atraktif. Ada tiga kelompok yang pesertanya merupakan anggota krama Subak Baluk. Yaitu Kelompok Arumba, Kelompok Jerinten, dan Kelompok Pioni. Dengan berbekal satu kentongan tiap kelompok, para peserta yang merupakan petani, harus menjawab pertanyaan dari para narasumber dengan sistem berebut.

Baca Juga :  Pelantikan Depicab SOKSI Buleleng, Gus Adhi: SOKSI merekrut kader-kader yang fresh, yang tidak berafiliasi di Partai Golkar

Gus Adhi mengatakan, Kelompencair merupakan kegiatan pertemuan untuk petani dan nelayan di Indonesia yang dicetuskan pada masa Presiden Suharto. Mereka diadu pengetahuannya seputar pertanian dengan model mirip cerdas cermat.

“Petani itu butuh pendampingan, butuh media untuk bersuara. Dengan menghidupkan kembali kelompencapir lewat cara kekinian saya berharap target swasembada pangan akan bisa tercapai,” ujar Ketua Depidar SOKSI Provinsi Bali ini.

Sementara itu, panen perdana Demplot VUB Padi Khusus dan VUB Padi Spesifik Lokasi pada areal 17 hektar Subak Baluk, Desa Baluk, berhasil menghasilkan produksi 12,3 ton. Penyebabnya karena petani menggunakan pupuk organik sehingga tingkat kesuburan tanah pertanian lebih bagus dan mulut akar tanaman padi menjadi lebih sehat.

“Di 17 hektar saja petani sudah punya tabungan, kalau jual beras bisa peroleh 621.605.000 rupiah. Secara umum luas Subak Baluk 58 hektar, kalau ditanam dengan pola yang sama seperti 17 hektar maka hasil ekonomis yang diproduksi cukup besar nilai rupiahnya,” kata Gus Adhi. (Kbh6)

Related Posts