
Manfaatkan Tempat Seadanya, Pria Sanggalangit Ajarkan Anak-Anak Bahasa Inggris Secara Sukarela
Buleleng-kabarbalihits
Berkomunikasi dengan bahasa inggris kerap menjadi kendala bagi banyak orang, terlebih Pulau Bali menjadi tujuan wisatawan mancanegara. Namun secara sukarela seorang pria di Desa Sanggalangit, Kecamatan Gerokgak, Buleleng memberikan kemudahan kepada anak-anak di sekitar desa tersebut untuk belajar bahasa inggris.
Sangat sederhana, dengan memanfaatkan halaman rumah warga yang dipinjamnya dan fasilitas seadanya, I Made Sudana sangat bersabar memberikan dasar-dasar bahasa inggris kepada rentang usia anak 9 tahun hingga 12 tahun.
Made Sudana menuturkan, ia termotivasi untuk mengajarkan bahasa inggris secara sukarela ini, berawal dari pengalaman dirinya ketika setelah tamat SMA untuk meneruskan ke jenjang perkuliahan, dimana sama sekali tidak mempunyai keahlian berbahasa inggris. Sehingga perjuangannya membuahkan hasil dan dirasakan pada dunia kerja.
“Disana saya belajar habis-habisan setidaknya untuk bisa mengikuti perkuliahan, mengikuti materi yang ada dan bisa mengerti dari yang diajarkan, karena sama sekali saya nol besar bahasa inggris. Pengalaman ini menjadi motivasi saya mengajar sukarela, ilmu yang saya dapatkan di dunia kerja saya bisa sharingkan ke anak-anak,” Ungkapnya di lokasi belajar, Jalan Seririt-Gilimanuk, Desa Sanggalangit, Gerokgak, Buleleng, (14/11).
Sebagai pelaku pariwisata yang terdampak Covid-19, untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarganya, Made Sudana saat ini membantu istri menjual perlengkapan alat tulis, tepat di depan lokasi pembelajaran bahasa inggris.
Proses pembelajaran ini diberikan dua kali dalam seminggu dalam satu kelas di ruangan terbuka, dengan menyesuaikan waktu. Dimana setiap pertemuan menghabiskan waktu hingga 1,5 jam.
“Dengan fasilitas seadanya kita menyesuaikan dengan waktu, artinya kalau terjadwal menghindari panas kita lakukan pagi hari, dan Sore ketika matahari sudah agak tidak terlalu panas. Satu minggu kita jadwalkan dua kali,” Terangnya.
Ia mengaku, agar mudah dimengerti oleh para siswa, materi bahasa inggris yang diberikan dimulai dari dasar secara sederhana.
“Artinya kedepan anak-anak sambil jalan pelajaran di sekolah seperti apa, disini saya hanya sebagai perantara anak-anak. Setidaknya mereka ada kemampuan untuk menjawab ketika ada materi yang diberikan di sekolah,” Jelasnya.
Dari awal mengikuti pembelajaran bahasa inggris di tempatnya, dinilai ada peningkatan di tiap siswa.
“Progres itu pelan-pelan ada, perkembangan pasti ada. Dari 100 persen mereka bisa menyerap 30 atau 40 persen dari materi yang disampaikan,” Ujarnya.
Kegiatan ini telah dilakoninya sebelum pandemi mewabah, namun sejak adanya himbauan tidak diperbolehkan melakukan aktivitas kerumunan ia membubarkan kelas yang dinamakan Pratama English Class. “Ini saya mulai lagi sekitar bulan juli 2021,” Katanya.
Ia berharap kepada anak-anak yang mengikuti kelasnya agar tetap tekun. Tidak hanya untuk di dunia pendidikan, bahasa inggris dinilai sangat penting pada dunia kerja. “Saya harap ini bisa menjadi bekal mereka di masa depan,” Harapnya.
Ia pun mendorong para siswa agar lebih bersemangat belajar, dengan memberikan hadiah berupa kamus bahasa inggris.
“Sebisa saya untuk memotivasi anak-anak, mungkin saya keluarkan uang pribadi untuk membuat mereka tetap bersemangat. Meskipun dengan cuma-cuma tetapi itu adalah kebanggaan bagi saya ketika mereka bisa menjadi orang suatu hari nanti,” Pungkasnya.
https://youtu.be/q9E_6tdGopI
Made Sudana menyampaikan kendala yang dialami saat ini, yakni dengan sarana seadanya dengan cuaca tidak menentu, pada saat hujan dipastikan anak-anak tidak bisa mengikuti proses pembelajaran.
“Tanpa atap kalau hujan itu anak-anak tidak bisa belajar ataupun saat angin barat tidak bisa belajar, kalau panas bisa disiasati. Semoga kedepan bisa menyewa tempat atau membeli lahan untuk anak-anak ini agar tidak kepanasan atau kehujanan,” Harapnya.
Ditambahkan, meski membutuhkan waktu yang lama, besar harapannya ingin mewujudkan ‘kampung berbahasa inggris’ di Desa Sanggalangit.
Salah seorang siswa bernama Komang Dino Prayata (10) mengaku, setelah mengikuti pembelajaran yang diberikan Made Sudana, ia bisa memahami dan mampu berkomunikasi bahasa inggris meski tidak banyak. Sebelumnya Dino merasa kesusahan mengikuti pelajaran bahasa inggris di sekolahnya.
“Bisa berkomunikasi sedikit-sedikit dalam bahasa inggris, seperti what is your name, my name is Komang Dino Pranata, seperti itu,” Katanya.
Dino berharap kepada Made Sudana, untuk terus mengajarkan kepada anak-anak di desa Sanggalangit, agar bisa berbahasa inggris dengan lancar. (kbh1)