Pemasaran Digital Kurang Maksimal Serap Hasil Perajin, Asperinda UMKM Badung Minta Pemerintah Buka Akses Promosi Perajin Lokal
Badung-kabarbalihits
Pandemi covid-19 sudah dua tahun melanda, berbagai strategi upaya dalam pemulihan UMKM sudah dilakukan, untuk bertransaksi aman terhindar dari penularan covid-19. Seperti pemasaran digital hingga transaksi pengiriman barang dengan kurir online.
Seperti diakui Ketua asosiasi pengrajin industri perdagangan (Asperinda) UMKM Kabupaten Badung, I Putu Andika, SE yang ditemui Minggu 14 Nopember 2021, selama masa pandemi para perajin yang tergabung dalam asosiasi pengrajin industri perdagangan (Asperinda) UMKM Kabupaten Badung melakukan pemasaran secara online. Tapi dalam pemasaran digital tersebut pastinya juga mengalami kesulitan maupun kendala dan hal ini perlu disikapi secara bersama-sama.
“Masalah yang terkadang dihadapi perajin kita adalah pemutakhiran desain hasil kerajinan. Perajin masih melakukan desain yang konvensional dan itu-itu saja. Selain itu kami juga tetap butuh peran dari pemerintah saat ini, kenapa?, saat ini sudah akan dimulai dibukanya event-event internasional yang akan berlangsung di Bali. Jadi ada akses buat kami perajin lokal dalam ikut melakukan promosi disana,”ujarnya.
Lebih lanjut Andika mengatakan, Kalau dilihat dari segi persentase penghasilan dari pemasaran digitalisasi, pihaknya mengaku masih kurang, karena kemampuan perajin tidak semaksimal mungkin dapat melakukan system baru tersebut.
“Jadi kemarin ada pendamping atau konsultan e-commerce untuk perajin menengah ke bawah , karena banyaknya permintaan-permintaan desain baru sebuah produk , tapi perajin tidak bisa memenuhi mengingat para perajin hanya bisa melakukan desain produk itu-itu saja. Selain itu saat membuatkan sampel para perajin ini juga keterbatasan modal juga sehingga prosentase penjualan digital tidak sampai 20 persen perajin menikmatinya,”paparnya.
Andika juga mengatakan, gambaran ini dilihat di kawasan JAS (Jagapati, Angantaka dan Sedang) itu dijadikan pilot project. “dari survey yang kita lakukan kemampuan para perajin menggunakan system online ini sangat terbatas sehingga perlu pengembangan lagi bagi para perajin disana,’’ungkapnya. (kbh6)