Karakter Kewirausahaan dan Pembangunan: Kreatif, Inovatif Pada Pasraman di Tianyar, Karangasem
Karangasem-kabarbalihits
Kemiskinan dan kesejahteraan adalah isu dan tujuan ekonomi. Pembangunan ekonomi terkait sumber daya dan sumber daya manusia (SDM). Pembangunan terkait dengan upaya mengentaskan kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan. Pencapaian tujuan ekonomi mengubah banyak cara dalam menyikapi hidup. Landasan dalam literasi ekonomi menginspirasi pembelajaran dan kewirausahaan dalam upaya beradaptasi dengan pasar dinamis pedesaan.
Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 56 tahun 2014 tentang pendidikan agama Hindu memberikan ruang jalur pendidikan formal dan nonformal melalui pasraman. Pasraman di Bali sebagai organisasi sosial memiliki tujuan agar peserta didik mampu mandiri secara ekonomi dengan kompetensi.
Menurut ketua tim pengabdian Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Warmadewa, Dr. I Made Sara, SE, MP, pasraman membutuhkan kemampuan yang kreatif dan inovatif; kemampuan pengetahuan spiritual; dan pengelola pasraman membutuhkan kompetensi dari aspek sikap, kecakapan, keterampilan pembelajaran & operasional, kemandirian dan rasa bertanggungjawab atas tugas yang diharapkan mampu mencapai misi pendidikan yaitu pembangunan SDM berkualitas dan berdaya saing.
Namun, masih sangat minim kemampuan pengelolaan di pasraman. Padahal wawasan, pemahaman dan pengetahuan pengempon serta peran pengelola pasraman memiliki kedudukan yang sangat penting dalam upaya peningkatan mutu pendidikan jalur non formal ini. Pelatihan manajemen dan kewirausahaan menciptakan keterampilan mengelola organisasi yang mendorong kinerja yaitu output yang berdaya saing dan unggul.
I Made Sara berpendapat, “Pasraman di Desa Tianyar, Kabupaten Karangasem, Bali membutuhkan sentuhan akademisi untuk menguatkan kelembagaan melalui pemberian motivasi, ceramah, praktik kewirausahaan, manajemen dan akuntansi. Dengan demikian, pasraman diharapkan mampu menciptakan generasi muda kreatif dan inovasi berlandaskan nilai-nilai spiritual”.
Literatur ilmu manajemen menegaskan praktik manajemen mampu menjangkau segala sektor kegiatan baik ekonomi, bisnis, dan sosial. Misalnya, aspek manajemen operasional terkait kurikulum yang bermuatan karakter, seni budaya, pemahaman spiritual, dan kompetensi, paktik manajemen akuntansi sebagai bentuk tanggung jawab keuangan kepada donator dan keberlanjutan pasraman, merencanakan metode pembelajaran, merencanakan bentuk kurikulum pasraman; menentukan jadwal kerja dan jadwal kegiatan, penyediaan kurikulum pasraman, metode pembelajaran sesuai dengan kondisi saat ini di era new normal; praktik manajemen akuntansi dengan melakukan pencatatan transaksi keuangan baik aliran kas keluar dan aliran kas masuk, membuat laporan buku kas kecil, membuat buku kas besar, dan menyusun neraca dan laporan laba rugi. Diharapkan, kinerja pasraman dari perspektif internal (organisasi) dan eksternal (siswa) menguat,” pungkas anggota tim pengabdian Dr. Ni Made Wahyuni pada Jumat (12/11).(r)