December 7, 2024
Nasional

Webinar Serie 03, LDD PHDI Pusat Membahas Implemetasi Dharma Agama dan Dharma Negara

Jakarta-kabarbalihits

Menghadirkan unsur pemerintah dan anggota DPD RI, Lembaga Dharma Duta Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Pusat menyelenggarakan webinar serie #3. Topik utama yang diulas pada webinar ini ialah “Implementasi Dharma Agama dan Dharma Negara dalam Mewujudkan Moderasi Beragama dan Literasi Agama”, Minggu, (7/11). Kegiatan webinar LDD PHDI Pusat kali ini merupakan yang ketiga dalam setahun terakhir. Antusias peserta cukup tinggi dilihat dari jumlah pedaftar mencapai 831 pendaftar.

Dalam sambutannya selaku Ketua Umum Lembaga Dharma Duta PHDI Pusat, Made Awanita menyampaikan bahwa hakikat dharma agama adalah memberikan kekuatan pengetahuan spiritual dalam pelaksanaan dharma negara. Teguh dalam melaksanakan dharma agama akan mendorong untuk melaksanakan dharma negara dengan baik dan benar. Demikian pula sebaliknya dengan melakukan dharma negara yang baik dan benar akan semakin menguatkan spiritual kita dalam pelaksanaan dharma agama. Oleh karena itu dharma agama dan dharma negara harus dilaksanakan secara seimbang.

Selanjutnya Ketua Umum Pengurus Harian PHDI Pusat, Wisnu Bawa Tenaya, yang baru saja terpilih kembali periode kedua pada sambutanya menyampaikan agar umat Hindu semakin berkembang dan maju, maka diperlukan literasi agama tentunya dengan mengikuti teknologi yang berkembang serta juga agar umat Hindu dapat menguasai pengetahuan Dharma Sastsra dalam melaksanakan Dharma Agama dan Dharma Negara. Sebagai bagian dari Dharma Agama, umat Hindu melakukan kegiatan dalam rangka peningkatan perekonomian. Sebagai bagian dari Dharma Negara, umat Hindu harus menjalankan sila-sila Pancasila sebagai landasan Ideologi Negara RI.

Hadir sebagai Keynote speaker Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindugan Anak RI, Ibu I Gusti Ayu Bintang Darmawati, SE., M.Si, yang diwakilkan oleh Staf khusus Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), I Gusti Agung Putri Astrid Kartika. Hadir sebagai pemateri yakni; Anggota DPD RI Perwakilan Bali, Dr. Made Mangku Pastika, M.M dan Dosen UHN IGB Sugriwa Drs. I Ketut Donder M.Ag., Ph.D.

Sebagimana tugas dan fungsi kementerian PPPA, I Gusti Ayu Bintang Bintang melalui Staf  khusus Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), I Gusti Agung Putri Astrid Kartika menyampaikan, ketimpangan kehidupan sosial antara laki-laki dan perempuan. Ketimpangan gender, yaitu ketimpangan kualitas hidup laki-laki 75, 98 dan perempuan 69, 19 Indonesia. Hal ini juga terlihat dari Indeks Pembangunan Gender 91,06 dan Indeks Kesetaraan Gender kita 75,57.

Pentingnya kesadaran bahwa peran perempuan dalam pembangunan nasional hingga pada masalah klasik perkawinan dini yang dinilai menghambat kaum perempuan untuk maju. Disisi lain perempuan mengambil peran sentral dalam pendidikan keluarga, apabila perempuan tidak memiliki pendidikan yang baik maka, potensi keretakan dan kegagalan suatu keluarga akan melebar.

Namun dilain hal peran perempuan cukup besar, misalnya bisnis UMKM yang berkembang saat ini didominasi oleh perempuan. Ini menunjukkan sumbangsih bagi negara cukup besar datangnya dari kaum perempuan. Peran perempuan di dalam ekonomi semakin dipandang penting baik nasional maupun internasional. Terlebih di masa covid-19 ini, terbukti justru usaha menengah kecil yang mampu bertahan menjaga sendi ekonomi dan sosial masyarakat, dimana 80% perempuan berperan di dalamnya.

Sementara itu Dr. Made Mangku Pastika, M.M mengulas, Formulasi Dharma Agama dan Dharma Negara yang dapat ditemukan pada dokumen Dharma Asrama para Sulinggih (rohaniwan) dan Walaka (cendekiawan) Hindu.

Pentingnya pembinaan masyarakat Hindu dan pembangunan karakter anak muda Hindu menjadi salah satu topik penting pada pembahasan Made Mangku Pastika. Menurutnya Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) memiliki tugas yang tidak mudah. Kondisi masa kini kepentingan dan materi jadi persoalan utama sehingga menghambat pembangunan sumber daya manusia. Oleh karenanya sangat dibutuhkan masyarakat Hindu yang bersedia untuk menjadi penyampai informasi dharma yang tidak menempatkan materi sebagai pendorong untuk bertindak.

Baca Juga :  IDF 2022 : Komitmen Industrialisasi Untuk Mencapai Visi Indonesia 2045

Adapun Ketut Donder menyampaikan, kondisi bangsa saat ini diselimuti banjir bandang informasi. Kecepatan informasi dipandang menjadi masalah baru yang sulit dikendalikan, hal ini banyak menimbulkan konflik sosial sebab tidak disaring kebenarannya terlebih dahulu. Dosen UHN IGB Sugriwa ini menawarkan sejumlah solusi seperti optimalisasi referensi literasi, pondasi kompetensi serta upaya pengkaderan generasi sesuai kualifikasinya.

Kegiatan webinar ini yang menjadi moderator adalah Made Widhi Adnyana Surya Pratita, ST, MT yang memandu acara dengan aktif dan santai sehingga acara berjalan dengan lancar dan rileks. Pada kesimpulan webinar ini disampaikan bahwa kehidupan dewasa ini adalah wujud keseimbangan baik dharma agama dan dharma Negara yang dilaksanakan secara berkesinambungan. Hal ini bertujuan untuk mewujudkan nilai-nilai agama Hindu sebagai bentuk pengejawantahan dari Tri Hita Karana untuk meneruskan peradaban bangsa dan kehidupan di masa mendatang.(r)

Related Posts