Ortu Tidak Izinkan Ikuti PTM di Sekolah, Siswa Tetap Dilayani Secara Daring
Denpasar-kabarbalihits
Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas telah berjalan di Kota Denpasar dari hari Jumat (1/10). Dalam penerapannya dibutuhkan beberapa evaluasi, seperti terjadi penumpukan saat awal kedatangan siswa ke sekolah, berkaitan dengan melakukan scan QR Code PeduliLindungi. Juga adanya ketakutan dari orang tua siswa untuk melakukan PTM di Sekolah, meski siswa telah divaksinasi.
Seperti yang disampaikan Wakil Kepala Sekolah (Waka) Kesiswaan SMP PGRI 3 Denpasar, I Made Wendi Karnata, meski siswa sudah diberikan informasi untuk menginstal aplikasi PeduliLindungi, faktanya identitas masing-masing siswa belum teregistrasi pada aplikasi tersebut.
“Sehingga itu yang kami jelaskan lagi, sehingga terjadi penumpukan. Tadi berjalan lancar karena kita evaluasi yang pertama,” Ucap Waka Kesiswaan SMP PGRI 3 Denpasar, I Made Wendi Karnata (4/10).
Untuk penerapan prokes terhadap siswa seperti pengecekan suhu tubuh dan cuci tangan dinilai telah berjalan dengan baik. Sama halnya dengan pembelajaran Hybrid bisa berlangsung secara maksimal.
“Waktu belajar tidak terlalu panjang. Satu kelas isinya setengah dari isi kelas tersebut, contoh kelas A ada 30 jadi saja setengahnya 15, setengah lagi di rumah,” Jelasnya.
Dinilai, para siswa sangat bersyukur dengan adanya PTM ini. Sebab banyak yang masih terkendala dengan daya dukung piranti pembelajaran secara daring.
“Daya dukung anak-anak yang mengikuti daring memang agak kurang sekali. Misalkan piranti hanya mempunyai satu saja yang digunakan oleh orang tuanya, saudaranya.
Diharapkan proses PTM berjalan dengan lancar, sehingga target pada bulan depan untuk semua tingkat kelas bisa melakukan PTM.
“Kita evaluasi perhari, kekurangan sekarang besok kita perbaiki lagi. Sehingga 2 hari lagi bisa kita tambah lagi pesertanya kelas yang lain, jadwal sudah kami persiapkan secara utuh,” Ujarnya.
Pihaknya tidak mau terkesan tergesa-gesa untuk mendatangkan siswa dalam skala yang besar untuk datang ke sekolah dalam waktu yang bersamaan.
Terkait syarat pelaksanaan PTM, target vaksinasi Guru telah tercapai 100 persen, sedangkan dari 860 Siswa hanya 50 orang yang belum mengikuti vaksinasi yang terganjal masalah riwayat kesehatan.
Disebutkan juga adanya kondisi siswa yang telah melakukan vaksinasi dua kali, namun siswa tersebut tidak diizinkan untuk mengikuti PTM di sekolah oleh orang tuanya.
“Kita tetap layani siswa seperti itu melalui pembelajaran Daring. Itu tidak banyak, ada orang tuanya mungkin masih terpikir di Sekolah aman, tapi diluar tidak, itu mungkin terpikir seperti itu,” Imbuhnya.
Diketahui, penerapan PTM Terbatas Pemerintah Kota Denpasar dilaksanakan sesuai Peraturan Wali Kota Nomor 29 Tahun 2021 tentang Pedoman Teknis Penyelenggaraan Pembelajaran Tatap Muka Tahun Pelajaran 2021/2022 di Masa Pandemi Covid 19.
PTM Terbatas dan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dilaksanakan dengan menerapkan standar protokol kesehatan yang ketat secara bertahap di satuan pendidikan yang sudah siap dan memenuhi persyaratan. (kbh1)