International Edu-preneur Summer Course Program: Bangkitkan Jiwa Wirausaha, PNB Libatkan 207 Mahasiswa dari 9 Negara
Badung – kabarbalihits
Politeknik Negeri Bali sukses menggelar International Edu-preneur Summer Course Program, yang berlangsung dari 30 Agustus hingga 2 September 2021. Kegiatan ini bertujuan untuk membangkitkan jiwa kewirausahaan, yang melibatkan 207 mahasiswa dari 9 negara.
International Edu-preneur Summer Course Program terdiri dari sejumlah kegiatan yaitu seminar dan workshop tentang kewiraushaan, lomba business plan dengan tema green tourism, pertukaran budaya antar negara, serta program peduli lingkungan.
Kegiatan yang digelar secara online ini melibatkan 207 peserta, yang terdiri atas 76 peserta internasional, 77 peserta nasional, dan 54 peserta dari Politeknik Negeri Bali. Para peserta ini adalah mahasiswa dari 14 institusi internasional mitra PNB, berasal dari Vietnam, Philiphina, Perancis, Jerman, Rusia, Taiwan, Tiongkok, dan Malaysia, serta 40 institusi nasional di seluruh Indonesia. Business Plan yang dilombakan dalam ajang ini mencapai 58 buah, yang terdiri atas 11 business plan tingkat internasional, 28 business plan tingkat nasional, dan 19 business plan dari internal Politeknik Negeri Bali.
Direktur Politeknik Negeri Bali, I Nyoman Abdi, S. E., M. eCom. mengatakan International Edu-preneur Summer Course Program bertujuan untuk mengkolaborasikan mahasiwa Politeknik Negeri Bali dengan mahasiswa internasional dan mahasiswa politeknik dari seluruh Indonesia dalam menyusun perencanaan usaha, atau business plan. Banyak pengetahuan yang bisa dibagi melalui penyusunan business plan.
Mahasiswa Politeknik Negeri Bali bisa melihat model perencanaan usaha di luar negeri, yang bisa diadopsi di sini. Disamping itu, kegiatan ini juga bisa menambah kepercayaan diri mahasiswa melalu wawasan tingkat nasional dan internasional.
“Ini adalah kolaborasi internasional yang tujuannya adalah bagaimana menggugah mahasiswa Politeknik Negeri Bali, sehingga kelak dia tidak lagi rendah diri, tidak lagi dia tidak percaya diri. Maka dengan kolaborasi ini, kita sudah punya pemahaman dan pengalaman sekarang, tahun depan akan kita adakan offline kalau situasi pandemi sudah mereda. Kalau sudah kita lakukan secara offline, maka mahasiswa-mahasiswa kita akan bisa berinteraksi secara langsung, bertukar budaya, pengetahuan, berbicara dalam bahasa Inggris secara langsung. Bertukar pengetahuan tentang model green tourism ini seperti apa. Sehingga semakin kaya wawasan kita”, ungkap Nyoman Abdi.
Lebih lanjut Nyoman Abdi mengatakan, kewirausahaan telah diajarkan kepada mahasiswa Politeknik Ngeri Bali melalui mata kuliah kewirausahaan dan unit kemahasiswaan berupa inkubator bisnis. Namun hal itu belum cukup, sehingga perlu dikuatkan lagi dengan kegiatan seperti ini, dengan melibatkan narasumber yang berpengalaman dalam bisnis Internasional, salah satunya Ni Luh Djelantik. Diharapkan nantinya mahasiswa Politeknik Negeri Bali lebih banyak yang memilih menjadi wirausahawan.
“Ke depan mahasiswa Politeknik Negeri Bali yang berniat membuka usaha setelah lulus semakin banyak. Kalau selama ini kan persentase yang tertinggi adalah bekerja, kemudian yang kedua adalah berwirausaha, yang ketiga adalah melanjutkan studi. Kelak kita ingin lulusan Politeknik Negeri Bali berwirausaha-nya yang paling tinggi “, tambahnya.
Kepala Pusat Kerjasama Pemberdayaan Aset dan Hubungan Internasional PNB, Prof. Dr. Ir. Lilik Sudiajeng, M.Erg. mengatakan International Edu-preneur Summer Course Program adalah salah satu kegiatan strategis dalam upaya menguatkan kolaborasi Politeknik Negeri Bali dengan berbagai mitra perguruan tinggi di tingkat nasional maupun internasional.
Selain bisa menambah wawasan, kegiatan ini juga bertujuan untuk menyandingkan persepsi mahasiswa Politeknik Negeri Bali dengan mahasiswa luar tentang business plan.
“Bagaimana sih persepsi mereka terhadap upaya-upaya atau kegiatan-kegiatan terkait kewirausahaan, yaitu untuk menciptakan peluang kerja, bukan mencari pekerjaan. Dengan adanya peserta internasional dan nasional ini kami ingin menyandingkan, apakah ada perbedaan persepsi tentang business plan dari kacamata mereka. Setelah kita sandingkan, nanti kita pelajari, ada gak sih gap-nya. Good practices apa yang bisa kita ambil dari adik-adik mahasiswa internasional. Sebaliknya, saya meyakini bahwa kita Indonesia juga tidak kalah dengan yang internasional, masing-masing punya keunggulan, ” kata Lilik Sudiajeng.
Sementara Koordinator Kemitraan dan Penyelarasan Dudi dengan Perguruan Tinggi Vokasi, Dirjen Pendidikan Vokasi Kemendikbud Ristek, Agus Susilo Hadi mangatakan semangat kewirausahaan yang digaungkan dalam International Edu-preneur Summer Course Program sejalan dengan apa yang digelorakan di kementerian, terutama di Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi.
Menurutnya, Politeknik Negeri Bali adalah salah satu politeknik terbaik di Indonesia yang memiliki kedekatan dengan dunia usaha dan dunia industri.
“Politeknik Negeri Bali saya pikir menjadi salah satu politeknik yang saya bisa mengatakan yang terbaiklah di Indonesia. Kebaikan Politeknik Negeri Bali terutama dilihat dari kedekatan PNB dengan dunia usaha dunia industri. Saya baru saja mengunjungi beberapa mitra dari PNB. Mahasiswa PNB tadi saya lihat sudah dimagangkan di berbagai tempat, ” kata Susilo Hadi.
International Edu-preneur Summer Course Program dibuka oleh Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbud Ristek, Wikan Sakarinto, S.T., M.Sc., Ph.D. pada 30 Agustus 2021 di Hotel Conrad, Tanjung Benoa, Badung. Sedangkan penutupan dilakukan pada 2 September 2021 oleh Direktur Politeknik Negeri Bali, I Nyoman Abdi, S.E., M. eCom. (kbh7)