Rencana Pelaksanaan PTM, Ini Tanggapan Direktur Politeknik Negeri Bali
Badung – kabarbalihits
Rencana Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi ( Kemendikbud – Ristek ) yang mengimbau perguruan tinggi yang masuk wilayah PPKM level 1 hingga 3, untuk menyelenggarakan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas ditanggapi positif oleh Direktur Politeknik Negeri Bali (PNB), I Nyoman Abdi, SE., M.eCom.
Nyoman Abdi ketika ditemui di kampus Politeknik Negeri Bali, Senin (30/8), mengatakan dirinya sangat mendukung proses belajar tatap muka terbatas di perguruan tinggi untuk meningkatkan kompetensi, namun harus tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
“apabila pembelajaran kebanyakan dilakukan secara daring akan berimbas pada berkurangnya kualitas pendidikan vokasi, karena mahasiswa tidak bisa bersosialisasi dan berkolaborasi dengan sekitaranya. Kalau mahasiswa hanya dirumah saja tentu kurang mendukung dalam rangka pencapaian karirnya.” ujarnya.
Terkait kesiapan Politeknik Negeri Bali dalam pembelajaran tatap muka terbatas, pihaknya mengaku sudaht siap, namun harus menunggu arahan atau petunjuk teknis yang lebih detail dari SKB menteri serta petunjuk teknis di tingkat pemerintah Provinsi Bali.
“apabila PPKM level 3 sudah berhasil di capai Pemprov Bali pihaknya di Lembaga sudah siap memulai pembelajaran tatap muka secara terbatas, dimana dalam satu kelas, jumlahnya dibagi menjadi dua dengan tetap menerapkan prokes yang ketat, sehingga benar – benar pertemuan tatap muka bisa meningkatkan kompetensi. Kita sudah rindu kuliah tatap muka, tapi jangan sampai kebablasan sehingga menghasilkan klaster yang baru. Semoga September kita bisa melaksanakan kuliah tatap muka, namun tetap perlu menunggu petunjuk teknis dari pemerintah provinsi maupun SKB dari kementerian.” ujarnya.
Ditambahkannya saat ini seluruh pegawai maupun dosen di Politeknik Negeri Bali sudah 100 persen divaksin dua kali, karena rumah sakit udayana mendukung untuk dilakukan vaksin di RS Udayana.
“ untuk mahasiswa belum kita koordinasikan, namun bila mahasiswa sudah di vaksin dua kali itu sangat bagus, namun untuk pegawai dan dosen sudah 100 persen di vaksin secara lengkap. Meski sudah tervaksin dua kali tidak menjamin kita tidak terpapar, maka dari itu, belajarlah disiplin. Ingat masker, makan jangan sembarangan dan tidak berkerumun. Kita sebagai insan vokasi yakin itu bisa diterapkan, karena kedisiplinan itu sudah kita lakukan pada mahasiswa , karena setiap kegiatan yang telah kita laksankan telah menerapkan protokol kesehatan secara ketat” tegasnya.
Nyoman Abdi menambahkan saat ini di masing-masing jurusan sudah menyiapkan prokes secara ketat sejak awal. Bahkan selama pandemi ini, pihaknya sudah pernah merencanakan perkuliahan tatap muka, dengan persiapan teknis.
“selama ini pelaksanaan praktikum sudah dilakukan secara tatap muka dengan prokes yang ketat. Apapun kegiatan yang dilaksanakan di kampus selalu menggunakan masker, selalu menjaga jarak dan tidak berkerumun.” tutupnya. (kbh5)