November 7, 2025
Daerah Ekonomi

Hasil Menjanjikan, Petani Pilih Tanam Rosella Dibandingkan Padi 

Denpasar-kabarbalihits 

Banyak hal bisa dilakukan seseorang untuk mencari peluang di masa pandemi saat ini. Tidak terkecuali yang dilakukan seorang Petani yang tinggal di Desa Kesiman Kertalangu, Denpasar Timur. Mengetahui mendapatkan hasil yang menjanjikan, I Made Tanu (50) lebih memilih budidaya Tanaman Rosella di Sawah daripada menanam padi. 

Berawal memperoleh bibit Rosella dari seorang WNA (Warga Negara Asing) yang lama tinggal di Bali, Made Tanu mencoba menanam bibit tersebut di lahan seluas 11 Are yang ditandunya. 

“Disuru nanem Rosella terus dia yang ngambil hasil panennya, kalau basah minimal 10 ribu per Kg. Kalau kering 60 sampai 90 ribu per Kg,” Ucap Made Tanu ketika ditemui saat panen Rosella di Kesiman Kertalangu, (31/8).

Ketekunannya dalam mengembangkan Rosella membuahkan hasil, terbukti setelah 17 kali panen basah pria paruh baya ini menerima hasil hingga Rp 3.200.000 dilahan seluas 70 meter persegi. 

“Itu 70 meter persegi, habis dipanen langsung diambil artinya panen basah,” Katanya. 

Rosella yang memiliki nama latin Hisbicus sabdariffa merupakan spesies bunga yang berasal dari benua Afrika. Di Indonesia tanaman ini awalnya dijadikan sebagai tanaman hias di halaman rumah, namun seiring waktu banyak yang mengetahui bagian dari bunga maupun buah Rosella dimanfaatkan sebagai produk konsumsi kesehatan. 

“Kalau kering bisa untuk teh, basahan untuk selai, dan sirup, ya bisa untuk kesehatan,” Jelasnya.

 

Diakui, dalam masa penanaman dari bibit rosella hingga panen hanya memerlukan waktu 69 hari dengan cuaca yang mendukung. Dengan lahan seluas 11 Are ia mendapatkan hasil panen seberat 75 Kg kondisi basah. 

“Panen perdana 63 hari, Ini sudah panen kedua 69 hari. Ada peluang di masa pandemi,” Pungkasnya

Made Tanu yang sebelumnya menggarap padi, jagung dan umbi-umbian, kini dalam membudidayakan tanaman tropis rosella ini, Ia tidak sendiri. Ia mengajak 6 orang lainnya untuk turut serta mengembangkan rosella di wilayah Kesiman Kertalangu, Denpasar. 

“Sedikit, di Kertalangu cuma 7 orang itu pun saya susah payah mengajak beliau untuk ikut, nanti kita lihat saja hasilnya,” Ujarnya. 

Terkait pengeringan, dari hasil panen diperlukan waktu selama 5 hari yang nantinya siap diolah. 

Baca Juga :  Jelang Hari Raya Waisak 2025, Bupati Adi Arnawa Salurkan Bantuan Sosial Kepada Umat Buddha

Dalam pengolahan, ia dibantu anaknya Gede Oka Antara untuk pembuatan sirup yang dikemas dalam botol dan dijual seharga Rp 20 ribu per 330 ml. 

“Saya jual di Jogging track Kertalangu, ya penjualan tidak tentu,” Ucapnya. 

https://youtu.be/ScmtrQZJk1s

Sementara adik Oka, Komang Ayu Dinda Antari yang sering mengkonsumsi sirup rosella menilai, manfaat rosella mampu untuk meningkatkan imun, dan baik untuk kesehatan. 

“Saya sering minum sirup rosella ini. Bagus untuk kesehatan, rasanya ada asam dan sedikit manis. Ini buatan kakak,” Tambahnya. (kbh1) 

Related Posts