HUT Ke-3 Yayasan Bali Matangi, Berbagi Dengan Gerakan ‘Bendera Poleng’
Denpasar-kabarbalihits
Yayasan Bali Matangi merayakan hari jadinya yang ke-3 penuh dengan kesederhanaan di tengah Pandemi Covid-19 melanda. Berbagai kegiatan sosial telah dilakukan dan dikomandoi oleh Putu Eka Agusyasha bersama anggotanya, yang merupakan bagian dari insan pariwisata di Bali. Salah satunya berbagi dengan gerakan bendera poleng.
Menurut Pembina Yayasan Bali Matangi Nyoman Dewa Rucika ,di suasana yang sederhana ini dengan melakukan aksi sosial bersama diyakini tidak mengurangi makna dari HUT Ke-3 Yayasan Bali Matangi. Aksi yang dilakukan salah satunya membagikan nasi bungkus dan sembako kepada masyarakat yang memerlukan di beberapa daerah di Bali.
“Melakukan ke daerah-daerah, ada yang ke Klungkung, Buleleng dan lainnya. Mudah-mudahan bisa berlanjut terus sampai pandemi hilang” Ucap Nyoman Dewa Rucika bersama Ketua IFBEC Bali I Ketut Darmayasa, S.IP, MM, CHT, di Kedai Amarthya Jalan Drupadi, Denpasar, (1/8).
Sebagai insan pariwisata, pihaknya berharap kondisi kembali normal, sebab tidak bisa memprediksi akhir dari pandemi ini. Saling tolong-menolong merupakan kunci untuk kuat menjalankan kehidupan pariwisata di situasi pandemi Covid-19.
Sementara Koordinator bidang pertanian Yayasan Bali Matangi, AA Ayu Arina Saraswati Hardy mengatakan, Yayasan Bali Matangi yang mengemban misi sosial berinisiatif memberikan donasi hati bagi yang terdampak Covid-19, ditandai dengan bendera poleng di depan rumah masing-masing warga.
“Memberikan nasi bungkus dimana ditandai dengan bendera poleng di rumah masing-masing, sehingga kami akan mendata keamudian kami salurkan setiap hari selasa dan jumat, bekerjasama dengan Amarthya grup untuk delivery,” Jelasnya.
Ayu Arina yang juga owner Amarthya grup menyampaikan, nantinya penerima donasi hati akan didata kembali tidak hanya menerima nasi bungkus juga diberikan dalam bentuk sembako.
“Kami juga akan mendata para donator apakah nanti akan memberikan nasi bungkus apa sembako, jadi kami akan mendata itu,” Imbuhnya.
Sebelumnya gerakan bendera poleng yang dimaknai dengan kekuatan sederhana ini menggema di media sosial awal Juli lalu, sehingga disambut positif bagi warga yang terdampak pandemi covid-19. (kbh1)