April 16, 2024
Daerah

Mengabdi Kepada Bangsa dan Negara, Putu Parwata Akan Tiru Semangat PWRI Badung 

Badung-kabarbalihits

Semangat pengurus dan anggota PWRI (Persatuan Wredatama Republik Indonesia) Kabupaten Badung dalam melakukan pengabdiannya kepada Kabupaten Badung diapresiasi penuh oleh Ketua DPRD Kabupaten Badung Dr. Drs Putu Parwata MK,MM dan jejak PWRI ini dijadikan contoh, serta layak ditiru. Hal tesebut disampaikan pada acara Pelantikan Pengurus Persatuan Wredatama Republik Indonesia PWRI, Kecamatan Mengwi periode 2021-2025. 

Pelantikan pengurus yang mengusung tema, ‘Dengan Kerja Keras dan Cerdas Serta Ikhlas, Kita Tingkatkan Pengabdian Wredatama Dalam Mewujudkan Kesejahteraan Bangsa’ dihadiri oleh Kadis Sosial Kabupaten Badung I Ketut Sudarsana selaku Pembina PWRI Badung yang mewakili Bupati Badung Giri Prasta, Ketua pembina PWRI Kota Denpasar, serta Camat Mengwi selaku Pembina PWRI Kecamatan Mengwi, berlangsung di Ruang Madia Gosana, Gedung DPRD Kabupaten Badung, (25/6). 

Dalam sambutannya, Ketua DPRD Kabupaten Badung Putu Parwata merasa terharu melihat semangat dari PWRI Kabupaten Badung dan Kecamatan Mengwi dalam prosesi pelantikan pengurus yang resmi dilantik Kadis Sosial Kabupaten Badung. 

“Sangat luar biasa, bahkan saya mencerminkan diri saya masih umur 50 ini kalah dengan yang 60, 70 luar biasa gesitnya, dan acaranya perfect,” Ucapnya. 

Politisi asal Dalung ini berharap nantinya, pada saat dirinya menempuh umur 60 hingga 70 masih tetap ingin mengabdi kepada Bangsa dan Negara, khususnya Kabupaten Badung. 

“Saya memberikan support semua atas segala kegiatan yang PWRI Kabupaten Badung lakukan, dan di kecamatan,” Pungkasnya. 

Kembali disampaikan usai acara pelantikan, dilihat dari psikologis PWRI mempunyai semangat juang yang luar biasa, sebagai wujud dari solidaritas dan kebersamaan. 

“Ibaratnya dia lebih milenial dari milenial jadi persiapan gladinya, program-program yang disampaikan, jadi semangat untuk melakukan pengabdian kepada kabupaten badung khususnya di kecamatan masing-masing itu terlihat sekali,” Jelasnya. 

Ketua Pengurus PWRI Kabupaten Badung I Nyoman Wenten dalam sambutannya menyampaikan bahwa PWRI lahir pada tanggal 24 Juli 1962 di Yogyakarta, berkat kearifan para pelopor dan pendiri PWRI. 

Disebutkan para anggota Wredatama potensial sebagai mantan PNS/ Pejabat Negara, BUMN, BUMD, mantan Kepala dan perangkat desa dimana setelah pensiun pada umumnya masih dianggap sebagai pimpinan informal atau panutan masyarakat. 

Klasifikasi kelansiaan anggota PWRI yakni dari usia 58 tahun – 60 tahun adalah kategori Pra Lansia, usia 61-70 termasuk Lansia Muda, usia 71-80 sudah dalam Lansia Dewasa, dan usia 81 tahun keatas adalah Lansia Paripurna. 

Dikatakan saat ini anggota PWRI Kabupaten Badung berjumlah 200 orang yang aktif. 

“Sebenarnya banyak yang pensiun, tapi banyak yang tidak ingin ikut bergabung. Mungkin karena sibuk di rumah tangga, tua-tua kebanyakan membantu ‘Ngempu’ (mengasuh bayi),” Katanya. 

Baca Juga :  Peduli Warga Lansia, Ketua Dewan Badung Bantu Fasilitasi Kegiatan PWSKJ GKPB

Sebagai penyandang predikat Wredatama yang artinya orang tua yang utama, seharusnya berpikir, berkata, dan berbuat secara ketuaan sehingga sebagai panutan di masyarakat. 

“Tidak sebaliknya tidak dipandang sebagai orang tua yang masih kekanak-kanakan bahkan arogan sehingga dicemoohkan masyarakat,” Tambahnya. 

Diharapkan organisasi ini tidak ada anggotanya yang saling membenci bahkan menghujat, serta tidak ada yang bersifat SMS, Senang Melihat orang Susah dan Susah Melihat orang Senang. (kbh1) 

Related Posts