Dukung SKB MDA dan PHDI, Gubernur Koster : “Apapun Akan Saya Hadapi”
Denpasar-kabarbalihits
Gubernur Bali Wayan Koster mendukung penuh SKB Majelis Desa Adat bersama PHDI yang membatasi aktivitas Sampradaya di Tempat Umum.
GUbernur Koster menegaskan, Desa Adat di Bali jangan memberi toleransi terhadap nilai-nilai luar yang merusak tatanan Adat di Bali. Pihaknya juga membantah adanya konversi Agama karena alasan biaya adat mahal.
“Alasan universal lah, gara-gara biaya odalan tinggi terus orang Bali katanya pindah Agama, bohong, bukan karena itu. Pindah Agama karena orangnya tidak berkeyakinan dengan baik,” Ucap Gubernur Koster saat memberikan sambutan pada peresmian Kantor MDA Denpasar (26/5).
Ditegaskan kembali agar Desa Adat dijaga dengan baik, dan pihaknya juga mendukung penuh kebijakan SKB MDA Bali bersama PHDI.
“Tegakkan itu, tegakkan itu. Saya Gubernur, saya bertanggung jawab terhadap alam, manusia, budaya bali sekala niskala, saya nggak main-main dengan urusan ini, apapun akan saya hadapi,” Pungkasnya.
Orang nomor satu di Bali yang berlatar belakang politikus dari PDIP ini mengaku akan mempertaruhkan reputasi dan karir politiknya demi memperjuangkan keberadaan desa adat di Bali.
“Saya pertaruhkan reputasi saya, politik saya pertaruhkan demi Bali, saya nggak takut sedikit pun, saya takut pada leluhur saja sampai Ida Betara saja, sing ade jleme sakti,” Tegasnya.
Koster juga mengetahui beberapa keberadaan Ashram ISCKON di Denpasar, dan meminta kepada Desa Adat untuk tidak ragu menutup Ashram tersebut.
“Tegas saja sudah, nggak usah takut. Ade ngorang kene keto de runguange. Kita berkeyakinan pada apa yang kita lakukan dengan Nangun Sad Kerti Loka Bali, sudah,” Imbuhnya.
Diketahui sebelumnya, sejumlah Aliansi Hindu telah melakukan aksi penutupan Ashram ajaran Hare Krishna di beberapa wilayah di Bali. Karena hal ini dinilai bertentangan dengan dresta Bali. Sehingga PHDI dan MDA Bali telah mengeluarkan Surat Keputusan Bersama terkait pelarangan kegiatan Sampradaya di tempat umum. (kbh1)