PSR Tak Mau Masyarakat Bali Di PHP, Bali Perlu Bantuan Nyata dan Segera
Jakarta-kabarbalihits
Begitu dalamnya ekonomi Bali mengalami kontraksi di masa Pandemi Covid-19 ini, sebagai konsekuensi yang harus dihadapi Bali yang mengandalkan sektor pariwisata, mendapat perhatian serius Anggota DPR RI Dapil Bali, Putu Supadma Rudana (PSR). Bahkan Politisi santun asal Desa Pelitan Ubud ini langsung menyuarakannya kepada Pimpinan DPR RI agar segera mendesak Presiden Jokowi maupun kementrian terkait mengalokasikan bantuan yang konkrit bagi masyarakat di Bali.
“Saya selalu turun dan melihat kondisinya begitu parah dan terpukul, saya tidak mau masyarakat di Bali hanya di-php diberikan harapan palsu janji-janji palsu untuk diberikan bantuan tapi kami ingin secara konkrit berbagai mitra kerja atau berbagai kementerian yang hadir ke Bali secara komprehensif untuk membantu,” ujar Putu Supadma Rudana pada Rapat Paripurna DPR RI ke-17 Masa Persidangan V Tahun Sidang 2020-2021 dengan agenda Pidato Ketua DPR RI dalam rangka Pembukaan Masa Persidangan V Tahun Sidang 2020-2021 dilanjutkan Pelantikan Anggota Dewan Pengganti Antar Waktu (PAW) DPR RI, Kamis (06/05/2021), di Jakarta.
PSR juga mengatakan, dampak pandemi Covid-19 bagi kepariwisataan Indonesia khususnya di Bali sebagai destinasi utama kepariwisataan Indonesia, sangat signifikan. Pandemi Covid-19 menurut Supadma Rudana adalah pukulan telak bagi ekonomi di Bali tidak hanya bagi pelaku pariwisata namun juga bagi UMKM,Hotel, restoran maupun lainnya.
“Kami ingin pimpinan DPR langsung memberikan masukan kepada presiden agar memberikan bantuan konkrit, nyata dan segera, karena memang tahapannya sudah sangat sulit dan dampaknya begitu besar dan dalam bagi masyarakat di Bali,” harap Anggota Fraksi Partai Demokrat dari Dapil Bali ini.
Dalam kesempatan tersebut, Supadma Rudana dihadapan Pimpinan DPR RI dan Anggota DPR RI yang hadir , secara khusus juga menyoroti upaya penanganan dan pemulihan yang dilakukan pemerintah bagi masyarakat di NTT yang terdampak bencana alam beberapa waktu lalu.
Menurutnya, bantuan dan evakuasi serta konsep rekonstruksinya agak terhambat, terlambat dan terkesan juga tidak mendapat fokus yang penuh.
“Kami ingin mengingatkan kembali agar segala proses bantuan proses evakuasi dan pada akhirnya rekonstruksi itu akan dilakukan lebih maksimal lagi untuk membantu saudara-saudara kita di NTT,” tegas Wakil Sekjen Partai Demokrat ini mengakhiri. (kbh6)