November 25, 2024
Ekonomi

Hut Ke-120, Pegadaian Catatkan Kinerja Positif Dengan Nilai Aset Terus Meningkat

Denpasar – kabarbalihits

Dalam tiga tahun terakhir, PT Pegadaian terus menunjukkan kinerja positif, yang ditandai dengan nilai aset dan pendapatan yang terus meningkat. Demikian disampaikan Direktur Utama PT Pegadaian (Persero) Kuswiyoto dalam sambutan Hari Ulang Tahun PT.Pegadaian (Persero)  yang dibacakan Pemimpin Wilayah PT Pegadaian (Persero) Kanwil VII Denpasar, Nuril Islamiah,Kamis (1/4).

“Kinerja positif ini ditandai dengan berturut-turut aset perusahaan naik, yang semula di tahun 2018 Rp. 53 triliun menjadi Rp.65 triliun (2019) dan Rp.72 triliun di tahun 2020, serta membukukan pendapatan dari Rp. 13 triliun di tahun 2018 menjadi Rp.18 triliun di tahun 2019 dan 22 triliun di tahun 2020,”ungkapnya.

Atas capaian kinerja positif ini,Kuswiyoto menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh nasabah yang terus-menerus menggunakan produk dan jasa layanan Pegadaian.

“Kepercayaan nasabah ini dapat dilihat dari meningkatnya jumlah nasabah dari tahun 2018 sebanyak 11 juta menjadi 14 juta di tahun 2019 dan 17 juta nasabah di tahun 2020, dengan omzet pembiayaan dari Rp131 triliun di tahun 2018, Rp146 triliun di tahun 2019 dan Rp165 triliun di tahun 2020,”jelasnya.

Namun demikian, Kuswiyoto mengingatkan jajarannya terkait penurunan laba yang dibukukan Pegadaian tahun 2020,yang diakibatkan Pandemi Covid-19. ” Laba tahun 2020 tercatat 2 Triliun, meskipun laba turun, prestasi ini merupakan pencapaian yang sangat membanggakan bagi kita, dimana banyak perusahaan yang terdampak akibat pandemi. Dan ini semua merupakan hasil kerja seluruh insan Pegadaian yang telah bekerja ikhlas dan antusias memajukan perusahaan,”bebernya.

Keberhasilan perusahaan saat ini kata Kuswiyoto tidak lepas dari perjuangan dan pengorbanan para pendiri dan para sesepuh yang telah mendahului kita.Berkat keteguhan dan kerja kerasnya, Pegadaian dapat melewati berbagai zaman yang penuh tantangan, hingga akhirnya dapat tetap eksis hingga saat ini. “Oleh karena itu, kita saat ini harus meneladani perjuangan, pengorbanan, dan kerja keras para pendahulu. Kita semua harus memanfaatkan momentum saat ini sebagai torehan sejarah yang akan kita tinggalkan untuk generasi yang akan datang,” ujarnya.

Kuswiyoto memaparkan, Seperti diketahui bersama, Pemerintah melalui Kementerian BUMN selaku Pemegang Saham sedang menggulirkan program Pembentukan Ekosistem Ultramikro melalui Holding tiga perusahaan besar, yakni BRI, Pegadaian dan PNM. Program ini merupakan upaya negara untuk mewujudkan pertumbuhan Ekonomi Nasional yang lebih cepat. Disamping itu, kondisi resesi sebagai dampak Pandemi covid-19 juga memerlukan integrasi ekosistem UMI, mengingat 50% lebih UMKM terdampak Covid-19.

Program ini sejalan dengan latar belakang pendirian PT. Pegadaian (Persero) yakni untuk menjauhkan masyarakat dari cengkraman rentenir, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan berperan aktif membantu pemerintah dalam pembangunan ekonomi.

Dijelaskan, Program Pembentukan Ekosistem Ultramikro melalui Holding BRI, Pegadaian dan PNM merupakan agenda strategis pemilik perusahaan yang telah mendapatkan dukungan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Indonesia (BI), Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Komite Privatisasi yang dipimpin langsung oleh Menko Perekonomian Airlangga Hartarto.

Dengan demikian program ini telah melalui berbagai kajian yang panjang dan mendalam oleh para pakar, praktisi, maupun pengambil keputusan terkait strategi dan kebermanfaatan program ini bagi peningkatan ekonomi Indonesia. Keputusan Pembentukan Ekosistem Ultramikro melalui tiga perusahaan ini akan saling menguntungkan.

Baca Juga :  KUA dan PPAS Tahun 2022 Disepakati Wujud Komitmen Pemkab Tabanan Dalam Pembangunan

Di sisi Pegadaian, holding akan menutup kekurangan kita dari sisi, antara lain keterbatasan jangkauan layanan, kelemahan IT, inefisiensi penggunaan resources dan masih tingginya cost of fund. Sehingga apabila program ini bisa diwujudkan, maka akan terjadi perluasan segmen pasar, penambahan saluran pemasaran dan distribusi, penguatan integrasi teknologi informasi, ketersediaan modal kerja yang lebih efisien, serta membuka peluang untuk pengembangan karir yang lebih luas bagi insan Pegadaian.

“Saya meyakini, bahwa kebijakan tersebut sangat bermanfaat bagi PT Pegadaian, masyarakat, khususnya pelaku usaha Ultramikro dan UMKM agar dapat naik kelas.Tidak mungkin Pemerintah, jika diibaratkan sebagai orang tua berniat menjerumuskan sang anak, dalam hal ini PT Pegadaian,” ujarnya mengakhiri. (kbh6)

Related Posts